¦36¦ Liburan

100K 3.7K 114
                                    

"Ray jalan yuk" ajak Queisha dan Rayan hanya diam tanpa menjawab pertanyaan Queisha yang terus mengikuti langkahnya yang lebar

Rayan sedang marah pada Queisha karena selama ujian Queisha tidak membalas chatnya bahkan di baca saja tidak, tapi chat dari sahabatnya dibalas. Queisha tau ia salah seharusnya ia menjawab chat tunangannya, namun ia terlalu asik belajar

"Ray aku ngomong sama kamu" ujar Queisha namun Rayan hanya terus berjalan dengan jaket hitam yang ia sampirkan di pundak kanannya

Queisha yang terus menatap Rayan hingga tidak menyadari ada jalan yang bolong hingga ia jatuh "Aws" pekik Queisha saat bokongnya mencium aspal dan telapak tangannya yang sudah merah

Rayan segera mengalihkan tatapannya dan berjongkok disamping Queisha. "Rayan sakit" cicit Queisha menatap Rayan yang hanya menatapnya

Rayan menggendong Queisha didepannya dan mengecup kepala Queisha "Lain kali hati-hati. Untung depan kamu aspal bukan jurang" ujar Rayan tanpa menatap Queisha

"Iya sayang" jawab Queisha mencium pipi Rayan "Dan pasti aspal karena kita dikota" lanjut Queisha

Rayan menggendong Queisha hingga ke mobil banyak siswa yang merasa iri, walau Rayan dan Queisha sudah lama berpacaran namun mereka masih tidak rela.

Rayan mendudukan Queisha dikursi sampingnya dan menjalankan mobilnya keluar sekolah.

"Kita mau kemana?" tanya Rayan

"Ke cafe xxx aja" jawab Queisha

"Oke"

Mereka menempati kursi pojok yang bersebelahan dengan dinding kaca.
"Yang, ulangan udah selesai kita liburan yuk" ajak Rayan

"Hm aku setuju, tapi tunggu yang lain" jawab Queisha

"Siapa?"

Queisha melihat ke arah pintu dan disana ada Dicky,Devara,Sasha,Jay,Dave, dan Rosa. Berjalan menghampiri meja Rayan dan Queisha

"Ngapain kesini?" tanya Rayan

"Lha ngapa bos? Gue diundang ibu negara" jawab Jay

"Aku yang minta mereka dateng buat ngomongin liburan bareng"

"Aku maunya kita berdua aja" ujar Rayan

"Gak boleh! Ntar lu apa-apain ade gue" jawab Dave

"Hm bener bos tahan dulu" sahut Devara

"Gak tahan amat" kini Dicky yang berbicara

"Shut up jerk" ujar Rayan merasa kesal

"Wah galak" sahut Jay

"Jay" Rayan menekan ucapannnya membuat Jay diam

Queisha mengalihkan penbicaraan jika dibiarkan terus berlanjut yang ada malah mereja berantem"Okey, kita bahas sekarang mau jalan kemana?" tanya Queisha

"Puncak"

"Udah biasa"

"Jogja?"

"Males"

"Bali?"

"Setuju" teriak mereka setuju dengan saran Queisha

"Oke kita ke Bali tiga hari, iyakan Ray?"

"Terserah kalian aja" jawab Rayan menyenderkan tububnya pada sandaran kursi

"Ish Ray, serius" Rengek Queisha

My Perfect Boyfriend (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang