Dark Web (8)

8.7K 1.5K 240
                                    

Kantor kepolisian, Seoul, Korea Selatan.

Mark duduk di depan Jaehyun, seorang detektif yang telah menyelamatkan nyawanya dan nyawa kedua adiknya. Kini Mark harus menjalani sesi tanya jawab dengan detektif muda itu. Detektif yang baru Mark ketahui kalau usianya baru 21 tahun.

"Jadi, bisa jelaskan darimana orang tadi mengejarmu?" Jaehyun mulai memfokuskan perhatian sepenuhnya pada Mark.

Mark ragu untuk menjawab, namun ada sesuatu dalam hatinya yang menyuruh Mark untuk menjawab semua pertanyaan Jaehyun. Entahlah, Mark merasa kalau ia memberitahu semua yang Jaehyun inginkan maka dirinya akan aman.

"Dari apartemenku."

Jawaban Mark membuat kernyitan muncul di dahi Jaehyun. "Apartemen? Maksudmu, orang tadi menyelinap masuk ke apartemenmu dan kau tidak tahu itu?"

Mark menggeleng pelan.

"Coba ceritakan padaku secara rinci," pinta Jaehyun. Kedua tangan Jaehyun sudah terlipat di atas meja, ia menyingkirkan laptop dari depannya, memilih untuk mendengarkan setiap perkataan Mark. Jaehyun juga menyiapkan alat perekam di depannya.

"Tadi aku pulang ke rumah setelah sekolah, aku masuk ke dalam apartemen karena aku pikir di dalam ada kedua adikku, jadi aku masuk saja tanpa berpikir panjang. Lalu saat aku berjalan menuju kamar, aku mendengar suara orang bernyanyi dari dalam kamar adikku, aku membuka pintu kamarnya dan menemukan orang itu tengah memegang pisau."

"Pisau?" Jaehyun mencondongkan tubuhnya ke arah Mark. "Orang itu memegang pisau?"

Mark mengangguk. "Dia bermain dengan pisau. Saat itu aku mundur perlahan sembari menuju pintu keluar apartemenku. Aku khawatir dengan keadaan kedua adikku sampai pintu apartemenku terbuka dan menampakkan kedua adikku yang baru saja tiba, untunglah mereka tidak ada di dalam apartemen, saat itulah kami melarikan diri. Namun adikku terluka karena orang itu menggoreskan pisaunya ke lengan Jisung, dan yang lebih membuatku mual adalah saat orang itu menjilati darah adikku di pisaunya langsung, mengatakan kalau darah adikku manis."

Jaehyun kaget mendengar semua penjelasan Mark. Dalam hati ia bersyukur karena datang tepat waktu dan menyelamatkan tiga orang remaja itu. "Orang itu bahkan berani melakukan hal menjijikan di depanmu dan dua adikmu?"

"Iya."

Jaehyun menangkup kedua tangannya di depan wajah. "Mark, kau ...." Tatapan mata Jaehyun begitu menyelidik Mark.

Mark menunggu kalimat selanjutnya yang akan keluar dari mulut Jaehyun.

".... pernah membuka deep web?"

"Ne?" Mark kaget tentu saja. Darimana Jaehyun tahu tentang hal itu? Mark bahkan belum memberitahu Jaemin dan Jisung tentang dirinya yang memasuki deep web secara tidak sengaja, tapi Jaehyun bisa langsung tahu.

"Aku ...." Mark diam sejenak. Matanya menangkap tatapan serius milik Jaehyun. "Eummm, ya."

Brak.

Jaehyun menggebrak meja di depannya dengan. "Nah, benar dugaanku. Kenapa Pak Kepala tidak percaya padaku sih." Jaehyun menggerutu di akhir kalimatnya.

"Maksudnya?" Mark tidak mengerti.

Jaehyun tersenyum. "Mark, kau mau ikut tinggal denganku tidak? Kebetulan aku tinggal sendiri di apartemen. Kau bisa ajak dua adikmu kalau mau. Aku yakin komplotan dari orang tadi akan mengejarmu lagi."

"Tapi, Pak."

"No no no, jangan panggil Pak, pangil hyung aja ya. Kebetulan aku tidak punya adik." Jaehyun sangat bersemangat, ia sangat yakin Mark akan menerima tawarannya.

[1] Dark Web || NCT✔[Open PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang