Bab 10 B

84 11 1
                                    

Senandung dari nada sumbang milik wanita bertubuh montok itu seakan memekakan telinga Kuro.

Istri Giant mulai memasukan kakinya ke dalam air masih dengan alunan yang mengerikan.

"Nyonya! Nyonyaaa!!" Kuro berteriak sambil meloncat. Namun teriakannya masih kalah dengan seriosa milik wanita raksasa ini.

Ini tidak akan berhasil.

Kuro mulai memanjat sebuah meja kayu yang berada dekat bak mandi. Meja itu agak tinggi, mungkin saja Istri Raksasa akan melihatnya.

Gadis berwujud bocah itu akhirnya sampai ke atas meja. Ia menjulurkan lidah, tangannya terkulai lemas. Benar-benar melelahkan.

Kuro menarik napas dan siap berteriak, tapi tanpa diduga tangan wanita yang sedang mandi itu berkibas. Hingga menabrak tubuh mini Kuro, dan anak itu terjun bebas masuk ke dalam bak mandi.

Astaga... Kuro benci air! Dan air ini banyak sekali.

Kuro terus bergerak, tangannya meronta, mencoba meraih apa pun yang mampu digapainya. Sedang wanita raksasa yang membuatnya nyaris tenggelam ini masik asyik bernyanyi sambil menggosok tubuhnya dengan sabun.

Air sudah mulai berbusa, sejenak Kuro berpikir ia akan mati di sini. Namun untunglah satu gerakan wanita raksasa itu membawa gelombang untuk tubuh Kuro ke tepi.

Tidak, ini belum berakhir. Sisi bak itu juga licin, sehingga Kuro kesulitan memanjat. Tangannya kembali meronta, kali ini ia berhasil mendapat pegangan. Rambut si Raksasa.

Melalui rambut pirang kriting yang menjuntai itu, Kuro menanjak. Ia terus naik hingga sampai di pucuk kepala. Gadis tersebut mengambil napas untuk memenuhi paru-parunya yang sempat kemasukan air.

Tak lama kemudian Wanita Raksasa tersebut bangkit, sepertinya ia sudah selesai dengan perkara mandinya. Perempuan bertubuh jumbo itu mengambil handuk untuk membungkus badannya.

Masih dengan suaranya yang seperti raunan onta, si Istri menatap cermin kemudian melihat ada sosok lain di atas kepalanya. Dia berteriak dan bergerak mengibaskan kepalanya. Kuro berpeganggan lebih kuat lagi.

"Siapa kaaauu??" tanya wanita itu disela jeritannya.

"Saya Kuro. Bisakah Nyonya berhenti memutar kepala Nyonya? Ini memusingkan."

Wanita tersebut mulai berhenti. "Turun dari rambutku!"

"Aku akan turun, tapi ijinkn aku bicara dulu."

"Bicara apa?"

"Maaf sudah mengganggu anda. Tapi saya ke sini karena harus menyelamatkan Nenek saya."

"Nenekmu?"

"Iya, Nenekku pergi dari rumah. Sekitar sepuluh hari yang lalu Nenek pamit karna ada urusan dan akan pulang malam. Tapi hingga hari berganti Nenekku tidak juga pulang. Akhirnya aku dan saudara-saudarku memutuskan untuk mencari Nenek. Dan kami menemukan Nenek dikurung di sini, oleh suamimu Nyonya."

"Apa? Tapi bagaimana bisa?"

"Aku tidak tahu lebih jelasnya, tapi sekarang suamimu sedang di lantai bawah mengejar saudaraku. Bisakah Nyonya membantu kami? Tolong...."

"Baiklah... aku akan membantumu. Ayo sekarang turun dari kepalaku!"

Kuro tak bisa menyembunyikan senyumnya. Ia dan istri raksasa langsung keluar kamar mandi menuju lantai 1. Dari atas tangga, Kuro dan wanita itu melihat sang raksasa tengah mengejar-ngejar para bocah.

Mochi ... Chocola ... Purple ... Chiya ...

Semuanya ada di sini, sedang di kejar oleh Tuan Raksasa. Kuro menoleh ke arah samping dan melihat Topaz bergetantungan dalam posisi terbalik dengan kaki yang terikat tali. Kuro berusaha menahan tawanya yang ingin meledak.

"Berhenti! Apa yang sedang kau lakukan?!" Teriak si Istri pada Suaminya.

Raksasa berhenti mengejar. Dia menunduk seakan malu dengan tindakannya.

"Nenek Peach!" Teriakan Madoka membuat Kuro ikut menoleh ke arah tangga. Wanita tua yang begitu ia rindukan itu terlihat berjalan tertatih-tatih menuruni tangga memakai tongkat.

"Ayo, kita turun sekarang!" seru Madoka sambil menuntun Mrs. Peach.

Kuro langsung melesat mengikuti Nenek di belakang. Ia sangat merindukan Nenek Peach. Pokoknya malam ini Kuro akan tidur di ranjang Nenek.

Kuro sudah membayangkan ia bermanja-manja dengan perempuan yang sudah lebih dari sepekan tidak  bertemu.

Hari hampir malam saat ketujuh kucing bersama Mrs. Peach telah sampai di hutan. Mereka saling berpelukan dan berjalan pulang dengan gembira.



TAMAT

😻😻😻😻😻

Yeay... para kucing dan nenek selamat. Apakah ini akhirnya?

Tunggu Epilognya ya 😉

Thank you for reading

Don't forget to vote & coment^^

Petualangan Kuro [TELAH TERBIT]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang