Dark Web (10)

7.9K 1.4K 150
                                    

Park Jaeni.

Dulu, jauh sebelum semua ini dimulai. Jaemin, Jaeni, dan Jisung adalah sebuah keluarga. Keluarga mereka begitu sederhana dengan Ayah mereka bekerja sebagai supir bus dan Ibu mereka bekerja sebagai pelayan di restoran.

Kesederhanaan keluarga mereka berjalan hanya sampai umur Jaemin 7 tahun, Jaeni 6 tahun, dan Jisung 5 tahun.

Hari itu adalah peristiwa yang tidak bisa Jaemin lupakan seumur hidupnya, dimana ia harus menyaksikan bus yang Ayahnya kemudikan terbakar di depan matanya. Sebelumnya ada seorang teroris bersenjata yang membajak bus itu, menodongkan senjata ke arah Ayahnya.

Jaemin yang saat itu berada di dalam bus bersama kedua adiknya hanya bisa menangis sambil memeluk Jaeni dan Jisung. Jaemin berusaha sekuat tenaga melindungi kedua adiknya, bahkan Jaemin harus menarik kedua tangan adiknya menjauh dari bus ketika Ayahnya menyuruhnya pergi.

Jaemin ingin sekali menolong Ayahnya, namun ia tidak bisa. Ia masih terlalu kecil saat itu untuk mengerti apa yang tengah terjadi. Sampai bus terbakar pun, Jaemin tidak bisa berbuat apa-apa selain menangis sembari memeluk kedua adiknya.

Kejadian itu begitu cepat. Jaemin masih ingat saat orang-orang berlalu-lalang di hadapan mereka karena berusaha memadamkan api dari bus yang terbakar. Bagai sebuah mimpi buruk yang tidak harus jadi nyata.

Dan setelah semua kejadian itu, hidup Jaemin berubah. Ibunya harus bekerja lebih keras lagi untuk menghidupi ketiga anaknya. Ibu Jaemin tidak peduli dengan kesehatan tubuhnya lagi, yang Jaemin tahu, Ibunya selalu bekerja keras, setiap hari, setiap saat, sampai pada saat dimana Ibunya jatuh sakit.

Ketika itu, Jaemin si kecil yang baru menginjak usia 7 tahun harus rela menjadi tulang punggung keluarga. Berjualan koran keliling rumah bersama kedua adiknya. Jaemin tahu, hidupnya begitu sulit setelah Tuhan merampas kesederhanaan yang ia punya.

Namun Jaemin masih terus bersyukur karena apapun yang ia hadapi dan jalani, ia masih memiliki orang yang ia sayang, Ibu, Jisung, dan Jaeni. Mereka adalah separuh hidup seorang Park Jaemin.

Suatu hari saat Jaemin beserta kedua adiknya pulang telat dari berjualan koran, mereka menemukan rumahnya ramai dikerubungi orang. Dan ketika itulah Jaemin merasa tiang yang menopangnya untuk bertahan hidup telah hancur. Ibunya, meninggal. Pergi selamanya dari dunia.

Jaemin menangis meraung, ia tidak bisa menerima ketidakadilan yang Tuhan berikan padanya. Hidupnya sudah hancur karena kepergian Ayahnya, dan sekarang Ibunya yang pergi. Jaemin rasa, ia tidak memiliki semangat untuk tetap hidup.

Di tengah keputusasaan Jaemin, ada sepasang perempuan dan laki-laki yang datang mengunjungi Jaemin di rumah duka. Mereka menghampiri Jaemin, membujuk Jaemin untuk ikut dengan mereka beserta Jaeni, tidak dengan Jisung.

Awalnya, Jaemin tidak mau, ia tidak bisa dipisahkan dari adik kecilnya, Park Jisung. Namun tidak ada pilihan lain, perempuan dan laki-laki yang ingin mengangkat Jaemin menjadi anak mereka hanya ingin memiliki dua anak, satu perempuan dan satu lagi laki-laki.

Jaemin saat itu putus asa, jadi ia menerima saja tawaran itu meski harus berpisah dari adiknya yang paling kecil. Lagi pula, kedua orang tua angkatnya yang baru bersedia mengantar Jisung ke sebuah panti asuhan untuk dititipkan, bersama si kucing kecil, Miggy. Kucing yang baru dilahirkan oleh Peny, induk kucing peliharaan kedua orang tua Jaemin yang sudah mati bersamaan dengan kematian Ibu Jaemin.

Jisung dibawa ke panti asuhan, dititip bersama Miggy. Sejak itulah, Jaemin berpisah dari Jisung, adiknya yang lain. Walaupun begitu, Jaemin masih terus mengunjungi Jisung diam-diam di panti, Jaemin mengintip semua kebiasaan Jisung.

Jisung yang sedang bermain bersama Miggy, Jisung yang tertawa, Jisung yang memakan es krim belepotan, dan Jisung yang menangis karena jatuh tersandung batu.

Jaemin menyaksikan semuanya, ingin sekali rasanya Jaemin memeluk Jisung, menenangkannya ketika Jisung menangis, bermain bersama Miggy, mengelap sisa es krim di bibir Jisung, dan tertawa bersama.

Kalau dipikir, semua itu terlihat menyedihkan untuk seorang Park Jaemin yang kini marganya sudah berganti menjadi Na, diumurnya yang ke 7 tahun.

Satu tahun berlalu, Jaemin masih terus memperhatikan setiap perkembangan Jisung sampai pada saat dimana ada sebuah keluarga yang mengadopsi Jisung. Jaemin tidak tahu akan hal itu, ia baru tahu keesokan harinya saat ia tidak menemukan Jisung bermain di halaman panti lagi.

Jaemin terpaksa bertanya pada pengurus panti tentang Jisung dan pengurus panti memberikan alamat serta informasi akan keluarga angkat Jisung. Jaemin membaca semua informasi yang ia terima. Jisung sekarang bersama sebuah keluarga yang baru pindah dari Kanada, keluarga Lee. Keluarga yang memiliki satu anak kandung bernama Mark dengan umur yang beda 3 tahun dari Jisung.

Jaemin harap, Jisung bisa hidup bahagia. Bukan sebagai Park Jisung lagi, tapi sebagai Lee Jisung.

.
.
.

Jaemin terbangun dari tidurnya saat semua bayangan akan masa kecilnya kembali datang menghantuinya lewat mimpi. Sepertinya, perasaan Jaemin akan kejadian yang menimpanya di masa lalu tidak berubah. Jaemin masih membenci semua hal dimana ia menjadi begitu lemah akan sekitarnya, tidak bisa melawan orang yang memiliki kekuatan lebih besar darinya, termasuk teroris yang menyerang Ayahnya, teroris yang ternyata mantan tentara nasional di negaranya.

Jaemin jadi benci dengan tentara sejak saat itu, ia bahkan menghindari jauh-jauh apapun yang berhubungan dengan tentara. Meskipun suatu hari nanti ia akan dipaksa juga menjadi tentara karena panggilan wajib militernya.

"Haah. Kenapa hidupku selalu sulit?" Jaemin berjalan keluar kamar, menuruni tangga rumahnya menuju dapur.

Rumah Jaemin sepi. Semenjak Jaeni pergi selamanya dua tahun lalu, Ayah dan Ibu angkat Jaemin jarang di rumah. Mereka seakan membiarkan Jaemin hidup dalam kesendirian, menyiksa Jaemin dengan menjadikan Jaemin anak broken home.

Jaemin sudah terbiasa, selama dua tahun ia hidup mandiri. Tidak satu kalipun Jaemin menunjukan kalau dirinya lemah di hadapan orang lain, kecuali Mark. Orang yang sudah Jaemin kenal sejak dulu.

Mark Lee. Kakak angkat dari adiknya, Jisung. Jaemin sangat merasa bahagia setelah melihat sendiri bagaimana Mark menyayangi dan melindungi Jisung seperti adik kandung.

Jaemin membuka kulkas, mengeluarkan air dingin dan meminumnya.

Glek. Glek.

Setelah minum, Jaemin kembali menaruh air tadi ke dalam kulkas, menutup pintu kulkas dan memposisikan dirinya menyender di pintu kulkas. "Aku tahu Jaeni pergi karenaku, tapi kenapa Appa marah? Bukankah ia yang membuatku terjebak dalam dunia dark web itu? Ia yang mengenalkan deep web padaku, membuatku bekerja pada salah satu mafia di sana."

Jaemin mengacak rambutnya frustasi. "Aku juga tahu, Appa adalah komplotan mereka. Aku mengerti sekarang kenapa Appa mengangkatku menjadi anaknya. Ia semata-mata hanya ingin aku bekerja di dalam dark web itu, seperti dirinya yang masih terus menjadi pembunuh bayaran."

Jaemin merasa semakin pusing akan hidupnya. "Ahh lebih baik aku memikirkan rencana untuk menculik anak orang kaya itu. Kalau tidak, mereka pasti akan menyerang Jisung. Sial sekali rasanya, mereka akhirnya tahu siapa aku yang sebenarnya. Aku sebagai Park Jaemin, bukan Na Jaemin."

Tbc.

Nih aku up lagi😂😂😂😂

Mumpung bisa pake hotspot hape mamah:3

Tenang aku bakal selesain cerita ini secepatnya.. sekalian aku mau nyoba bikin channel youtube:3 yaa paling isinya cuma lirik lagu NCT😅😅 trus aku juga ada bikin cerita baru judulnya 4(Four) pemainnya udah nemu 3 orang, cuma buat 1 orang lagi belum ada...

Kalian ada referensi cewek/idol korea yang masih muda gitu gak? Yang lucu lahh😂😂

Oh iya untuk pemain yang aku udah nemu itu ada salah satunya member NCT... cuma buat bayangan aja gitu, tokohnya pake nama buatanku sendiri karena cerita itu genrenya Teen Fiction, bukan Fanfiction.

Ayoo yang mau saranin komen yaa siapa tau cocok... pliss aku minta bantuan kalian😌😌😌😙😙😙

Chapter depan udah aku tulis, cuma nanti yaa aku publishnya satu2 dulu.. nunggu chapter ini sampe 100 vote mungkin😂😂
/ketawa jahat/ wkwkwkwk

[1] Dark Web || NCT✔[Open PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang