"malam semuanya, kami enam hari!" ucap kelima anggota enam hari dengan senyum sumringah diwajah mereka melihat para penggemarnya. "malam ini, kita akan membawakan lagu yang kita yakin kalian semua pasti tau" ucap Satria sebagai pemimpin dari band enam hari.
Tanpa menunggu lama, Enam Hari langsung mulai menyanyikan lagu mereka.
hal mal isseo boja hagon
I got something to say, Let’s meet up
amu mal eopsi maju anja
(Now we sit silent, Facing each other)jigeum meorissogen
(I keep thinking in my head)
i mareul haeya hana mana
(Should I say this or not)
wonhaji anhjiman
(Although I don’t want to)haneopsi kkeureoango itdeon
(I’d been holding on to you for so long)neol nwaya hae
(But now I must let go)nan amugeosdo haejul su itneun ge eopsneunde
(There’s nothing I can do for you)naega eopseoyaman haengbokhal neoraseo
(It’s the only way to make you happy)noha noha noha
(So I let go, let go, let go)eonjenga useul su itge
(So you can smile someday)nega useul su itge
(So you can be happy)<놓아!>
Selama penampilan Enam Hari, Kira terus menatap Satria yang pastinya menatapnya balik. Melihat betapa menghayatinya Satria menyanyikan lagu yang mereka berlima tulis bersama. Tak lupa Kira menyemangati Jake yang tidak kalah menghayatinya dengan Satria. Kira ikut serta merasakan euforia penonton melihat penampilan Enam Hari yang begitu menakjubkan.
Kira terlalu fokus pada Satria sampai ia tidak sadar, bahwa sebenarnya, sedari tadi ada orang lain yang menatapnya dari awal penampilan sampai akhir, matanya tidak pernah memalingkan arah pandangan dari Kira.
Ada juga orang yang sangat iri kepada Kira yang sedari tadi jadi pusat perhatian member Enam Hari. Siapa yang tidak iri pada Kira yang terus ditatap seraya mereka melantunkan lagu-lagu cinta. Perempuan mana yang tidak mau itu?
Setelah penampilan Enam Hari sebagai penutup acara selesai, penonton perlahan meninggalkan area acara yang sekarang jadi berantakan dan penuh sampah. Kerjaan Kira juga belum selesai sampai disitu. Ia tetap harus membersihkan area lapangan, memantau orang-orang sound system dan mengakomodasi para penampil dengan fasilitas yang sudah dijanjikan seperti makanan dan minuman dan ruang tunggu yang nyaman.
"kebersihan, kebersihan tolong area panggung disapu ya" ucap Kira kepada walkie talkienya. Pokoknya, malam itu Kira sibuk abis. Bahkan dia sampai nggak sempet ketemu Jake abis selesai perform, padahal biasanya Kira selalu nengokin Jake di belakang panggung setelah dia manggung, tapi kali ini Kira dihadang oleh kesibukannya sendiri.
Bahkan ketika anak-anak Enam Hari termasuk Jake udah pulang, Kira masih harus stay disekolah. Jam sudah menunjukkan pukul sebelas lewat sepuluh, Kira masih pusing bolak-balik area lapangan membersihkan sisa acara mereka.
Satria juga masih disekolah, masih bantu-bantu beres-beres habis jadi performer, dan sekarang dia sudah kembali menjadi Satria sang ketua osis.
<놓아!>
"assalamualaikum" ucap Kira seraya membuka pintu rumahnya yang baru aja dibuka kuncinya sama mbok Uup. "walaikum salam non, malam amat pulangnya" ucap mbok Uup. "iya nih mbok, abis ada acara disekolah" ucap Kira seraya duduk disofa ruang tamu dan memijat kakinya. "mbok bikinin teh manis mau non?" tawar mbok Uup. "mbok tidur aja nggak apa-apa nanti aku bikin sendiri" ucap Kira mengingat bahwa ini sudah jam dua belas malam. "nggak apa-apa non saya bikinin ya" ucap mbok Uup bersikeras.
Kira hanya menghela nafas dan menyenderkan tubuhnya ke senderan sofa yang empuk dan wangi. Ia meraih handphonenya yang ada disaku celananya dan mengecek semua notifikasi yang sedari tadi tidak sempat ia buka. Bahkan battre handphonenya masih setengah penuh karena tidak dimainkan.
Banyak chat dari temen-temennya yang bilang semangat! Atau, semoga lancar! Dan semuanya dibalas dengan terimakasih oleh Kira.
Setelah menghabiskan teh manis hangat yang dibuat oleh mbok Uup, Kira langsung lari kekamarnya dan bersih-bersih lalu terlelap tidur.
<놓아!>
Keesokan harinya, hari sabtu, Kira tidur seharian. Bener-bener seharian karena dia baru bangun jam satu siang, bangun-bangun Jake udah main ps di ruang tamu. "eh, dasar anak gadis baru bangun" ucap Jake saat menyadari keberadaan Kira di sofa dibelakangnya. "cape tau kak" ucap Kira seraya menidurkan tubuhnya di sofa. jiah.
"iya iya, kakak tau kamu semalem sibuk banget" ucap Jake masih belum memalingkan wajahnya dari televisi. "non mau makan apa?" tanya mbok Uup dari dapur. "nanti aku ambil sendiri mbok!" jawab Kira dari sofa. Selang lima menit, mbok Uup udah bawain piring berisi nasi dengan segala lauk pauk, padahal bukannya tadi Kira bilang mau ambil sendiri?
Hehe, namanya mbok Uup juga tetep aja manjain Kira sama Jake. Udah dianggap anak sendiri katanya. Kira akhirnya melahap makan siang + sarapannya itu.
"kak, Kira kekamar ya" ucap Kira setelah meneguk segelas air dingin. "yaudah, istirahat sana" ucap Jake masih belum memalingkan wajah dari televisi. fokus fokus amat masnya. Kira langsung beranjak dari sofa menuju kamarnya.
Lagi enak-enak tidur, Kira dibangunkan dengan pening dikepalanya. Ia langsung berjalan pelan-pelan menuju laci disudut kamarnya dan meraih pil parameks dan meneguknya dengan segelas air yang selalu disediakan dimeja nakas kamar Kira.
Setelah itu ia langsung menghempaskan tubuhnya dikasur dan menghela nafas. Pusing euy. Kira meraih ponselnya yang sedang di charge dimeja nakasnya.
Ternyata banyak chat yang masuk dari teman-temannya, termasuk Satria.
Baru saja Kira mau membuka chatroom dengan Satria, ada call yang masuk yang tidak lain dan tidak bukan adalah dari Satria.
"assalamualaikum ra" ucap Satria dari ujung telepon.
"walaikum salam kak" balas Kira seraya menyabut charger dari handphonenya dan mengganti posisi tidur menjadi telentang menghadap langit-langit kamar.
"lagi ngapain?" tanya Satria. Kira tersenyum mendengar pertanyaan Satria yang terkesan lame untuk sebuah convo-starter. "tiduran, kakak?" ucap Kira.
"lagi duduk, hehe" ucap Satria canggung. Selang beberapa detik, hening. Satria tuh emang nggak jago ya dalam hal gini gini. "kepala gue pusing deh kak" ucap Kira seraya meraih selimutnya dan menutupi kaki sampai lehernya. "udah minum obat?" tanya Satria.
"udah, tapi kok pusingnya nggak hilang ya?" keluh Kira. "udah makan belum?" tanya Satria. "udah sih," ucap Kira. "tadi siang" lanjutnya.
"aduh punya gebetan kok gini amat ya" ucap Satria yang membuat pipi Kira memerah. "makan lah, lo nggak kasian sama tubuh lo?" ucap Satria.
"males kak, besok aja deh" ucap Kira. "gak boleh, lo harus makan. Gue aja sayang sama lo masa lo nggak sayang sama diri sendiri?"
KAMU SEDANG MEMBACA
letting go (놓아, 놓아, 놓아) ✅
FanficTRIP TO NEVERLAND; PLATFORM 1 "I've been holding on for too long, i must let go." "There's nothing i can do to make this work more than before" "It is the only way to make you happier" "If i keep holding on, i'll make it worse" "I know it all, the...