Hyunjin mengatur deru nafasnya, jantungnya berdetak sangat kencang melihat pria yang ada didepannya saat ini. Begitu pula sang pria yang keheranan, sebenarnya apa yang hyunjin akan katakan padanya? Apakah seserius itu
"Sunwoo gue mau jujur, tapi gue gamau kejujuran gue ini buat pertemanan kita sejauh ini jadi renggang dan gue gamau lo jadi menjauh dari gue. Yaa gue udah anggep lo temen, karna gue nyaman selama temenan sama lo, tapi . . " sunwoo hanya menatap hyunjin
"tapi apa?"
"t- tapi gue suka sama lo woo. Lebih dari temen" hyunjin menunduk tidak percaya jika ia benar benar melakukannya.
Sunwoo masih menatap hyunjin tanpa ekspresi, beberapa menit kemudian ia mengalihkan pandangan dari gadis dihadapannya. Ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali
"jin . . " hyunjin tidak berani untuk mengangkat wajahnya apalagi menatap sunwoo
"lo tau kan dari awal gue sukanya sama siapa? Gue cuma gamau lo nantinya cuma gue jadiin pelampiasan gue keheejin. Lo sendiri juga gamau kan?" hyunjin hampir saja meneteskan melepaskan cairan bening yang sudah bertengger diujung matanya, ia menahan rasa sakitnya. Padahal ia sudah tau akan seperti ini jadinya.
Gadis itu mengangkat kepalanya, hendak mengatakan sesuatu
"gue ta . . "
"Lagian gue jg ga ada minat buat pacaran dulu" putus sunwoo ditengah tengah ucapan hyunjin, bagai tamparan untuk hyunjin. Gadis itu benar benar tidak bisa menahan air matanya lagi, ia membalikkan tubuhnya hendak pergi dari hadapan sunwoo.
Tepat setelah ia membalikkan badannya saat itu pula air matanya berjatuhan, ia mengangguk pelan tanda bahwa gadis itu mengerti maksud sunwoo lalu segera pergi dari hadapan sang pria.
。。。
Ia kembali menuju toilet, dengan banjir air mata yang berjatuhan dipipinya. Sesampainya ia didepan toilet hyunjin berpapasan dengan heejin yang baru saja ingin keluar dari toilet, heejin melihat hyunjin yang sudah banjir air mata.
"h- hyunjin are you okay???" heejin menatapnya khawatir, hyunjin menatap heejin lalu beberapa menit kemudian ia memeluk heejin erat,
"heey are you okay? What happens? Tell me?" tanyanya sambil balik memeluk hyunjin dan membelai rambut sang teman.
Hyunjin masih memegang botol air mineralnya yang tadi heejin beli dikantin sebelum mereka sampai dibangku taman sekolah.
"lo kenapa? Sakit? Ada yang jahatin lo? Mau cerita?" Heejin masih menatap hyunjin khawatir, bagaimana tidak, hyunjin dari tadi belum bercerita apapun, gadis itu masih memilih untuk diam.
'dasar hyunjin bodoh, gimana lo bisa dengan beraninya ngungkapin perasaan kesunwoo padahal lo tau saingan lo berat. Heejin itu jadi cewe udah cantik, baik hati, lembut banget, dasar hyunjin bodoh'
tuturnya dalam hati.
Setelah selang beberapa menit, hyunjin menoleh kearah Heejin, ia tersenyum lalu mengelap air matanya. Heejin merasa lebih baik setelah melihat senyum hyunjin,
"It's okay, gue tau kok gak semua hal bisa kita ceritain keorang. Lo kan juga punya privasi, kalau lo harus nangis lo boleh nangis, tapi inget jangan banyak banyak ya. Kasian air matanya lo buang percuma buat nangisin hal gak penting kan. Gini dong senyum" heejin kembali tersenyum pada hyunjin.
"SUNWOO" yerim berlari dari kejauhan menghampiri sunwoo yg sedang berdua dengan eric, sunwoo berhenti melihat yerim
"woo lo liat hyunjin gak? Dari pelajaran keempat sampe istirahat dia belum balik jg kekelas gue cariin ketoilet jg ga ketemu"
YOU ARE READING
kelas tetangga. (tbz & loona au)
Novela Juvenil[complete; masa revisi] ✅ 2 tahun sekolah, tapi gak peka lingkungan sekitar, pernah? Memang senyaman nyamannya tempat istirahat, paling enak ya di kelas. Tapi siapa yang tahu takdir? bisa saja kamu, orang yang paling anti untuk bersosialisasi malah...