pt.10

12.3K 1.5K 57
                                    

˙·٠•●🅁🄾🅂🄴🅁🄴🄽 🄿🅁🄴🅂🄴🄽🅃🅂●•٠·˙

ʝαҽɾҽղ ƒαղƒìçτìοղ
.

.

.



.kalian tahu caranya menghargai sesuatu kan?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Mobil Jaehyun berhenti di depan rumah sang kekasih. Keluar lalu memutari bagian depan mobil lalu beralih membukakan pintu mobil sebelah kanan, milik kesayangannya.


"Hei, aku bukan tuan putri tau. Kau berlebihan" Renjun mempoutkan bibirnya. Dia seperti gadis saja kalau begini.

"Kau kan memang tuan putri. Jadi tidak salah jika aku memperlakukan mu layaknya seorang putri.. Bagiku kau selalu menjadi putri di hatiku" ucap Jaehyun dengan senyuman lembutnya.

Renjun tak kuasa menahan bibirnya untuk tak tertarik ke atas. Meski pun kata-kata itu sering dia dengar, namun tetap saja itu mampu membuat pipinya merona.

"Kekasihku manis sekali eoh? Aku benar-benar gemas" Sementara Jaehyun tak bisa menahan untuk tak mencubit pipi kemerahan milik kekasihnya ini.

"Ouch.. Sakit! Dasar menyebalkan." kesal Renjun.

"Kau yang seperti ini sangat menggemaskan tau, aku tak tahan. Maaf.."

Dan hanya dibalas gumaman kecil.

"Besok hari minggu. Mau jalan?" tawar Jaehyun mencairkan suasana, kekasihnya ini jika sedang merajuk kadang merepotkan.

Dan benar saja, mata yang semula berpaling itu kemudian beralih menatap sang dominan dengan berbinar.


Dan, jangan lupakan senyum manis yang tergambar diwajah eloknya.

"Hm. Kau mau?" ia tau ini akan berhasil.

"Kemana dulu" ternyata lumayan sulit.

"Ada lah.. Bagaimana?" masih belum menyerah.


"Call. Besok jam 9 tepat. Kalau sampai terlambat tidak jadi" ucap si manis dengan mata menyipit.



Jaehyun tertawa kecil. Mengangguk lalu mendekatkan wajahnya dengan si manis.


Hanya sekedar memberi kecupan kecil di pipi si manis lalu tersenyum memperlihatkan dimple menawan nya.


"Aku mencintaimu.. Bye honey.." setelah itu sang dominan menghilang bersama dengan datangnya senyuman manis dari wajah cantik Renjun.


"Dasar.. Bisa serangan jantung jika dia selalu seperti itu. Aishhh.." renjun berlari memasuki rumah dengan tangan yang masih memegangi pipinya yang memerah.

.
.
.
.
.
.

Renjun tak tau jika di ruang tamu ada seseorang yang memperhatikannya. Saking senangnya karena besok dia akan jalan dengan sang kekasih.

"Renjun"

Renjun kenal dengan suara ini. Suara yang selalu dia rindukan, yang selalu dia ingin dengar sebelum dan bangun dari tidur.

Suara ini-

"Hei.. Kau tak rindu padaku?" ucap orang itu. Renjun pun menoleh. Dan betapa terkejutnya dia.

Not A Fake Love〈Jaeren〉✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang