CHAPTER 2

1.4K 142 6
                                    

Hinata bingung dengan sikap Sasuke akhir-akhir ini, seperti malam ini, Sasuke mengajak bertemu ditaman bermain dekat rumahnya. Padahal rumah mereka bersebrangan hanya dipisahkan sebuah jalanan. Bukankah akan lebih cepat jika Sasuke datang kerumahnya lalu mengatakan apa yang ingin dikatakan daripada harus ketaman?

Saat Hinata sampai pemandangan pertama yang terlihat adalah seorang laki-laki berusia 18 tahun sedang duduk disebuah ayunan. Tak terlihat tampang dingin seperti biasa dia tunjukan disekolah atau depan orang lain. Hinata menghampiri perlahan dan duduk diayunan disamping Sasuke.
“Ada apa kau memintaku menemuimu disini?”
Hinata tak mendengar satu katapun dari lawan bicaranya, hanya sebuah senyuman yang diberikan Sasuke. Tapi percayalah, senyuman itu tak pernah Hinata lihat selama ini. Senyum setulus itu, mambuat hatinya berdegup sangat kencang dan pipinya merona.
“Hime, kau tahu tadi aku pergi dengan Sakura.”
Seketika Hinata yang terlihat merona berubah pucat. Tidak! Hinata belum siap mendengar kabar apapun tentang Sasuke dan Sakura. Apapun yang akan dikatakan Sasuke pasti akan menyakitkan bagi Hinata.
“Kami pergi ke taman bermain, Sakura terlihat sangat bahagia. Dan kau tahu?”
“a.. Apa?”
“Aku menyatakan perasaanku padanya.”
Untuk beberapa saat Hinata lupa cara bernafas. Mati-matian Hinata menahan airmatanya agar tidak keluar. Tidak!  Dia tidak boleh bersedih, Hinata sudah memperkirakan hari ini akan terjadi. Tapi tetap saja sangat menyakitkan baginya
“Kami resmi berpacaran mulai hari ini. Aku sangat bahagia!”
Sasuke menggenggam tangan mungil Hinata. Gadis manis itu Mencoba menghirup udara sebanyak mungkin dan menghembuskan sekuat mungkin, cara yang Hinata lakukan untuk menegarkan hatinya walau tak berhasil.
“Sasuke-kun sangat beruntung. Kau bisa mendapatkan Cinta pertamamu. Tidak semua orang berhasil dengan Cinta pertamanya, jadi aku harap kau akan selalu bahagia bersama Sakura-san.”
Hinata memberikan senyuman setulus mungkin,dia meyakinkan dirinya bahwa kebahagiaan Sasuke adalah kebahagiaannya juga.
“Aku akan mendukung hubunganmu dengannya, Sakura adalah gadis yang pintar dan ceria,kau akan bahagia dengannya.”
“hn... Arigatoo hime.”
“oh ya, ini sudah malam, aku harus pulang karena tadi aku tidak meminta izin pada Tousan.”
Seketika Sasuke menyentil dahi Hinata.
“Dasar ceroboh. Bagaimana kalau ayahmu marah padaku dan menghadiahi katana warisan keluarga Hyuuga mu itu.”
“hihihi.... Kau yang menyuruhku untuk cepat datang kesini.”
“baiklah. Ayo aku antar pulang.”
“iya.”

...

Jam menunjuk kearah angka 11 malam, Tenten seharusnya sudah tertidur pulas jika saja seseorang tidak mengetuk pintu apartemennya. Dengan sedikit jengkel Tenten membuka pintu dan sangat terkejut setelah melihat siapa yang datang. Sahabatnya, Hinata tengah berdiri sembari menangis. Hinata langsung memeluk tenten sangat erat. Tangis semakin kencang kala Tenten mengusap lembut rambut sebahunya.
“Aku... Aku lelah dengan perasaanku, Tenten”
“...”
Tenten mulai mengerti kemana arah pembicaraan Hinata. Dia hanya diam mendengarkan apa lagi yang akan disampaikan oleh sahabat terbaiknya ini.
“Sasuke dan Sakura sudah berpacaran.”
“...”
“P-padahal aku sudah menduga b-bahwa ini akan terjadi, t-tapi tetap saja sangat s-sakit saat aku mendengarnya langsung d-dari Sasuke.”
“...”
“A-aku akan menyerah, Tenten, a-aku akan mengubur perasaanku padanya, aku tidak ingin sakit terus menerus. “
“Aku akan selalu mendukung keputusanmu, jika memang ini yang terbaik bagimu, aku selalu bersamamu.”
Entah mengapa saat mendengar kata-kata dari Tenten bagai mata air ditengah gurun pasir, sangat menyejukan. Hinata sangat bersyukur memiliki sahabat yang selalu ada untuknya. Malam ini Tenten biarkan sahabatnya menangis semalaman, meluapkan segala sakit yang dirasakannya. Karena mulai esok Hinata akan belajar berdamai dengan sakit ini. Sakit hatinya akan menjadi pil pahit untuk menguatkannya.

...

Maaf sebelumnya karena saya harus mempublish 5 chapter sekaligus, karena hp'a eror jadi cerita yang udah saya buat dari chapter 6 sampai 10 hilang 😭😭😭
Yang tadinya niat saya mau publish 1 chaper perminggu hari ini akan saya publish 5, tapi kedepannya saya mau konsisten 1 chapter perminggu. Mohon dukungannya agar ff ini tidak hiatus karena mood saya yang suka naik turun...

Terimakasih

I LOVE YOU, FRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang