pt. 19

9.4K 960 80
                                    

˙·٠•●🅁🄾🅂🄴🅁🄴🄽 🄿🅁🄴🅂🄴🄽🅃🅂●•٠·˙

ʝαҽɾҽղ ƒαղƒìçτìοղ

.
.
.

Hope you enjooyyyy~

Warn! Typo bertebaran!
Ketik. Publish.


Waktu menunjukkan pukul 11:47 KST. Malam itu terasa lebih dingin dari malam-malam kemarin. Membuat siapa saja merapatkan selimut yang membungkus tubuh. Berusaha mengusir hawa dingin yang menusuk permukaan kulit.



Pun di rasakan oleh sosok mungil yang masih terbaring pada ranjang rumah sakit, tengah mengernyitkan dahinya dan berusaha membuka kedua matanya yang terasa sangat berat.


Setelah berhasil membiasakan cahaya yang silau menerpa netra nya. Ia dapat mengetahui jika ia tengah berada di sebuah kamar rumah sakit. Terlihat jelas dari tiang penyangga infus yang berdiri di samping kanannya.

Sosok mungil itu melenguh pelan ketika merasakan sakit pada sekujur tubuhnya. Mencoba mengingat apa yang terjadi padanya. Dan, saat sudah ingat. Renjun di seorang rasa panik. Ia takut, dan perasaan lain memenuhi pikiran dan hatinya.

Ia ingin menangis karena saking takutnya namun bersuara pun bahkan tak mampu. Tenggorokannya serasa kering, tak pernah tersentuh oleh air.


Tapi tunggu, jika ia sudah di rumah sakit. Berarti?? Wanita yang menculiknya waktu itu dimana? Bagaimana? Dan.. Dan Jaehyun? Kekasihnya itu dimana? Bagaimana keadaannya?


Ia menengokan kepalanya ke kanan dan ke kiri, namun sepi yang ia dapat. Tak ada siapapun.



Oh, Renjun rasanya ingin bangkit dan mencari dimana kekasihnya itu namun sia-sia sepertinya. Tubuhnya serasa ingin remuk. Sakit semua ya tuhan, rintih Renjun dalam hati.


Renjun menangis. Tangannya tergenggam lemah. Ia ingin pergi dari sini. Ingin bertemu kekasih tampannya itu. Ia khawatir pada sosok raksasa itu.

.

.

.

Sementara di tempat tak jauh dari rumah sakit yang merawat Renjun. Terlihat sosok pemuda tinggi yang sedang berjalan hati-hati dengan tongkat terapit pada lengan kanannya. Satu tangannya yang bebas membawa kantung plastik yang berisi makanan dan coffee cup.

Jaehyun. Pemuda itu baru saja kembali dari kantin rumah sakit yang memang buka 24 jam. Tadi siang ia belum sempat makan. Ah, jangankan tadi siang. Ia bahkan hanya makan jika ia ingat saja. Terlalu memikirkan keadaan kekasih mungilnya yang masih belum sadarkan diri, bahkan ini sudah lebih dari dua minggu.

Miris jika membicarakan bagaimana Jaehyun yang sekarang. Bukan karena ia jatuh miskin. Tidak. Bukan itu. Tetapi pada keadaan tubuhnya.


Pipinya yang biasa berisi itu kini terlihat tirus. Memperlihatkan tulang pipi dan rahang yang semakin tegas dan tajam. Kantung matanya menghitam bagai Panda. Rambutnya yang biasanya rapi dan memberi kesan maskulin pun kini hanya di tata seadanya. Tubuhnya pun menjadi kurus. Ia kehilangan banyak berat badannya sepertinya.


Lebih tepatnya.. Kehilangan semangat dalam dirinya.

Satu-satunya yang menjadi penyemangat nya kini tengah terbaring lemah. Belum menunjukkan bahwa ia akan kembali membuka mata cantiknya yang serupa rubah itu.

Not A Fake Love〈Jaeren〉✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang