pt.9

11.2K 1.6K 45
                                    

˙·٠•●🅁🄾🅂🄴🅁🄴🄽 🄿🅁🄴🅂🄴🄽🅃🅂●•٠·˙

ʝαҽɾҽղ ƒαղƒìçτìοղ
.

.

.


Kalian tau caranya menghargai sesuatu kan?.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Renjun terlihat resah sejak tadi. Pasalnya pemuda di samping nya itu tak henti-hentinya memandang ke arahnya.

Bukan renjun terlalu percaya diri. Namun itu semua ia tahu dari sudut matanya yang tak sengaja melirik nya.

Masih dengan seringai yang terpatri di wajah tampannya. Renjun takut.

.
.
.

Pelajaran selesai. Renjun buru-buru merapikan bukunya dan berjalan keluar kelas sendiri. Ya, karena Haechan tidak ada karena dia ada latihan vokal sejak sehabis istirahat kedua tadi.

Dan mungkin saja sahabatnya itu akan pulang petang nanti. Sedangkan Baejin, dia pasti sudah di jemput oleh supirnya.

Menengok ke belakang memastikan bahwa tak ada yang mengikuti nya. Renjun bernafas lega ketika tak mendapati Hyunjin.

Brukk.

Renjun menabrak sesuatu. Hingg ia mundur beberapa langkah. Dan berakhir terjatuh.

Renjun mendongak ketika sebuah tangan terulur di depannya.

"Let me help you" ucap seorang pemuda. Renjun rasa ia harus menarik kembali kata-katanya saat ia tak mendapati pemuda ini tak mengikuti nya.

Renjun bangkit, alih-alih menerima uluran tangan itu, menjawab ucapannya saja tidak.

Renjun ingin pergi namun tangannya di cekal oleh pemuda ini. Renjun harus kuat, kau bisa. Begitulah bisik renjun dalam hatinya.

"Apa mau mu?" Seperti de javu. Renjun kembali mengingat pertemuan pertama nya dulu dengan sang kekasih.

"Aku tak menyangka jika sekarang kau jadi dingin seperti ini" Hyunjin bersuara.

"Jika tidak mau bicara, aku pergi" kembali tangannya di cekal, renjun mendengus.

"Lepaskan" desis Renjun.

"Kita perlu bicara, ku mohon" potong telinga renjun sekarang, tadi apa? Hyunjin memohon padanya? Hebat.

"Aku tidak salah dengar kan? Kau? Memohon padaku?" tanya Renjun dengan tawa remeh.

Hyunjin tak peduli dengan kata-kata yang Renjun lontarkan padanya. Ia akan membuang gengsi nya.

"Beritahu aku dulu tentang siapa pemuda yang bersama mu tadi pagi"

"Bukan urusan mu" Renjun tak tau apa motif Hyunjin bertanya seperti itu. Yang dia maksud pasti Jaehyun.

"Aku perlu tau" Hyunjin bicara tegas.

"Dengar, kita sudah tak ada hubungan lagi. Lalu mengapa kau bertanya seperti kau masih ada hak untuk itu? Sekarang lepaskan tanganku dan jangan pernah ganggu alu lagi" setelahnya, Renjun benar-benar pergi. Tak mengindahkan tatapan yang Hyunjin berikan padanya.

Hyunjin menatap kepergian Renjun dengan tatapan sendu. Menghela nafas lalu pergi dengan langkah gontai.

.
.
.

Renjun sampai di parkiran, mendekati seseorang yang sudah menunggu nya.

Puk

"Eoh, kau sudah sampai? Sudah selesai piketnya?" ya, renjun berbohong pada Jaehyun kalau dia sedang piket tadi. Ia tak mau membuat kekasih nya khawatir.

"Eum, ayo pulang. Aku lelah" ajak renjun dengan sedikit manja.

"Aish, kenapa manja nya kumat eoh?" Jaehyun ingin menggoda kekasih mungilnya sebentar.

"Uuuhh.. Ayo pulang~ aku ingin cepat tidur" ucap renjun sambil mempoutkan bibirnya. Lucu. Jaehyun jadi gemas.

Jaehyun mencubit hidung mancung renjun lalu menciumnya kecil.

"Baiklah, ayo kita pulang tuan putri"

"Aku pangeran tau!" sungut renjun kesal. Tapi malah terlihat lucu di mata Jaehyun.

"Aishh.. Kekasihku manis sekali sih? Sudah ayo" Jaehyun benar-benar kelewat gemas dengan kekasih mungilnya ini.

Renjun menurut dan mengikuti langkah kekasihnya sambil bergelayut manja di tangan sang dominan.

Mobil Jaehyun dan Renjun pun pergi, menjauhi area sekolah. Dan meninggalkan seseorang yang menatap mereka sedari tadi dengan pandangan yang sulit diartikan.

.
.
.
.
.
.
.

Tbc.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tertanda,
Ren.

Don't forget for
👇

Not A Fake Love〈Jaeren〉✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang