pt. 14

9.2K 1K 115
                                    

˙·٠•●🅁🄾🅂🄴🅁🄴🄽 🄿🅁🄴🅂🄴🄽🅃🅂●•٠·˙

ʝαҽɾҽղ ƒαղƒìçτìοղ
.

.

.

Kalian tau caranya menghargai sesuatu kan?

.

.

.

.

.

.

.

.

Setelah kejadian kemarin. Yang Jaehyun selalu di tempeli oleh mantan kekasihnya. Jaehyun berusaha menjelaskan kepada Renjun bahwa itu hanya salah paham. Namun si mungil tak menghiraukannya dan bersikap acuh padanya.

Jaehyun sudah hampir hilang akal untuk membujuk Renjun. Dia sudah meminta maaf, mengikuti kemanapun kekasih mungilnya pergi-bahkan ke toilet, dan berakhir dirinya yang di pukul Renjun menggunakan tongkat kain pel.

Dan masih banyak lagi, ia bingung. Saat ini, Jaehyun sedang duduk bersama si mungil di taman sekolah. Iya, memang ia duduk bersama dengan Renjun namun ia tak di ajak bicara. Ia di diamkan dan si mungil lebih fokus pada smartphone nya.

Jaehyun gemas, ia sudah tidak tahan. Maka dengan agak kesal ia merebut smartphone Renjun lalu dengan cepat menyimpannya di saku celananya.

Renjun terkejut dan langsung menatap tajam Jaehyun, yang tidak di tanggapi oleh Jaehyun. Ia tidak peduli jika kekasih mungilnya akan tambah kesal padanya, tapi ia juga kesal. Terus saja di abaikan.

"Sebentar saja. Aku ingin kau mendengarkan ku dulu.."

Jaehyun memegang kedua tangan Renjun, lalu menggenggamnya erat dan mengelus tanda lahir di punggung tangan itu.

"..sudah ku jelaskan kemarin bukan, dia hanya mantan kekasih ku sayang, kami sudah tidak ada hubungan apapun. Setahun sudah kami berpisah, lalu entah kenapa ia kembali lagi dan sudah ada di rumahku pagi-pagi sekali. Bahkan Ayah dan Ibu saja bingung. Maafkan aku, okay?"

Renjun menatap kedua bola mata di depannya, mencoba mencari kebohongan di dalamnya namun tak ada, Renjun hanya melihat binar mata yang memancarkan rasa penyesalan dan kesungguhan.

Jaehyun masih menunggu jawaban si mungil, dan masih mengelus tanda lahir di punggung tangan Renjun. Membuat Renjun merasakan hangat di relung hatinya.

Menghela nafas pelan lalu Renjun balas menggenggam tangan sang dominan. Dan tersenyum manis untuk yang pertama kalinya setelah kemarin hanya memasang wajah datar. Membuat Jaehyun ikut tersenyum karenanya.

Satu anggukan Renjun berikan dengan masih tersenyum, "Iya, aku percaya. Maaf sudah mengacuhkanmu, habisnya aku kesal dan maaf sudah kekanakan"

Jaehyun tersenyum, memperlihatkan kedua cacat di pipinya. Lalu membawa tubuh mungil Renjun ke dalam dekapannya.

Renjun ikut melingkarkan tangannya di pinggang sang dominan. Ia lega sekarang, sudah tak ada kesalah pahaman. Tapi entahlah nanti Njun:) hehe..

"Jadi kita sudah baikan kan? Sudah tidak marah padaku kan?"

Jaehyun bertanya dengan beruntun. Ia sangat takut jika kekasihnya ini masih marah padanya, meskipun dia sudah di suguhi senyuman semanis madu dan seindah bunga di musim semi. Hilih gembel:v

Not A Fake Love〈Jaeren〉✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang