Hari ini adalah hari Yohanes dan Paulus, ibu Miguel bersama tetangga lainnya pergi ke gereja. Sedangkan anak-anak sepertinya enggan ikut ke sana, begitu juga dengan Miguel.
Bocah berambut cokelat dan agak ikal itu hanya bermain bersama Kuro——yang disebut Micky.
Awalnya mereka bermain di halaman, karena ibu Miguel berpesan untuk tidak boleh bermain terlalu jauh. tapi teman-teman Miguel tidak ada yang mau bermain dengannya. Ditambah Miguel yang dianggap aneh karena bermain bersama kucing hitam.
Miguel tidak masalah, akhirnya ia membawa Kuro ke dalam rumah. Miguel bercerita jika teman-temannya itu memang sering mengganggunya dan membuat Miguel tidak nyaman. Bahkan jika mereka bertemu di tempat ibadah pun, teman-teman Miguel masih sering jahil. Namun, Miguel tidak pernah sekali pun menceritakannya pada sang Ibu.
Rupanya bermain kejar-kejaran di dalam rumah itu tidak baik. Terbukti ketika beberapa saat kemudian Miguel memekik kesakitan
"Aduh...." Miguel memegangi kakinya yang membentur sudut meja saat ia mengejar Kuro tadi.
Anak itu terduduk, raut wajahnya tampak menahan air mata. Kuro menatap kaki Miguel yang memang langsung terlihat membiru lebam.
Kuro merasa khawatir, pasti itu sakit sekali.
"Tidak apa-apa, Micky. Nanti, saat ibu pulang, dia bisa menyembuhkanku dengan mantranya lagi," tutur Miguel seakan mengetahui kekhawatiran Kuro.
Bocah laki-laki itu mencoba bangun namun tampak kepayahan. Kuro berinisiatif akan membantu menyembuhkan luka Miguel lagi saat bocah itu tertidur nanti.
Sayup-sayup, Kuro mendengar ada suara seruling nan merdu. Entah dari mana asalnya. Tapi ia dan Miguel merasa sangat panasaran.
Dengan tertatih Miguel bangkit dari duduknya lalu membuka pintu. Kuro melihat banyak sekali anak-anak yang menari bahagia, di depannya seorang pria dengan baju warna-warni memainkan seruling di mulutnya.
Suara yang dihasilkan begitu merdu dan menyenangkan, pantas saja banyak anak-anak kecil yang ikut menari bahagia. Miguel pun ikut bergabung, meski dengan tertatih-tatih karena kakinya yang masih sakit.
Kucing anggora hitam itu juga tidak ketinggalan ia menemani Miguel yang berada paling belakang. Alunan seruling ini benar-benar indah, membuat Kuro dan Miguel menghayati dengan hati gembira.
Ya setidaknya begitu, sampai satu ketika kaki Kuro menginjak genangan air kotor yang begitu ia benci. Saking tidak sukanya dengan kesialannya ini, membuat Kuro sadar bahwa ia sudah berada di tempat yang jauh dari rumah.
Sepasang mata kuning Kuro mencari sosok Miguel, anak itu ada di paling belakang. Mungkin karena kakinya yang masih sakit itulah yang membuat Miguel agak tertinggal dengan rombongan di depan. Namun bukan itu, Kuro harus mengingatkan Miguel bahwa mereka harus kembali ke rumah atau Ibu akan memarahinya.
Dengan cepat Kuro mengigit ujung celana panjang Miguel, menahan anak itu untuk berhenti, tapi yang ada, justru Kuro terseret langkah Miguel. Kuro mencoba mengeong nyaring pun juga tidak berhasil.
Tatapan mata Miguel terlihat berbinar dan bocah itu terus tersenyum memandangan rombongan di depan. Tidak ada sedikit pun tanda-tanda anak ini akan berhenti.
Firasat Kuro mengatakan ini tidak baik, ia harus melakukan sesuatu.
Kucing betina itu memutuskan bersembunyi di balik pohon besar. Ia memutar tubuhnya hingga mengeluarkan asap dan bunyi letupan.
Kuro merubah wujud menjadi bocah perempuan berambut hitam dan kuncir dua.
Tanpa menunggu waktu, Kuro segera menyusul Miguel sambil memanggil-manggil nama anak itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Petualangan Kuro [TELAH TERBIT]✔️
FantasyKuro adalah salah satu kucing ajaib milik Mrs Peach. Ia bersama sebelas kucing lainnya harus berpencar mencari pemilik mereka yang hilang. _______________________________________ Berikut ini adalah project Fantasi bersama teman-teman penulis. Untuk...