12. Timses

11.9K 1.1K 44
                                    

Gio sama Fio lagi mojok di sudut taman kota. Di tempat yang areanya sepi. Berdua. Yaiyalah berdua. Masak rame-rame? Entar dikira lagi gotong royong kalo rame-rame.

Fio sih senang-senang aja mojok berdua bareng Gio. Oyajelas seneng lah. Wong yang ngajak itu kekasih tercinta nan tampan sejagat RT/RW. Fio sih oke-oke aja pas di grepein sama Gio. Apalagi kalo bonusnya itu ciuman. Beuhh mantab jiwa.

Dua pasang Love Bird itu masih asik grasak-grusuk sendiri sambil cekikikan tak karuan. Mengabaikan Mbak Kunti penghuni taman yang masih jomblo juga Mas Genderuwo yang numpang lewat serta lagi putus cinta. Mereka juga mengabaikan seorang manusia berjenis kelamin perempuan dengan belahan dada aduhai mengintip dari semak-semak. Tak jauh dari si pengintip pemilik dada aduhai, masih ada satu lagi makhluk berjenis kelamin sama namun dengan dada mirip nampan. Bahasa sopannya tepos. Ehem--

Dua makhluk spesies sama namun dengan ciri dada berbeda itu masih mengintip pasangan fenomenal walaupun tak viral itu masih mojok berdua.

"Aduh gak keliatan nih. Badan Gio gede banget jadi gak keliatan hot-hot'nya" Si dada aduhai mencoba mencari posisi yang nyaman.

"Ufufu. Gio kenapa gak ke hotel aja? Kan bisa langsung anuan. Tapi kalo anuan disini sih oke juga. Adrenalin terpacu" Si dada tep- ehem. Si dada nampan mencoba mencari posisi yang enak untuk mengintip.

Dua manusia spesies sama dengan ciri dada berbeda itu masih mencari posisi enak. Posisi mengintip loh. Bukan posisi yang lain.

Saking asiknya, mereka tak menyadari satu sama lain. Hingga akhirnya mereka bersinggungan membuat mereka tersadar. Menoleh dengan cepat dan saling menatap.

"Elu siapa?" Pertanyaan yang kompak.
"Ngapain disini?" Kekompakan lagi.

"Ngintipin mereka ya?" Lagi-lagi kompak diiringi telunjuk yang menunjuk pasangan grasak-grusuk mojok itu.

"Jangan macem-macem sama mereka" Si dada nampan mengancam.

"Uwoo. Gue gak bakalan macem-macem. Cuma kepingin mengabadikan momen couple favorit gue di sekolah" Si dada aduhai mengklarifikasi secepat mungkin.

"Bener?"

"Iya. Gue Fujoshi kalo elu pingin tau"

Si dada nampan mengerjap takjub. Ia tak menyangka akan bertemu teman satu profesi begini di ajang ngintip ini.

"Gue juga Fujoshi. Nama gue Alin. Sahabatnya Gio. Kalo elu?"

"Nama gue Bella. Kakak kelas mereka"

Mereka berjabat tangan. Seperti di film-film di mana Mafia A sepakat untuk bekerja sama dengan Mafia B. Namun di situasi kali ini mereka buka Mafia. Melainkan dua Fujoshi akut yang terobsesi mengabadikan momen hot pasangan Gio-Fio. Walaupun bokong Fio masih tersegel sih. Uhuk. Ya gitu deh.

"Lah...... Mereka ngilang? Waduh. Gagal deh" Pekik Alin begitu tak melihat Gio dan Fio di bangku taman.

"Apa mereka udah kebelet anuan kali?" Celetuk Bella.

"Padahal gue kepingin ngerekam" Alin memperlihatkan handycam yang ia pegang dengan tangan kirinya.

"Kita bikin strategi aja gimana? Kita jadi Timses. Tim Sukses Gio bobol Fio"

Hasutan dari Bella membuat Alin semangat. Ia mengangguk antusias.

"Gue setuju"

Dan dua perempuan itu tertawa bahagia. Bahkan suara tawanya membuat Mbak Kunti yang masih jomblo beringsut takut dan ngumpet di punggung asem milik Mas Genderuwo yang lagi putus cinta.

Fio yang di seret Gio menuju ke mobil cuma bisa bingung. Ia sih nurut aja. Saat mereka telah memasuki mobil, Gio justru memojokkannya dan Fio terhimpit antara badan Gio juga pintu mobil kemudian menciumnya dengan lumatan yang memburu.

Gio Itu Punya Fio TITIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang