(53) our

3.3K 117 14
                                    


Terimakasih untuk semuanya yang udah ikutin CLARINTHA dari awal. Sepertinya ini akhir untuk semuanya ya

Nanti akan ada extra part dan tambahan beberapa part lainnya

****

Semenjak meninggalnya mama Rasya beberapa minggu lalu, mereka jadi sering main ke rumah Rasya. Rumah Kenan jarang di jadikan tempat berkumpul. Selain Rasya yang menempati rumahnya sendirian, mereka pun bebas berlaku seenaknya karena tidak ada sanak saudara Rasya disana. Paling hanya ada pembantu yang datang pagi dan pulang setiap sore.

Kenan sudah jarang ikut berkumpul bersama mereka sejak beberapa hari lalu. Cowok itu di sibukkan dengan pendaftaran kuliah, bahkan ketika semuanya terlihat santai ia sendiri yang sepertinya lebih sibuk. Kenan mendaftarkan dirinya ke beberapa universitas ternama di Indonesia. Sebenarnya incarannya hanya masuk STAN, tapi Kiara menyuruhnya untuk ikut mendaftar juga di Universitas Indonesia. Tapi tergantung hasil PTN nantinya, yang penting Kenan sudah berusaha.

Sedangkan Arin, cewek itu sendiri masih bingung ingin kuliah dimana dan mengambil jurusan apa. Jika Risha, cewek itu mengambil jurusan Hubungan Internasional dan mengincar Universitas Udayana di Bali. Namun semua itu masih Risha pertimbangkan, karena jika ia berkuliah di Bali pasti Rasya akan merasa sendiri.

"Hari ini kalian mau ke rumah Rasya lagi?," tanya Nita yang baru saja keluar dari kamar.

"Risha aja, nanti dia di susul sama David sama Rika. Aku mau keluar sama Kenan," ucap Arin.

"Udah bilang papa?."

"Udah kok ma."

Nita mengangguk pelan. Kemudian wanita paruh baya itu langsung pergi ke dapur, meninggalkan kedua anaknya yang masih menunggu jemputan. "Eh Ris, lo beneran mau kuliah di Bali? Kalo kata gue sih Rasya pasti bakal ikut lo deh."

"Hah? maksudnya?"

"Secara duit dia kan banyak ya. Mau lo ke ujung kulon juga dia pasti ngikut. Ikut kuliah di Bali maksud gue."

"Kan belum tentu rin, liat PTN dulu nanti," ujar Risha.

"Ya iya sih. Gue aja bingung mau kemana. Gak ada bakat hidup gue nih."

"Fashion aja. Designer gitu rin."

"Ogah anjir ribet," Arin memutar bola matanya malas.

Terdengar suara klakson dari luar rumah. Arin langsung tersenyum mengejek pada Risha. "Ayang beb gue dah dateng, dadah Risha."

"Hati hati pasangan bucin," Risha menjulurkan lidahnya pada Arin.

"Yaudah ya gue mau jalan jalan dulu, bye. Bilangin mama sekalian ya gue mau jalan."

Arin segera keluar rumah. Cewek itu langsung tersenyum kala mobil Kenan sudah bertengger manis di depan rumahnya. Tepat waktu, pacarnya ini selalu begitu jika ada janji date bersamanya.

"Pagi Kenan," ucap Arin begitu memasuki mobil.

"Pagi sayang, mau kemana?."

"Kemana aja asal sama kamu. Cielah gombal gue."

Kenan terkekeh mendengarnya. "Pinter banget gombalnya sayangnya aku."

"Dih ah ayo jalan. Drive thru McD aja yuk. Traktir yah beb"

"Iya, apasih yang enggak buat kamu," ujar Kenan seraya menjalankan mesin mobil.

Keduanya larut dalam alunan musik bergenre pop yang terputar melalui radio di mobil Kenan. Arin bersenandung mengikuti lirik lagu disana, sedangkan Kenan tetap pada pembawaannya yang santai.

ClarinthaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang