Arin menduduki bangku kosong di sebelah yola,"woi",teriak arin tepat di depan wajah sahabatnya itu."apaan sih rin teriak-teriak?",ucap yola kesal.
Arin tertawa pelan,"abisnya lo ngelamun gak jelas"
"bodo amat"
Arin melihat ke sekeliling kelas,sangat sepi. Hanya ada beberapa anak yang kebagian jadwal piket untuk hari ini,"kok sepi?"
"karena gak rame",balas yola seadanya
"gitu tuh jawaban orang tolol"
"kan hari ini masih belum belajar arin sayang. Orang orang pada ngeliatin anak mos di lapangan",yola sengaja menekankan kata sayang di kalimatnya
"najis!! Gue gak mau LGBT sama lo"
"dih siapa juga yang mau sama lo. Pastiin dulu tuh abang rasya lo,suka gak dia sama lo",nadanya seperti mengejek.
"kurang ngajar lo ya"
Arin tak mau berlama-lama menghadapi sahabatnya yang gila itu. Akhirnya ia memilih untuk ke tempat anak IPA,itung-itung buat jalan-jalan.
Semua mata tak ada yang berani menatapnya,tapi arin tetap berjalan santai seperti biasa. Walaupun sebenarnya arin risih karena semua orang takut padanya.
"aduh",ringis seseorang yang baru saja menabrak arin.
Arin menatap cewek itu yang jatuh terduduk di lantai,"lo lagi?"
"maaf kak aku-"
"lo udah tiga kali cari gara-gara sama gue. Dan kali ini gue gak bakal lepasin lo gitu aja",arin memandangi penampilan cewek itu dari bawah hingga ke atas.
"oh nama lo syafa?"
"iya kak"
"ikut gue",arin menarik kasar pergelangan tangan syafa. Dan membawanya ke base camp di belakang kantin.
"kak aku gak mau kesana",syafa berusaha melepaskan tangan arin, namun hasilnya nihil. Arin tetap mencekal pergelangan syafa kuat.
"diem!"
"kak aku udah telat mos"
"bodo amat"
Brakk
Arin mendorong syafa hingga menabrak dinding di belakangnya. Syafa memegangi bahunya yang sangat sakit akibat benturan kasar mengenai dinding,"sakit kak",cewek itu mulai menangis.
"siapa suruh cari gara-gara sama gue"
Padahal sebenarnya syafa hanya menabraknya 2 kali saja,dan itu sangat di permasalahkan dengan arin.
"kak aku mau pergi dari sini",syafa berusaha keluar,tapi tubuhnya kembali di dorong kasar oleh arin.
"gak boleh pergi tanpa seizin gue"
Tangis syafa pecah seketika,ia sangat takut dalam keadaan sekarang. Apalagi di tambah dengan rasa sakit pada bagian bahunya,membuat cewek itu hanya diam di tempatnya,"kakak gak berhak perlakuin aku kayak gini. Jangan sok jagoan kak"
Plak
"lo berani ngatain gue sok jagoan?"
Syafa hanya menunduk,ia baru saja membangunkan macan yang sedang tidur. Dan sekarang,syafa harus menerima akibatnya. Tapi ia tak bisa diam saja jika terus di perlakukan seperti itu oleh arin,"aku bakalan laporin kakak ke kepala sekolah"
"gue gak takut"
"yaudah aku bakalan laporin kakak ke polisi"
Plak
KAMU SEDANG MEMBACA
Clarintha
Teen FictionDia clarintha,gadis di balik sebuah topengnya. Tidak ada yang mengetahui jika ia rapuh,serapuh kaca. Ada sebuah alasan yang membuat clarintha hidup di balik topengnya. Ada juga alasan yang membuat dirinya benci dengan kembarannya sendiri. ...