¦28¦Kamu bohong

104K 3.5K 300
                                    

"Seluruh siswa kembali kekelas" ucap bu Risna setelah menyelesaikam apel yang dilakuakn setiap satu minggu sekali 

"Qey senyum dong,jangan cemberut terus" Vino merangkul pundak Queisha

"Pura-pura senyum gitu?"

"Fake smille babe"

"Biarin ah suka-suka gue"

"Lha di kasih tahu" jawab Vino mencubit pipi kanan Queisha

"Sakit Vino lepasin" Vino melepas tangannya dari pipi Queisha dan mengelus pipi Queisha

"Maaf"

"Bodo"

"Qey jangan marah dong"

Queisha berjalan mendahului Vino yang diam menatap punggung Queisha

"Jangan sedih terus,gue nggak suka" guma Vino

"Vin ke kelas bareng" ujar Kevin

"Nggak usah sok deket sama gue" jawab Vino ketus

"Kita kan emang deket"

"Cih, gue nggak mau deket sama orang gila kaya lo"

"Gue itu berusaha buat dapetin apa yang gue mau"

"Dengan nyakitin perasaan orang lain?"

"Yang sakit karena dia nggak mau pergi"

"Ck terserah lo"

"Gue tau semua rencana lo" guma Kevin dengan seringai licik diwajahnya

****

"Ray lu putus sama Queisha?" tanya Jay

Mereka sekarang sedang berada di rooftop bolos pelajaran Matematika,hanya duduk dan memakan makanan ringan tanpa ada yang merokok karena jika Rayan tau ada yang merokok dia akan marah dan selalu mengatakan "Nggak guna sekolah ipa tapi tetep aja ngerokok yang ngerusak tubuh lo"

"Hm" jawab Rayan

"Wah berarti Queisha sekarang single dong,gue gebet deh" sahut Devara

Rayan tidak merespon ucapan Devara, ia hanya diam dan terus memakan kacang yang ada di sampingnya

"Lu udah nggak cinta sama Queisha?"tanya Dicky

"Cukup liat perlakuam gue buat Queisha, lu bisa liat dari situ" jawab Rayan

"Maksudnya?" tanya Jay

"Kalau cinta nggak perlu diucapin, cukup buktiin biar orang yang nilai sendiri" jawab Rayan

"Tapi sikap lu kadang kaya masih cinta sama Queisha, tapi kadang lu juga kaya nggak perduli sama Queisha" ujar Devara

"Kadang gue susah ngendaliin diri" jawab Rayan memerawang lurus dan mengingat semua yang pernah dia lakukan dengan Queisha sikap perdulinya dan juga sikap cueknya yang sampai berakibat Queisha masuk rumah sakit

"Kalau lu masih cinta yah lu perduli, tapi kalau udah nggak lu cuekin aja dan Queisha buat gue" jawab Devara

"Dari tadi mulutnya nggak saring dulu" Dicky menatap Devara dengan kesal

"Ambil aja kalau lu berani dan bisa" sahut Rayan menatap Devara dengan tatapan yang sulit diartikan

"Aku yakin pasti bisa" ucap Devara dengan manatap

****

"Queen mau makan apa?" tanya Vino kepada Queisha yang hanya diam dengan tatapan kosong

My Perfect Boyfriend (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang