Senja telah menghilang, gelap sudah menguasai langit. Jam sudah menunjukkan pukul 18.30 dan Ranum masih berada didalam angkutan umum. Dirinya sudah risau, pikirannya bertanya-tanya kenapa suaminya, Rama. Tidak juga menghubunginya, apa dia sedang berduaan dengan wanita idaman lain? Dikemanakan anak mereka?
Berkali-kali dia melihati jam tangan, macet tak kunjung membuahkan hasil. Benar-benar khawatir, ingin rasanya segera turun dan melewati semuanya. Tapi apalah daya, dia tidak bisa berjalan dalam waktu yang lama atau jarak yang panjang, sebab luka bekas operasi walau sudah sebulan terlewati masih terasa ngilu.
"Dia benar-benar berubah. Aku lagi sakit begini....gak khawatir sama sekali...." kutuk Ranum dalam hati. Wajahnya sudah kesal sekali, ia tak sabar sampai di rumah dan memaki Rama. Itupun, kalau dia ada di rumah.
-
-
-"....aku sayang kamu dan dia...."
Sesampainya didepan rumah dan akan mengetuk pintu, Ranum mendengar dengan jelas suara Rama, dia seperti tengah ngobrol dengan seseorang.
"Sayang? Gila...berani banget dia bawa wanita idaman lain ke rumah..." kesal Ranum.
Dia menghentikan aksinya yang akan mengetuk pintu, mencoba untuk menempelkan telinganya pada pintu, namun terbuka. Tidak dikunci, Ranum hampir terjatuh.
Tanpa basa-basi, dia masuk ke dalam dan sudah membayangkan memergoki suaminya, sedang berdua dengan wanita idaman lain. Memang tidak bisa dipercaya.
"Kamu sayang dia dan aku?!!!!" Tanya Ranum, suaranya meninggi.
Keadaan hening tercipta, setelah kehadiran Ranum yang mendadak dan pertanyaan anehnya. Rama terdiam, melihat kedatangan Istrinya, tangannya masih menggendong Rara dan memegang botol susu.
"Jawab Rama!!! Kamu bicara sama siapa?" Tanya Ranum, memaksa Rama untuk segera menjawab.
Tak ada kata dari Rama, dia sangat syok melihat kehadiran Ranum dan wajahnya yang sungguh aneh.
"Kamu undang siapa ke rumah ini? Berani banget kamu ya....!!!" Suara Ranum semakin lirih, dia ingin menangis. Bukan karena hal ini, tapi karena semuanya.
Seakan, sejak tadi pagi keadaan tak berpihak padanya. Dia yang dibiarkan oleh suaminya pergi begitu saja, Rama tidak sekalipun menelfonnya untuk menanyakan kabar atau sekedar memintanya untuk pulang dan yang paling menyiksa adalah bekas operasi melahirkannya yang masih terasa ngilu.
Matanya sudah berkaca-kaca, kembali Ranum bertanya pada Rama. "Kamu bicara sama siapa Rama?" Tanya Ranum, lirih dan semakin tidak berdaya.
"A-aku...bicara sama Rara" jawab Rama.
"Rara??? Siapa Rara??? Wanita idaman kamu?" Tanya Ranum.
"Wanita idaman?" Tanya Rama bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
NIKAH MUDA (MBA STORY) 18+
RomanceRama dan Ranum adalah teman dekat di SMA, karena kesalahan satu malam menyebabkan mereka harus menikah di masa SMA karena Ranum yang tiba-tiba hamil. Bagaimana kisah kehidupan mereka yang menikah diusia muda?