CHAPTER 10

1.4K 170 19
                                    

Sepasang anak manusia yang berbeda gender baru memasuki gedung yang telah didekorasi sedemikian rupa hingga terlihat sangat Indah dan mewah. Para tamu pun sudah ramai yang datang, mereka sepertinya sangat antusias dengan pesta yang diadakan oleh keluarga namikaze ini. Sang pria mulai terlihat risih oleh beberapa pasang mata yang seolah menelanjangi wanita yang datang bersamanya ini. Sang wanita telihat sangat... Waaww... Sexy!!! Dengan gaun panjang berwarna hitam yang membentuk setiap lekukan tubuhnya dan ada belahan dibagian kanan bawah yang memanjang hingga setengah paha. Dan rambutnya yang digelung rendah menambah keseksian yang terpancar.

 Sasuke tak menampik bahwa dia juga tergoda oleh wanita yang dibawanya ini, tapi dia masih waras

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sasuke tak menampik bahwa dia juga tergoda oleh wanita yang dibawanya ini, tapi dia masih waras. Dia tidak mau katana sang ayah menancap dikepalanya setelah ia menggagahi anaknya. Tidak, dia masih ingin hidup.

Sedangkan Hinata yang tak sadar telah menjadi pusat perhatian para pria hanya tersenyum pada orang yang dilewatinya, mungkin dia mengira mereka sedang beramah tamah dengannya. Tak sadarkah ia bahwa dirinya sedang terancam oleh para srigala lapar yang siap memakannya kapan saja, dan srigala yang paling berbahaya malah ada disampingnya. Poor Hinata.

Mereka berdua segera menghampiri si pemilik hajat, yakni Namikaze Naruto. Acara ini diselenggarakan untuk merayakan keberhasilan perusahaan milik keluarganya yang semenjak diambil alih oleh Naruto menjadi berkembang pesat.
“Sasuke, Hinata-chan akhirnya kalian datang juga”
“kami tidak mungkin tidak hadir Naruto-kun”
‘naruto-kun???’ Sasuke membathin.
“Kalau begitu silahkan menikmati pestanya ya”
Naruto pergi untuk menyapa para tamu yang lain.
“kau haus?”
“ya”
“kalau begitu kau tetap disini, aku akan mengambil minuman”
Hinata hanya menuruti perkataan Sasuke karena sejujurnya dia merasa sangat haus. Lama Hinata menunggu, tapi Sasuke belum juga kembali.

Akhirnya Hinata berniat mencarinya, bagaimana jika sasuke tersesat???? (Bodohnya Naruto ternyata bisa menular, Hinata buktinya). Tak lama gadis bermata amethys itu melihat orang yang dicarinya berada disudut ruangan yang tertutup sebuat vas besar berisi bunga Mawar putih yang rimbun. Saat hendak menghampiri, matanya melihat surai pink menyembul dibalik tubuh kekar Sasuke. Hinata bisa menebak siapa gadis yang sedang bersama Sasuke, tentu saja Sakura. Daripada menghampiri mereka, Hinata memilih menjauh, memberi mereka waktu untuk bersama, mungkin mereka bisa menyelesaikan masalah mereka.

Ketika berbalik, wajah Hinata malah menabrak dada bidang seseorang, yang ia yakini seorang laki-laki. Ia mendongakkan wajahnya dan berniat meminta maaf, ternyata yang ia tubruk adalah laki-laki yang ia kenal.
“Narutokun! Maaf, aku... aku tidak sengaja”
Hinata benar-benar malu, bagaimana ia bisa seceroboh itu? Namun, sang pria hanya tersenyum lebar dan membungkukan badannya agar bisa sejajar dengan Hinata. Beberapa detik lelaki itu memandang wajah sigadis yang sedang merona karena salah tingkah (siapa yang tidak salah tingkah jika dipandangi dekat-dekat oleh lelaki tampan) dan kemudian dia memandang sepasang kekasih yang sedang berdua dipojokan.
“Kau sedang apa Hinata-chan? Sedang mengintip orang pacaran ya... “
Dituduh seperti itu Hinata malah semakin salah tingkah.
“tidak, tidak! Aku tidak mengintip, Naruto-kun. Aku tadi mencari Sasuke, dan aku lihat dia sedang bersama Sakura-san. Jadi aku berniat kembali karena takut mengganggu mereka”
“oh, seperti itu, yasudah karena Sasuke sedang sibuk, bagaimana kalau kau denganku saja”
“eh? Bukankah kau sedang menyapa tamu-tamu?”
“ya kau ikut denganku, kita menyapa tamu bersama, aku akan kenalkan pada mereka bahwa kau calon istriku, bagaimana?”
“eh!!! Mana boleh bagitu???”
Hinata langsung menutup mulutnya karena dia sedikit berteriak.
“hahahahaha..... Aku bercanda Hinata-chan”
Hinata memutar matanya bosan.
“Bercandamu tidak lucu sama sekali Naruto-kun”
“memang kalau aku serius kau mau?”
Hinata menatap mata blue safir itu, terlihat keseriusan terpancar disana. Tanpa sadar Naruto mendekatkan wajahnya pada Hinata, hingga hembusan nafasnya dapat terasa oleh kulit wajah sang gadis.
“Dobe, jauhkan wajahmu dari Hinata”
Sasuke tiba-tiba datang dan mengagetkan 2 orang itu. Suaranya pelan namun sarat penekanan. Naruto yang baru sadar dengan apa yang dilakukannya menjadi salah tingkah dan hanya bisa menggaruk rambutnya yang tidak gatal.
“Teme, kau tidak bersama Sakura?”
Tapi yang ditanya tak menjawab pertanyaannya.
“Hime, ayo kita pulang”
“eh, tapi Sasuke-kun, kita kan belum lama sampai”
Tak mau mendengar penolakan, si bungsu Uchiha langsung menarik tangannya dan berniat pergi. Tapi sebuah tangan mencekalnya.
“Teme, Hinata-chan belum mau pulang, kau pulang saja duluan. Biar aku yang akan Mengantarnya pulang”
“dia datang bersamaku dan pulang denganku juga”
Suaranya yang datar menandakan bahwa dia sedang marah. Hinata yang mengerti bahwa Sasuke sedang dalam mood yang buruk berusaha melerai perdebatan 2 pria ini.
“Tidak apa, Naruto-kun. Aku akan pulang saja”
“yasudah kalau begitu. Kapan-kapan bolehkan aku mengajakmu jalan?”
“tentu”
“kalau begitu, hati-hati ya dijalan”
“ya”
Tak membuang waktu Sasuke langsung menarik Hinata menjauh dari Naruto. Ada perasaan tidak suka saat dia melihat kedekatan antara 2 sahabatnya itu. Dia tidak suka! Sangat tidak suka! Karena Sebenarnya tanpa ada yang tahu bahwa Gadis bersurai indigo itu telah memiliki hatinya. Dan Sasuke baru menyadari itu saat Hinata pergi dari hidupnya selama beberapa tahun. Bolehkah dia egois ingin memiliki Hinata seutuhnya?

...

Maaf ya saya baru bisa update sekarang, karna emang baru sempet pegang hp, maklum udah punya 1 Putri yang masih umur 3 thn yg hari ini lagi sakit, minta doanya biar anak saya cepet sembuh...

Trima kasih...

I LOVE YOU, FRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang