Beberapa Minggu telah terlewati. Ujian ujian lainpun sudah di lewati oleh para siswa kelas 12. Dan kini hari ke empat terlaksananya ujian nasional. Artinya ini hari terakhir bagi mereka.Sebuah puncak perjuangan berakhir disini. Seakan semua rintangan telah terlewati. Waktu sisa beberapa menit lagi,namun Arin masih sibuk dengan beberapa soal yang belum ia kerjakan. Tangannya berkeringat memegang mouse komputer.
"Aih gue lupa",gumamnya.
Masih ada sekitar 3 soal terkahir,namun Arin masih belum ada pergerakkan. Cewek itu masih terus berfikir. Waktu tersisa tujuh menit lagi. Arin gelisah,ia tak kunjung mengingat soal tersebut.
Udahlah Basing basing aja. Soal terakhir aja, batinnya
Bunyi bel sekolah terdengar nyaring hingga Arin sampai kaget mendengarnya. Cewek itu bersorak girang dalam hati,"yes anjir",gumamnya.
Arin kemudian keluar dari ruang komputer tersebut,cewek itu mengambil tasnya di depan kemudian langsung menuju pintu keluar. Sorak Sorai terdengar hingga pendengarannya. Para guru guru pun berhamburan turun ke lab komputer.
Cewek itu celingak-celinguk mencari keberadaan Yola, Rasya, Rika dan teman temannya yang lain. Ia memang beda ruangan dengan yang lainnya,"woy anak pak Leon"
Arin sontak menoleh,dan mendapatkan Rasya sudah berdiri disana. Rasya bergerak mendekati Arin,"gak nyangka kita bisa ampe UN",ucap Rasya sambil cengar-cengir.
Arin memeluk Rasya. Ia meluapkan rasa bahagia. Semuanya bercampur menjadi satu. Rasa haru,bahagia,sedih dan senang,"gue gak nyangka dong anjeng",ucapnya.
Matanya menangkap sosok kenan disana. Kenan tampak sedang bersama Yola. Arin tak melihatnya lagi. Hari ini adalah puncak kemenangannya dalam masa SMA. Untuk apa memikirkan orang lain yang jelas jelas tidak memikirkan dirinya?.
"Rin,gue ke yang lain dulu ya"
Arin mengangguk, membiarkan Rasya pergi darinya untuk beberapa saat. Arin bergegas menuju kelasnya. Malas untuk sekedar berbasa basi kepada guru guru kelas 12 lainnya. Pasti anak anak yang lain sedang foto foto dengan para guru. Namun Arin tidak. Ia terlalu malas dengan semua hal itu.
Kelasnya sangat sunyi. Tidak ada satu orang pun disini. Disini lebih tenang,daripada keadaan ricuh di daerah lapangan tadi. Arin menenggelamkan kepalanya ke dalam lipatan tangannya. Untuk beberapa saat,Arin melupakan semua masalahnya. Cewek itu tertidur.
****
Risha berlari ke arah lapangan. Ikut bergabung bersama yang lainnya. Farah dan ifa sudah terlebih dahulu berada di lapangan. Bahkan mereka sudah lebih dulu berfoto ria dengan beberapa guru,"ikut dong ikut", Risha berlari kecil.
"Cepet sini sha",teriak ifa.
Mereka asik berfoto ria. Mengabadikan moment-moment terkahir mereka. Tidak ada coret coretan baju saat ini,karena memang sekolah melarang hal itu. Tapi angkatan angkatan sebelumnya akan tetap melakukannya, tapi pihak sekolah tidak tau. Mungkin akan di terapkan oleh angkatan tahun ini juga.
"Fa grecep Lo udah pasang sw",ucap Farah.
Ifa tertawa pelan. Di antaranya ketiganya,memang ifa yang paling narsis. Bahkan setiap hari ia selalu membuat sw berisikan fotonya. Sampai sampai Risha membisukan status temannya itu,"ialah cepat. Namanya mau di liat gebetan. Ahay"
"KOPI KOPI APA YANG NIKMAT",semuanya menoleh untuk mencari sumber suara. Sudah di temukan orangnya. Rasya.
Rasya berteriak sekali lagi,"KOPI KOPI APA YANG NIKMAT SEYENG?"
"Kopi apaan nih?",tanya salah satu siswa.
"KUPINANG ARISHA DENGAN BISMILLAH. EAK",Rasya menutup wajahnya menggunakan kedua tangannya. Cowok itu sok malu malu,membuat orang orang jijik melihat ekspresi nya saat ini.
"Ciee",sorak sorakan dari seluruh siswa membuat Risha malu. Senyumnya mengembang perlahan,walaupun sebenarnya Risha sudah berusaha menahannya.
"RISHA SEYENG DIMANA KAMU SEYENG",kali ini Rasya berteriak lebih keras dari suaranya tadi.
Farah tampak menggoda Risha. Farah mencolek colek pipi Risha yang sudah memerah akibat tersipu,"aku disini mas,kesini dong",balas Farah.
"Dedek Risha malu mas. Hahaha",teriak ifa. Risha sontak mencubit perut ifa pelan. Matanya bergerak mencari Rasya,namun tidak ketemu. Hanya suara teriakkannya saja yang terdengar oleh Risha.
"Udah ah aku mau pulang",ucap Risha seraya berlari kecil meninggalkan lapangan.
****
Ruang osis sudah terkunci sempurna. Di dalamnya juga sudah rapih. Besok,rencananya akan di adakan serah terima jabatan. Biasanya akan di lakukan setelah ujian nasional berlangsung. Kenan bergegas untuk pergi ke ruang guru untuk menaruh kunci ruangan tersebut di laci meja pak Handoko.
Keadaan sekolah sudah sepi. Hanya ada beberapa siswa yang masih membersihkan masing masing ruang ekskulnya,dan siswa osis lainnya yang masih mempersiapkan untuk besok. Matanya menatap lurus ke depan,sambil sesekali tersenyum kecil jika ada adik kelas yang menyapanya.
Setelah ia menaruh kunci ruangan osis,kenan segera menghampiri Yola di ruang PMR. Wanita yang berstatus pacarnya itu kini sedang menyapu ruangan PMR,"yol, gue tinggal gak papa kan ya?"
Aktivitas nya terhenti. Yola menoleh ke arah kenan,"gue juga pulang di susul bokap. Besok jemput yak"
Kenan mengacungkan satu jempolnya,"sip"
Kenan kembali melangkahkan kakinya menuju parkiran. Cowok itu sambil sesekali menyenandungkan lagu lagu kesukaannya. Langkahnya terhenti,kenan melihat ke dalam kelas Arin. Sudah sepi,namun masih ada seseorang disana. Sepertinya tertidur,"gue bangunin aja kali ya. Ntar kalo ni sekolah udah sepi kan bahaya. Mana cewek lagi",gumamnya pelan.
Tangannya menyentuh pundak milik cewek itu. Kenan merasa familiar dengan rambutnya,"udah sepi Lo pulang sana",kenan menepuk nepuk pelan bahunya
Arin mengerang kecil ketika merasa ada yang mengusik tidurnya. Arin mengangkat kepalanya,"Lo bisa gak s-",ucapannya terhenti ketika melihat kenan di depannya.
Mata mereka beradu. Kenan kaget,ia benar benar tidak tahu jika cewek itu adalah Arin,"pulang udah sepi",ucapnya datar.
Arin dengan cepat berdiri dan mengambil tasnya. Cewek itu segera berlari kecil. Namun baru beberapa langkah Arin menginjak tali sepatunya sendiri,"aih",tubuhnya hampir jatuh ke belakang. Tubuhnya tertahan oleh tangan kekar milik kenan.
Jantungnya bekerja lebih cepat,Arin menahan nafasnya sambil menggigit bibir bawahnya. Matanya menatap setiap lekuk wajah kenan. Jujur,ia merindukan kenan yang dulu. Yang selalu ada untuknya. Bukan kenan yang berdiri di sampingnya hanya untuk mengasihaninya,"sorry sorry",kenan melepas tangannya dari tubuh Arin,dan sontak membuat Arin berdiri.
Cewek itu menjadi salah tingkah sendiri,"gue duluan"
"Hati hati",ucap kenan.
CLARINTHA
Thanks for reading
Bakal jarang update di bulan ini. Sorry gaes
KAMU SEDANG MEMBACA
Clarintha
Fiksi RemajaDia clarintha,gadis di balik sebuah topengnya. Tidak ada yang mengetahui jika ia rapuh,serapuh kaca. Ada sebuah alasan yang membuat clarintha hidup di balik topengnya. Ada juga alasan yang membuat dirinya benci dengan kembarannya sendiri. ...