13. Duo Kang Rusuh

12.3K 1.1K 11
                                    

Fio bengong. Ia tak paham dengan situasi yang ada di rumahnya kini. Di tambah Leo yang ikutan bengong. Bahkan Leo terlihat shock. Iblis Leo di landa shock? Oh sungguh ini adalah pertanda. Pertanda bahwa ada iblis lain yang membuat gelar iblis milik Leo terancam tergeser.

Fio sendiri hanya diam mematung di depan tangga menuju lantai dua. Ia gagal paham dengan situasi yang ada. Dimana kalau hari libur di tanggal merah akan damai sentosa sejahtera di bahtera rumah tangga Mamih dan Ayahnya, kini harus berujung pada goncangan. Ini bukan cerita melankolis di mana Mamih dan Ayahnya akan bercerai saat si Mamih memergoki Ayahnya selingkuh. Tidak. Mana berani Ayahnya menduakan seorang Ratu Tega seperti Mamihnya. Ayahnya masih sayang tititnya. Hanya itu alasannya selain kata cinta.

"Sialan........ Tante Vin. Stave jambak rambut Brian"

"Boong Tante Vin. Stave yang nyekik Brian"

Berbagai macam teriakan membuat Fio tersadar dari acara bengong nya dan berefek pusing dan pening di bagian kepalanya akibat menonton adu gulat yang dilakoni oleh sepupu kembarnya itu. Sementara si Mamih yang di panggil Tante Vin cuma geleng-geleng kepala. Brian dan Stave memang suka cari ribut. Tapi nanti juga akur sendiri.

Namun hal wajar menurut Mamih dan tak wajar menurut Leo membuat si sulung itu gemetar. Leo gak terserang demam Lu**nta Lun* kok. Leo gemetar akibat efek kebelet kawin eh---- kebelet kabur.

"Arrrggghhh gue gak tahan. Mih, Leo mau keluar"

Leo buru-buru ambil kunci mobilnya, sebelum ia menjadi gila lebih baik minggat aja. Ya itu lebih baik daripada menyaksikan dua bocah tengil yang asik main gulat itu.

"Kamu mau kemana?"

"Leo mau pergi. Pokoknya pergi"

Leo pergi meninggalkan Mamihnya yang melongo juga duo biang ribut yang masih main gelut di atas karpet.

Fio memutuskan untuk mengungsi di ruang makan. Sesaat setelah duduk, ponsel Fio bergetar menandakan sebuah pesan masuk. Dari Gio.

"Aku ingin ke rumahmu. Kamu tunggu ya, aku ada bawa beberapa kue. Tadi aku mampir di salah satu toko langganan ku"

Fio tersenyum. Ia membalas pesan itu singkat. Ada Gio mungkin akan mengurangi kejenuhan nya di rumah akibat si kembar yang merupakan sepupunya itu.

Atau sepertinya tidak. Stave dan Brian justru makin menjadi. Lihat saja kelakuan dua manusia yang seumuran dengannya itu duduk mengapit Fio dan menatap Gio dengan tampang sinis seolah Gio adalah pencuri semvak yang sudah go international.

"Pokoknya Fio gak bakalan kami kasik ke manusia macam elu"

Perkataan kompak dengan sarat permusuhan itu membuat sudut kening Gio berkedut kesal. Niatnya dia datang kerumah Fio untuk sekedar mesra-mesraan malah disuguhi pemandangan dua badut kembar super nyebelin yang punya label sepupu Fio.

Mamih yang duduk di samping Gio hanya tersenyum lucu. Stave dan Brian itu sangat dekat dengan Fio karena Fio adalah satu-satunya cucu termanis di keluarga Winantara. Keluarga Winantara tidak memiliki anak ataupun cucu perempuan jadi wajar saja kalo Fio menjadi favorit keluarga Winantara.

"Mih....... "

Gio menatap Mamih dengan sebuah senyuman. Mamih Kevin balas tersenyum.

"Besok Mamanya Gio ngundang Mamih dan keluarga buat makan malam. Gimana Mih?"

"Mamih sih mau banget nak Gio. Sekalian Mamih kepingin mengenal kelurga nak Gio"

Gio mengangguk. Tadi sebelum kemari Mama sama Papanya yang udah ngebet kepingin punya mantu lagi itu berpesan kepada Gio untuk mengundang keluarga Gio makan malam besok.

Gio Itu Punya Fio TITIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang