XXI. 'SANG PAPA'

1.9K 93 5
                                    

Dan detik berikutnya ponsel itu direbut oleh Alex ekspresi laki laki itu berubah marah.

"Ada apa? Anda mencari sesuatu? Atau anda sedang ingin berpamitan untuk keluar kota dengan Fero?" tanya Alex nada pria itu keras.

"Saya mencari Airene."

"Anda siapanya?" tanya Alex dengan nada sinisnya.

"Saya ayahnya, dia putri saya."

"Anda yakin?" kesinisan kian bertambah.

"Ada apa denganmu Alex?"

"Tidak ada, hanya saja saya terkejut mendengar anda mencari seorang putri yang bernama Airene." ucap Alex, cowok itu sedikit tertawa sinis dan yang sedikit mengandung kemirisan.

"Kemana Airene?" tanya Andrew lagi.

"Lagi tidur sebaiknya jangan menganggunya terlebih dahulu." jawab Alex lalu memutuskan sambungan telepon itu secara sepihak mengembalikan ponsel itu kepada Fero.

"Makasih gue bingung mau bilang apa karena gue selalu kalah dan berujung gue bawa Airene pulang." ucap Fero meletakkan ponselnya kembali disaku celananya.

"Tenang. Kalian berdua itu udah gue anggap adik gue sendiri." ucap Alex menepuk pundak Fero. Alex itu anak kedua, dia memiliki kakak perempuan maka dari itu ia sudah anggap Airene dan Fero adiknya sendiri.

•••
Pelita Bangsa, 6.55 WIB

Cewek itu berjalan santai dengan kruknya mengabaikan tatapan para siswa yang melihat dengan tatapan menilai dan ada juga yang terang terangan memberi tatapan menghina kearahnya.

Cewek itu masuk kekelas dengan wajah datar khasnya, sudah dua hari ia tak masuk kelas ini. Ia perlu update-an berita terbaru tentang sekolah ini. Cewek itu sebelum duduk dibangkunya ia menghampiri seseorang yang sedang duduk didekat jendela.

"Ada sesuatu?" tanyanya singkat yang diajak bicara hanya tersenyum mengangguk mengerti apa maksud cewek yang sedang berdiri disampingnya itu.

"Entar gue kirim." ucap orang itu, cewek itu hanya mengangguk lalu duduk dibangkunya. Dikelasnya hanya ada dia dan orang itu.

Cewek itu mengeluarkan ponsel, headseat, dan novel yang selalu ada didalam tasnya. Menghidupkan beberapa track lagu dan mulai membaca novelnya itu.

"Eh eh eh lo tau, ntar ada pertemuan donatur. Bokap gue yang bilang soalnya dia juga dateng." ucap seorang siswi yang baru masuk kedalam kelas X IPA 1.

"Hah? Serius? Mau ngadain rapat?" respons siswi lain bertanya yang berada disebelahnya.

"Gue kurang tahu. Bokap gak cerita lebih." jawab siswi itu lalu duduk dibangkunya.

Mau ngapain? batin cewek itu.

Cewek itu meletakkan kembali novelnya diatas meja, membuka kunci layar ponsel melihat sebuah email masuk lalu ia membukanya.

Shit, teka teki. batin cewek itu mengumpat. Meletakkan kembali ponselnya.

Ruang Khusus Sekolah PeBa, 11.00 WIB

Self FortressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang