Dark Web (2)

15.4K 2.2K 330
                                    

Masih tentang ketakutan.
Kau harus tahu, kalau ketakutanmu adalah energi terbesar untuk orang lain yang memiliki kelainan mental.
Bagi mereka, ketakutanmu akan memberi semangat dan kesenangan tersendiri.
Mereka akan merasa bahagia membuatmu takut.
Semakin lama, semakin sering.
.
.
.

Hari ini murid-murid digemparkan oleh berita kehilangan salah satu siswa di sekolah.

Park Jihoon.

Siswa itu hilang begitu saja sejak dua hari lalu. Tidak ada satu pun jejak yang ditinggalkannya.

Jihoon pergi tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya yang sekarang tengah khawatir dan menanyai pihak sekolah tentang Jihoon.

Sebab, Jihoon menghilang setelah pulang dari sekolah. Jihoon tidak kembali ke rumah sampai saat ini.

Sekolah menjadi ribut, banyak orang membicarakan kepergian Jihoon. Entah itu kabur dari rumah, atau diculik.

Mereka hanya bisa berandai-andai bagaimana keadaan Jihoon sekarang, berbeda dengan Mark yang wajahnya sudah pucat sejak awal ia masuk ke kelasnya.

"Mark, kau kenapa?" Woojin, teman sekelas Mark menepuk bahu Mark kencang.

Mark berjengit kaget. Ia melihat Woojin. "Kenapa apanya?"

Woojin mengangkat bahu. "Kau terlihat aneh. Anak kelas sedang membicarakan Jihoon yang hilang, tapi kau malah diam saja. Apa kau tahu sesuatu tentang hilangnya Jihoon?"

Tubuh Mark menegang. Bagaimana bisa Woojin tahu tentang hal itu? Memangnya Woojin bisa membaca pikiran orang?

"Mark." Woojin kembali menepuk bahu Mark.

"Eh? Enggak. Emangnya kamu pikir aku tahu apa soal hilangnya Jihoon?"

Woojin mengangkat bahu. "Kali aja kamu tahu gitu."

Mark menggeleng cepat. "Enggak kok. Ehmm, sebentar ya, aku ada urusan dulu." Mark bergegas bangkit dari kursinya, ia keluar dari kelas yang masih ribut membicarakan hilangnya Jihoon.

Mark melangkahkan kakinya secepat mungkin ke arah lab komputer. Ia ingin memastikan sesuatu soal yang ia lihat kemarin.

Sesampainya di depan lab komputer, Mark melihat kanan kirinya, memastikan tidak ada orang yang mengikutinya. Setelah itu, Mark membuka pintu lab, memasuki lab dengan perlahan.

Tidak ada satu orang pun di lab, itu karena hari ini tidak ada kelas yang belajar di lab komputer.

Mark berjalan menuju salah satu komputer, ia menekan tombol power di CPU.

Komputer mulai menyala, logo windows muncul pertama kali di layar monitor.

Beberapa saat Mark menunggu sampai komputer benar-benar siap digunakan.

Mark menghubungkan koneksi internet komputer, setelah itu ia mulai membuka internet di komputer.

Mark mencari browser dengan simbol bentuk bawang yang kemarin digunakan untuk membuka video dimana Jihoon tengah disiksa.

Mark sesungguhnya masih tidak tahu situs apa yang kemarin ia masuki dengan tidak sengaja. Meskipun Mark pintar, tapi Mark tidak begitu tertarik dengan teknologi, jadi wajar saja jika ia tidak tahu apapun tentang video Jihoon kemarin.

[1] Dark Web || NCT✔[Open PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang