Fairy Tale - 1

5.4K 463 124
                                    

Mentari di pagi hari itu bersinar dengan cukup terik menyinari segalanya yang kini ada di sekitarnya. Pantulan cahaya itu memasuki sebuah ruangan dimana di dalam sana, ada seorang anak kecil yang baru genap berusia 6 tahun tepat pada hari ini, anak laki-laki yang berparas sangat manis itu kini tengah sibuk memainkan kura-kura yang berada di sebuah kotak kaca yang ada di hadapannya.

Anak itu sibuk mengetuk-ngetuk kotak kaca itu dengan pandangan ingin tahunya, hanya saja kura-kura itu sama sekali tidak mau menatap ke arahnya, membuat anak itu kesal.

"Kura-kura nakal."

Gumam anak kecil itu, namanya Krist. Anak yang suka sekali memelihara hewan meskipun sebenarnya Krist tidak bisa merawatnya, anak itu hanya bisa merengek pada ibu dan ayahnya untuk membelikan banyak hewan lucu, setelah beberapa jam bermain Krist merasa bosan, lalu berakhir dengan membiarkan apa yang tadi di belinya begitu saja, tidak memperdulikan caranya yang sangat sulit membujuk kedua orang tuanya saat dirinya meminta itu tadi. Dalam pikirannya hanya satu 'menangis lalu orang tuanya akan memberikan apa yang dirinya mau' hanya itu yang ada di pikirannya.

"Kit, sayang...."

Suara lembut seorang wanita menyapanya, hingga anak itu menatap seorang wanita yang merupakan ibunya itu dengan tersenyum manis.

"Ayo, pergi nanti kit bisa telat masuk sekolah."

Mendengar kata 'sekolah' keluar dari mulut ibunya. Krist kecil langsung memanyunkan bibirnya, seolah tidak suka apa yang ibunya katakan.

"Kit, tidak mau sekolah Mae."

Ucap anak itu sambil memainkan kancing seragamnya, hingga Nantana melangkahkan kakinya mendekati anaknya, berjongkok di depan Krist untuk berbicara dengan anaknya.

"Lalu kit mau apa?"

"Main."

Nantana tersenyum karena yang ada di pikiran anaknya itu hanya bermain tidak ada yang lain lagi, "Nanti kit bisa main bersama dengan teman-teman."

"Benarkah?"

"Iya."

Krist menggelengkan kepalanya, "Kit mau main dengan Moo."

Moo adalah namanya kucing peliharaan Krist, meskipun setiap kali bertemu dengan Moo, mereka selalu saja bertengkar, dan berakhir dengan Krist menjaili kucing itu, sementara kucing itu balas mencakar tangan Krist, sampai akhirnya Krist selalu menangis dengan kencang selama beberapa jam.

"Nanti jika pulang baru kit bisa bermain dengan Moo sepuasnya."

"Tidak mau."

"Jika kit mau sekolah nanti Mae belikan ice cream."

Mata Krist langsung berbinar-binar mendengarnya, "Janji?"

Anak itu mengarahkan jari kelingkingnya ke arah ibunya, dengan cepat Nantana melingkarkan jarinya ke arah jari mungil putranya itu, "Janji."

Krist langsung mengarahkan kedua tangannya ke depan, "Gendong."

Ibunya menganggukan kepalanya, lalu mengendong putranya itu untuk keluar dari sana. Sedangkan Krist kecil hanya melambaikan tangannya ke arah kura-kura yang tadi di mainkan olehnya.

"Kit pergi dulu ya, nanti kita main lagi."

Krist mengatakannya dengan wajah yang menggemaskan membuat ibunya gemas lalu mengecup pipi anaknya itu, Krist yang merasakannya langsung membalas apa yang ibunya perbuat. Di masa-masa seperti ini Krist selalu mencoba mencari tahu banyak hal yang belum di ketahui olehnya, lalu mencoba bertanya atau mencoba untuk mencontohkannya, jadi Nantana selalu memperhatikan kondisi lingkungan di sekitarnya, supaya pengaruh negatif yang dapat merusak pertumbuhan anaknya itu tidak mendekati Krist. Hingga Nantana selalu mencontohkan hal-hal baik pada anaknya itu, hal yang sewajarnya di lakukan oleh anak berusia dini.

[23]. Krist In Fairy Tale World [ Krist x Singto ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang