05. Alin

13.5K 1.5K 128
                                    

Gio mencoba cokelat yang di bawa oleh Fio. Enak. Bahkan lebih enak dari cokelat yang kemarin. Kalo kayak gini terus pola makannya bakalan kacau. Habisnya, cokelat yang di buat oleh Fio enaknya pakek banget.

"Gimana Gi? Kamu suka?" Tanya Fio antusias.

Gio mengangguk. "Enak. Kamu belajar sendiri?"

"Aku kursus Gi. Soalnya aku kan lemah banget sama pelajaran. Jadi aku lebih milih buat kursus masak. Kepengen bikin Toko Kue suatu saat nanti"

"Tiap hari kalo kamu nyicip makanan, bisa-bisa kamu gemuk"

"Gak bakalan. Aku makan 5 mangkok Mi Aceh tiap hari juga gak bakalan gemuk"

"Enak banget"

"Hehe. Kamu badannya juga bagus. Sering ngelatih otot ya?"

"Iya"

"Susah gak?"

"Gak juga. Kamu mau bentuk otot?"

"Enggak. Si Revan yang kepingin. Dia tinggi tapi ototnya dikit banget"

"Kalo udah niat juga pasti kesampean"

"Revan mah niatnya cuma tidur doang Gi. Kadang aku heran bisa betah sahabatan sama dia"

"Aku gak tau kalo Revan tukang tidur. Dia kan sering di gandrungi cewek"

"Kayak kamu enggak aja deh Gi"

"Aku gak minat sama mereka. Berisik"

Mereka asik ngobrol di taman belakang rumah Gio. Bahkan Gio gak berhenti ngunyah cokelat. Bahkan mereka gak menyadari ada seorang cewek yang ngintipin mereka.

"Lin? Ngapain di sana?"

Gadis itu membalikkan badan dan tersenyum lebar ke arah Mamanya Gio.

"Alin lagi ngintipin Gio. Tante Ira mau kemana?"

"Mau ke supermarket bentar. Kamu awasin si Gio. Takutnya dia nerkam si Fio. Entar kalo si Fio bunting sebelum nikah kan bisa berabe"

"Siap Tan muehehehe"

Oh. Sepertinya ini menarik. Alin, cewek yang sama Gio pas di toko boneka itu sepertinya bukan ancaman. Apalagi mendengar kekehan yang aneh itu. Pasti cewek ini ada maksud terselubung.

Tante Ira udah pergi. Tapi Alin masih ngintipin Gio. Bahkan dia mengeluarkan HPnya dan mengambil beberapa gambar Gio yang lagi duduk berdua di ayunan sama Fio.

"Elu berhutang penjelasan sama gue Gi. Dan gue gak bakalan biarin pasangan couple emes kayak kalian bubar fufufu"

Nah kan bener. Alin memang ada maksud terselubung.

Alin memutuskan untuk menghampiri mereka. Berdiri di depan Fio dan menjulurkan tangannya.

"Hai. Gue Alinatha Herawati. Panggil Alin aja"

Fio yang tadinya kaget membalas uluran tangan Alin.

"Alfio Winantara. Panggil aja Fio"

"Pacarnya Gio ya?" Kali ini pertanyaan dengan nada antusias ini bikin Fio berjengit.

"Ngawur lu Lin. Gue masih jomblo"

"Yaelah Gi. Elu gak laku-laku juga? Gue sebagai sahabat elu berbela sungkawa atas ke jombloan elu yang akut itu"

"Berisik. Sana pulang"

"Gak. Gue mau ngobrol sama Fio. Yuk Fi, ikut gue"

Si Alin main nyeret Fio begitu aja. Alin membawanya ke ruang santai. Duduk di sebuah bantal empuk.

Gio Itu Punya Fio TITIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang