Call me Naruto Sensei

6.3K 263 9
                                    




"Hai,Nama ku Namikaze Naruto,kalian bisa memanggil ku Naruto..."seorang pria muda berdiri di depan kelas memperkenalkan diri nya.

Para siswa memandang penuh tanya,sementara siswi-siswi tampak berbinar menatap Pria yang cukup tampan itu.Pria bernama Naruto itu tersenyum ramah.
"Aku guru Bahasa kalian,jadi kalian bisa memanggilku Naruto SENSEI"timpal nya seraya memakai kacamata tanpa bingkai dan melepas jaket nya.

"Huuuu....,Dia seorang Dosen??!"
serempak siswa menyambut guru baru mereka itu.

Sementara,
Di bangku pojok seorang wanita dengan rambut panjang nya, tampak menyorot sosok pirang yang tengah duduk di meja guru nya.
"Namikaze Naruto,...selamat datang saudara tiri ku"gumam nya berseringai.

-
-
-
-

Kantin kampus cukup padat di jam makan siang.sekumpulan pelajar menyerbu meja-meja.

Jemari gadis itu memainkan ballpoint nya,bosan.
"Kau,tak memesan apapun Hinata?"tanya temannya yang berponi tail.

"Aku harus cukup menghemat uang ku,atau ibu ku akan marah.situasi nya sekarang ini sedang sulit"jawab nya sedih.

"Ouh,aku turut berduka cita untuk kematian Ayah tiri mu Hinata"temannya yang lain tampak ikut bergabung.

"Terimakasih,Sakura.Sepertinya Aku akan mengambil kerja part time"Hinata tersenyum seraya meminum soda di meja.

Ino cemberut menatap cup minumannya "kau,menghabiskan soda ku,Hinata"

Hinata tertawa merasa bersalah mengacungkan dua jari nya membentuk telinga kelinci.

"Hai,jadi Senpai baru itu saudara tiri mu Hinata?"tanya Ino penasaran.

"Ya,bisa di bilang begitu.tapi kini ibu ku kembali menjanda jadi seharusnya dia bukan siapa-siapa lagi"acuh Hinata.

"Lalu mengapa Ibu mu mengirim nya ke Konaha?"Sakura masih mencari tahu.

"Haha...Aku fikir ibu peduli padanya,ya...bahkan dia lebih menyayangi putra tiri nya itu.Dia mengirimnya kesini untuk bekerja dan menjaga ku"aku Hinata jujur.

"Itu karena kau sering berulah Hinata,ayolah...menghilang kan Gawai club film,Kaca pecah,menghancurkan meja Perpustakaan,dan menabrak mobil Dosen,oh...yang terakhir itu sangat parah"cerocos Ino.

Hinata membuka topi nya
"Ya...aku memang tak bisa di bandingkan putra tiri nya itu.Dia cerdas bahkan dia melampaui semester nya lebih cepat saat di universitas"

"Pantas di usia muda,Dia sudah menjadi Dosen..."Sakura mengaduk kopi nya.

"Dia tampan Hinata,apa kalian akan tinggal satu rumah?"goda Sakura.

Hinata mengerdikan bahu nya"Entahlah,ayolah apartement ku sangat kecil,Sakura"




Hmmm,
Tapi ternyata ruangan kecil itu,tak masalah bagi si Pria pirang itu.

"Aku akan tidur di ruang tamu Hinata"Ia membanting tubuh nya di atas sofa empuk dan menutup matanya.

Hinata melotot protes"ayolah...ruangan ini sangat sempit,kau harus menyewa kamar mu sendiri"

Naruto membuka matanya dan terduduk"oh,aku bahkan belum menerima gaji ku,adik"senyum nya.

"Kau bisa minta pada ibu,ayahmu pasti mewariskan uang nya padamu"Hinata duduk di depan pria itu.

Wajah Naruto merenggut sedih"uang mereka habis untuk perawatan ayahku,maaf"

Love is crazyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang