¦18¦Hari Minggu

112K 4.2K 36
                                    

"Qey  Hubungan kamu sama Kevin itu apa ?" tanya Rayan pada Queisha yang sedang bersender di dadanya sedangkan tangan kirinya memeluk pinggang Queisha  dengan sayang dan tangan Kanannya mengelus rambut Queisha

Mereka sedang berada di teras kamar Rayan ,pagi tadi Rayan datang ke rumah Queisha dan mengajak Queisha kerumahnya dengan alasan dia sendirian dirumah

Rayan merasakan tubuh Queisha menegang dan kembali rilex dengan memeluk Rayan lebih erat "Aku sama Kevin cuma temen aja kok"

"Tapi kok keliatannya deket"

"Ngk ada apa-apa Rayan"

"Kalau sama Vino?"

Queisha mendonggak menatap Rayan yang juga menatapnya "Sama cuma temen"

"Aku sering liat kamu sering bareng sama Vino"

Queisha menegakan duduknya dan meminum jus Stawberry yang dibuat oleh maid Rayan tadi

"Kan aku Wakil ketos ray"  jawab Queisha

"Terus apa hubungannya sama Vino?"

"Ishh Rayan" Queisha memasang wajah kesalnya untuk Rayan,sedangkan Rayan melihatnya dengan menaikan satu alisnya

"Aku kan Wakil Ketos sedangkan Vino ketua osis" jelas Queisha

"Yaudah ganti aja Wakil osisnya" jawab Rayan dengan wajah Kesal

"Lha siapa yang mau gantiin aku?" tanya Queisha dengan nada mengejek

"Aku bisa" jawab Rayan dengan mantap

"Masa?"

"Eh kamu ngak percaya sama aku?"

"Percaya" jawab Queisha dengan wajah seriusnya yang sebenarnya menahan tawa karna gaya Rayan yang terlalu pede

"Tau ah ,aku males sama kamu" Rayan berdiri dan masuk ke dalam rumahnya

"Lha Rayan jangan masuk ,disini aja" teriak Queisha pada Rayan yang malah tiduran di kasurnya

"Rayan mending kita jalan-jalan" ajak Queisha masuk ke dalam kamar Rayan bersiri di samping kasur Rayan  dan menarik tangan kanan Rayan yang menutupi matanya

"Rayan ayo" Queisha terus menarik Rayan

"Rayan ini lagi hari minggu masa dirumah doang ,ayo kita jalan-jalan"

"Ada syaratnya" ucap Rayan yang masih menutup matanya

"Apa?" tanya Queisha berhenti menarik tangan Rayan

"Janji dulu harus nerima apapun syaratnya"

Queisha nampak berfikir dengan diam ditempatnya tanpa mengeluarkan suara ,Rayan yang merasa tidak direspon oleh Queisha menyingkirkan sedikit tangannya untuk melihat Queisha ,dan saat Queisha kembali melihatnya ia segera menutup kembali matanya

"Oke aku turutin"

Rayan segera bangkit dari tidurannya dan menarik Queisha sehingga Queisha duduk sampingnya

"Syaratnya cium aku dulu" ucap Rayan dengan wajah senangnya sedangkan Queisha membalas dengan menatap Rayan dengan kaget

"Ci-cium gimana?" tanya Queisha dengan gugup

"Cium biasa ,tapi kalau mau yang lebih dari biasa juga gakpapa"

"Ngak ah aku ngk mau"

"Kan udah janji"

"Tap-"

"Tidak baik mengingkari janji lho sayang"

Queisha berdiri ia mengambil slim bagnya di sofa dan berjalan menuju Rayan yang menatap aneh padanya ,tanpa diduga Queisha berjalan ke arah Rayan mencium pipi kanan Rayan dan berlari keluar kamar dengan berteriak"Aku tunggu dibawah"

My Perfect Boyfriend (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang