Sungkawa Asmara

98 2 0
                                    

Keluh terbit ke permukaan
Tatkala senja perlahan meninggalkan
Rasa perlahan menerawang karsa
Merasuk sukma yang tak lagi milik siapa-siapa
Tanpa kata yang dapat terucap indera perasa
Aku mendamba temu denganmu dalam diam relung sukma

Aku berdiam disudut kesendirian.
Mencoba kembali merenungkan kepedihan.
Sebab ditinggalkan, tidak akan pernah sebahagia meninggalkan. Karena dirindukan, tidak akan pernah seperih merindukan.

Ketika raga mendamba peluk, pada lara aku bersimpuh tajuk.
Selayaknya malam yang menjelma jenawi tajam, pada kelam aku berbagi salam.

Malam terus menjadikanku terus berkata. Walau tak sanggup berteriak, aku selalu mampu mengutarakan lewat sajak.
Dimana kau selalu kutemui dalam benak. Sementara pada kenyaatan, hilang terkurung jarak.

Disegala RenunganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang