Jungkook terdiam seharian sekarang dan Jimin Mingyu tidak tahu harus berbuat apa pada dirinya
"Kookie.." panggil Mingyu tetapi jungkook mengabaikan nya lebih memilih menatap jendela kamarnya yang sudah terlihat malam sekarang, berita tentang taehyung pun menjadi pembicaraan hangat di seluruh stasiun televisi Korea
Jimin dan Mingyu awalnya shock tentang hal itu, tetapi melihat jungkook yang malah terdiam terus ini, dia harus melakukan sesuatu agar jungkook tidak sedih
"Jungkookie hiks.. ku mohon jangan seperti ini" Tangis Jimin sambil memeluk jungkook dari belakang
Jantung jungkook berdetak 2 kali lipat, ia juga tak tega melihat Jimin yang malah terus merasa bersalah pada dirinya
Tangan putih jungkook terulur untuk melepaskan pelukannya Jimin
"A-aniya A-aku tidak apa-apa" ucap jungkook dengan senyuman canggungnya lebih tepatnya fake smile, dia berbalik kearah lain karena satu titik air matanya tiba-tiba jatuh"Yoongi Hyung sebentar lagi akan kesini Kookie" ucap Mingyu, sementara Jimin memeluk namja itu lagi
Jungkook berusaha menghentikan tangisnya namun malah tangisnya malah semakin menjadi-jadi
"Hiks.. aku benar-benar jahat Jimin, aku- aku jahat telah mengambil kebahagiaan orang lain hiks" ucap jungkook sambil menunduk bersalah, Mingyu pun berjongkok didepan namja itu dengan tatapan khawatir"Kau tidak salah jungkook..! Kau bisa memilih namja lain yang lebih baik dari pada psikopat itu" ucap Mingyu malah membuat hati jungkook makin sakit
"Tidak..! Dia bukan psikopat..! Dia itu namja baik yang tersakiti, kau tidak tahu apa-apa tentang dirinya..! Jangan sok tau" Teriak jungkook sambil mendorong tubuh Mingyu
Jungkook tersengguk-sengguk kencang, bahkan dadanya mulai sakit lagi, dia memegang dadanya karena rasa sesak dan sakit menerpanya
"Jungkookie..!" Mingyu menahan bobot berat badan jungkook saat namja itu pingsan ke depan, Jimin panik seketika
Ceklek..
"Hyung..!" Teriak Jimin langsung menghampiri yoongi yang baru sampai itu, yoongi memeluk tubuh Jimin karena rindu dan begitu pula sebaliknya
"Kenapa kau menangis jiminie?" Tanya yoongi khawatir
"Ahh Ani, hiks.. jungkook- jungkook pingsan" Yoongi langsung menyusul Jimin ke kamar jungkook, untuk membantu sekaligus untuk mengecek keadaan jungkook
"Astaga.." yoongi memeriksa jungkook dengan tangan nya saja, karena dia tidak membawa alat medis
"Nafasnya melemah..!"
Plakkk..!
Tamparan keras slepetan itu yang bagai mencakar kuat kulit-kulit atas taehyung sampai memerah berdarah, Daehyun tak habis dengan pekerjaan sampingan nya lagi
Kali ini lebih menyenangkan daripada menjadi ketua mafia dan ketua polisi gadungan
Plakkk..!
Skattttt...!
Tamparan dari slepetan itu pun terdengar dari sore sampai malam, dan dia seperti nya tidak akan pernah puas dengan apa yang dia lakukan karena dia ingin membunuh taehyung secara perlahan
"Mati kau..! Mati..!" Umpat Jongin sambil tertawa puas
Sementara taehyung hanya menatap kebawah dengan pandangan kosong, seperti tamparan atau dia sedang di sakiti pun rasanya hanya angin lalu, tak ada rasa bagi nya bagaikan hati pikiran dan juga rasa nya sudah mati
Hingga tamparan terakhir di perut taehyung, bekasnya sampai memerah sangat dan tak lama bekas itu mengeluarkan darah segar saking kerasnya
"Hahh menyenangkan sekali hahaha..!" Ucap Jongin dan Daehyun di luar ruang hukuman tertawa puas karena melihat orang yang membunuh anaknya tersiksa, tapi ia belum puas. Taehyung tak mengeluarkan suara nya, dia bungkam tatapannya kosong bagai tak ada roh didalam sana
"Hey bajingan..!" Satu tamparan dari Jong-in taehyung dapatkan, tak ada rasa sakit yang ia rasakan taehyung hanya menoleh kearah Jong-in dengan tatapan biasnya
"Kurasa ajalmu sudah dekat nak.." Ucap Daehyun tiba-tiba masuk ke dalam ruangan
"Hahahaha itu benar..! Kau sudah ku permalukan, sebagai psikopat yang jahat dan tidak berperikemanusiaan hahaha" tawa Jong-in
"K-kau yakin?" Tanya taehyung dengan suara lirih dan seraknya
Ruangan itu sunyi dan mereka berdua bisa mendengarnya, sambil menaikan alisnya sebelahnya Jong-in maju untuk mencekik leher taehyung
"Sadar dirilah..! Kau sudah tertangkap dengan mudah, hum? Jadi menurut ku kau tidak bisa bertahan hidup lagi setelah ini" Ucap Daehyun dengan wajah yang berpura-pura sedih
"Aku bukan psikopat.." Lirih serak taehyung sambil melihat kedua orang itu dengan tatapan tajam, tak peduli dengan darah disekujur tubuhnya
"Hah? Hahahaha.. lucu sekali" Ejek Jong-in dan Daehyun pun sama tertawa
"Hey..! Kau pikir kau itu apa? Bukan psikopat tapi kau membunuh? Dasar tak jelas..!" Daehyun kini menyalakan mesin yang ada dibelakang papan logam taehyung (taehyung diborgol di satu papan besi di bagian tangan dan kakinya, jadinya dia diborgol berdiri)
Daehyun menekan tombol yang ada disana, seketika tubuh taehyung tersengat aliran listrik dari sana
"Akhh..!" Rintihnya, darah dari tubuh nya jatuh kebawah
"Ini berlebihan, tetapi aku belum puas hahaha..!" Tawa Daehyun
"Mari bunuh dia.."
"Terimakasih.."
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Master Psycho
FanfictionEND | Merindukan mu setiap waktu namun, apakah aku menyukai tubuhmu saja? Taehyung, dia berbahaya punya penyakit mental tak suka? Maka dia akan membunuh dan mendapatkan keuntungan berkali-kali lipat, terutama niat membunuh obsesi nya sendiri, Jeon J...