Fairy Tale - 2

3.2K 375 80
                                    

"Jika bukan pencuri lalu apa?"

Singto menatap Krist dengan sengit membuat Krist ketakutan, dan ingin menangis sebab tidak mau di tuduh sebagai pencuri oleh seseorang yang berada di belakangnya itu.

"Kit, tidak suka mencuri paman." Krist mengatakannya sambil terisak-isak, "kata Mae mencuri itu tidak baik. Nanti kit akan menjadi anak nakal jika melakukannya, dan Mae tidak akan mau membelikan Kit susu lagi."

"Paman?"

Gumam Singto tidak percaya saat ada yang memangilnya paman, padahal jika dilihat dengan mata telanjang, seseorang yang tengah di tangkapnya itu terlihat seusianya.

"Kata Mae, kit harus memangil seseorang yang lebih tua itu dengan sebutan itu."

Krist menjawabnya dengan polos, karena memang apa yang di katakannya itu tidak bohong.

"Cukup! Katakan kau siapa? Kenapa kau berani mencuri disini?"

Singto tidak mau mendengarkan alasan tidak masuk akal dari pencuri itu, bersikap jika dirinya tidak tahu apa-apa padahal sudah mencuri susu milik Singto.

"Kit tidak mencuri, kit haus dan lapar, jadi kit meminjamnya."

Tentu saja mendengar itu Singto menatap tidak percaya, dari mana datangnya kata meminjam itu disini?

Tidak adakan?

Pencuri itu diam-diam datang kesini lalu mengambil apa yang bukan miliknya, dan sekarang bagaimana Singto bisa percaya jika anak itu hanya meminjam saja.

"Meminjam? Jika seperti itu, kau harus mengganti semuanya!"

"Kit tidak punya uang paman."

"Apa itu uang? Jangan memanggilku paman! Aku tidak setua itu!"

"Uang itu, yang ada di dalam dompet Mae, kit bisa beli apapun dengan itu," jelas Krist, yang tentunya membuat Singto tidak mengerti dengan apa yang di jelaskan oleh anak itu, "Kit harus memangil paman apa? Bibi? Kakek? Nenek? Buyut?"

"Namaku Singto! Awas jika kau memanggil ku kakek, apalagi bibi. Aku akan melemparmu ke sungai."

"Jangan pam--" Krist mengigit bibirnya sendiri karena takut, "kit tidak bisa berenang."

"Karena itu kau harus mengganti semua yang sudah kau makan!"

Krist kebingungan, karena dirinya memang tidak membawa uang, di rogohnya sakunya tidak ada apapun di dalam sana, hanya ada sebuah permen di sana, melihat itu Krist langsung menyerahkannya pada Singto.

"Kit cuma punya ini paman."

"Apa ini? Jangan macam-macam padaku! Kau harus mengganti semuanya aku tidak mau ini."

Bibir anak itu mengerucut, dan memasukan permennya lagi ke dalam saku, Krist merasa ada yang aneh pada permen itu, kenapa terlihat lebih besar dari biasanya, "Antarkan kit pulang, nanti kit akan mengatakannya pada mae."

"Baiklah dimana rumahmu?"

"Rumah Mae dan Pho, disana ada kakek dan nenek. Ada moo dan juga Boo."

Sungguh Singto ingin sekali mendamprat pria yang ada di hadapannya sekarang, "Maksudku alamatmu."

"Kit tidak tahu, yang kit tahu itu rumah Mae dan pho."

Helaan nafas berat keluar dari mulut Singto, pusing menghadapi pria yang ada di hadapannya saat ini, bisa tidak Singto memukulnya, hanya saja belum Singto berhasil melakukannya, Singto sudah tidak tega memukul wajah polos Krist.

"Kau mau bermain-main dengan ku?"

Krist menggelengkan kepalanya, "Tidak tidak begitu. Kata Mae--"

[23]. Krist In Fairy Tale World [ Krist x Singto ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang