04. Cuma Mampir

13.4K 1.4K 58
                                    

Fio sedang melongokkan kepalanya di depan pintu masuk kelas Gio. Mengintip sekilas untuk menemukan pria tinggi idamannya itu. Namun nihil. Alhasil dia menanyakan kepada cowok berkacamata yg duduk dekat pintu masuk kelas.

"Arya! Si Gio kemana?"

Cowok bernama Arya itu menatap Fio.

"Dia gak masuk hari ini. Ijin. Ada acara keluarga katanya. Elu ngapain nyari si Gio? Tumben amat"

Fio cengengesan. Jadi Gio ijin? Teruz cokelat yang dia bikin gimana?

"Arya. Elu tau kontaknya Gio kan? Gue minta ya? Gue ada urusan nih sama dia. Kalo lu ngasik kontak si Gio ntar gue sampein salam elu ke Rara deh"

Rara itu ketua kelasnya yang kalem banget. Dan Rara adalah kecengan nya si Arya.

Awalnya sih si Arya pakek acara ogah-ogahan. Tapi dia tetep aja ngasik kontaknya Gio ke si Fio. Sementara Fio udah sumringah.

"Tapi bener ya, salam sayang gue harus sampek ke Rara"

Fio mengacungkan jempol tangan kanannya. Kemudian ia balik ke kelas lagi. Papper Bag yang dia bawa ia dekap halus. Cokelat penuh rasa yang telah dia buat. Rasa cinta tentunya hehehe
.
.
.
.
Saat jam istirahat, Fio mencoba menanyai Gio perihal boleh gak dia mampir ke rumahnya barang sekejap. Hanya untuk menyerahkan cokelatnya kok. Dengan ragu Fio mencoba menelpon Gio. Jantungnya bertalu-talu.

'Halo'

Ah, diangkat. Fio jadi makin gugup aja. Padahal cuma teleponan doang.

"Halo Gio. Ini aku Fio"

'Kenapa Fi?'

"Tadi aku ke kelas kamu. Tapi kata Arya kamu ijin ya?"

'Ada apa? Kok nyariin aku?'

"A-anu..... Hmmm boleh gak aku mampir bentar ke rumah kamu? Bentar aja kok. Aku mau ngasik sesuatu. Kalo kamu gak mau juga gak apa-apa"

Tak ada jawaban dari seberang sana. Fio manyun. Berarti Gio gak ngijinin ya?

"K-kalo kamu keberatan, besok aja aku kasiknya. Maaf gang-"

'Boleh kok. Nanti aku kirim alamat rumahku lewat chat. Udah dulu ya. Aku udah di panggil sama Mama'

Dan panggilan itu diakhiri oleh Gio. Fio sendiri masih bengong.

Drrrrt

Ia tersadar oleh getaran pada ponselnya. Pertanda ada pesan masuk. Dan itu dari Gio yang berisikan alamat rumahnya.
.
.
.
.
Dan disinilah Fio. Berdiri di depan pintu di sebuah rumah bertingkat dua yang asri. Dengan ragu Fio menekan bel pintu. Tak lama pintu terbuka menampakkan seorang bocah perempuan berumur sekitaran 5 tahunan.

"Kakak nyari siapa?"

Fio tersenyum lembut. Ia berjongkok menyamakan tingginya dengan anak itu kemudian mengelus kepalanya pelan.

"Kakak kesini cuma mau mampir. Nama kamu siapa cantik?"

Anak itu tersenyum. Anak ini senang ternyata di panggil cantik.

"Nama aku Mia. Kakak temennya Om Gio ya? Baju kakak sama kayak yang di pakek Om kalo mau sekolah"

Fio menahan tawa gelinya. Lucu kalo Gio yang ganteng itu udah di panggil Om. Om-om ganteng.

"Iya. Nama kakak Fio. Om Gio nya ada?"

"Ada. Om lagi di kamarnya"

"Mia..... Siapa yang datang sayang?". Seruan seorang wanita membuat Fio berdiri dari acara bersimpuhnya. Matanya menatap seorang wanita cantik dan anggun mendekati mereka.

Gio Itu Punya Fio TITIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang