Ah, sial, kenapa sih aku harus bertemu dengan perempuan ini di luar jam kerja? Aku kan juga butuh waktu sendiri.
"Oh, Putih, ternyata kamu juga tinggal di sini?"
"Iya, benar," aku merespon malas.
Ternyata dia sama saja denganku, memanggil orang lain dengan warna yang paling mencolok.
"Dan sekarang, salah satu dari kita harus pindah."
"Dan aku tidak akan melakukannya," Pirang merespon cepat.
"Begitu juga denganku."
Kami berdua sama-sama mengeluarkan niat membunuh. Orang normal mungkin berpikir hanya bersebelahan tempat tinggal tidak akan masalah, tapi sayangnya kami tidak normal. kami adalah mercenary yang kebetulan berada pada satu pekerjaan yang sama. Kalau tempat tinggal kami bersebelahan, sama saja seperti menyimpan bom yang bisa meledak kapan pun.
"Bagaimana kalau kita membuat kesepakatan?"
***
Ahh, satu masalah terselesaikan. Dengan begini, aku tidak perlu khawatir bomnya tiba-tiba meledak.
Aku kembali ke dalam ruangan dan menyalakan laptop yang sempat mati otomatis. Sambil menyiapkan makan malam, aku ingin mendengarkan berita. Tadi, dalam perjalanan pulang, aku mendengar berita yang cukup fantastis. Jadi, sekarang, aku mendengarkan berita dari situs berita online.
[Setelah pembunuhan kemarin, tidak ada lagi anggota keluarga Cleinhad yang berusia di atas 16 tahun, membuat pemilihan kepala keluarga menjadi tidak memungkinkan. Pihak kerajaan menyatakan akan menyebar anak-anak dan remaja yang masih hidup ke keluarga bangsawan di seluruh Bana'an.
[Pihak kerajaan, militer, dan kepolisian tengah melakukan penyelidikan semenjak pembunuhan pertama terhadap anggota keluarga Cleinhad tepat dua bulan lalu. Namun, hingga kini, belum ada kemajuan penyelidikan. Identitas pelaku pembunuhan, atau yang bisa disebut sebagai pembantaian ini, belum dapat diungkap. Motif di balik kejadian ini pun belum diketahui.]
Akhirnya, Hari H sudah berlalu ya.
Motifnya sudah jelas, dan, pasti pihak kerajaan juga sudah tahu. Salah satu dari keluarga atau kerabat korban membalas dendam kepada keluarga Cleinhad atas perdagangan anak-anak yang mereka lakukan. Namun, pihak kerajaan tidak mungkin mengatakannya.
Untuk pelakunya, mungkin hanya aku, Mulisu, dan Ukin yang tahu. Ah, aku lupa kalau ada Agade itu. Apa dia menggunakan Agade juga? Tapi, seingatku, dia hanya membutuhkan Agade untuk pengalih perhatian.
Jadi, sekarang, apa yang akan kamu lakukan? Membinasakan keluarga Cleinhad adalah satu-satunya alasan kamu ingin menjadi lebih kuat. Membinasakan keluarga Cleinhad adalah satu-satunya alasan kamu untuk terjun di dunia pasar gelap. Kini, setelah tujuan itu terpenuhi, apa yang akan kamu lakukan?
Ya, itu semua adalah keputusanmu. Aku tidak memiliki hak untuk menghentikanmu. Meski aku memiliki hak untuk menanyakannya, aku tidak akan melakukannya karena aku memiliki kehidupan juga.
Akhirnya, makan malam siap. Nasi instan dengan ayam yang dihangatkan oleh oven. Ugh, aku rindu ketika kamu datang di malam hari dan memasak untukku. Ya, sudahlah.
Sambil makan, aku kembali membuka-buka dokumen yang ada di dalam flash drive. Ada satu hal yang berkali-kali disebut sebagai alasan utama keluarga Ibrahim mampu mencapai kesuksesan yang sekarang, dan hal ini adalah alasan lain kenapa aku menerima pekerjaan ini. Hal itu adalah sebuah dart gun yang mampu membuat pengendalian hilang.
Belum ada yang bukti konkret, masih berupa rumor. Namun rumor ini tersebar di pasar gelap negara ini dan seluruh dokumen di dalam flash drive seolah memastikan agar tidak terlewat.
KAMU SEDANG MEMBACA
I am No King Another Story: Lacuna
FantasySpinoff "I am No King". Disarankan membaca cerita ini setelah membaca Arc 3 Act 1 main story. Lacuna merasa sudah terlalu lama berada di Bana'an dan berpikir sudah waktunya kembali ke kenyataan. Setelah meninggalkan Lugalgin, dia pun kembali mengela...