Kulihat senyum indah
Senyum sekelompok anak kecil riang bermain
Senyum penuh kebahagiaan
Yang datang dari hati
Yang tak menutupi, juga tak terbebani apapun
Bahagia yang asli
Senyum kian pasti
Tatkala nurani masih murni
Tak berisi fananya duniawiJika kulihat diri ini,
Aku ingin kembali pada masa kecil
Bermain tanpa kenal lelah
Terjatuh, teluka, menangis tanpa kenal keluh
Kulit hitam, kotor, dekil yang terpenting seru
Seketika dapat menangis
Seketika pula dapat tertawa
Tertawa riang, senyum tak pernah palsuSementara sekarang aku meratapi diri
Ketika sudah mengenal dunia
Ketika cinta datang, lalu pergi
Ketika sudah harus berfikir untuk bekerja
Ketika aku terjatuh, lalu terluka
Ketika aku sudah mulai terbebani oleh apapun
Bahagiaku palsu...
Aku terbiasa mengeluh
Aku terbiasa memalsukan senyum
Aku terbiasa menyimpan sedih
Aku terbiasa menutupi segalanya
Aku tak pandai untuk semua sandiwara iniKurindukan masa kecilku....
KAMU SEDANG MEMBACA
Disegala Renungan
PuisiManusia memang rumit, akan selalu begitu. Hidup tak selamanya tentang meratapi, Juga tak selamanya tentang menikmati Maka dari itu, bersyukurlah Hiduplah untuk hidupmu yang singkat Menangislah untuk meratapi segala kesedihan Lalu kembali menikmati s...