CHAPTER 14

1.4K 158 4
                                    

Sejak kejadian ditaman bermain, hubungan Sasuke dan Hinata sedikit merenggang, Sasuke mulai jarang menghubunginya, dan Hinata sedikit merasa bersalah. Apa mungkin Hinata sedikit jahat padanya? Hinata berinisiatif mengirim pesan pada pria beriris onyx itu.
‘Sasuke-kun kau sibuk?'
Tak lama Hinata menerima balasan.
‘hn, ada apa?’
'aku pikir Sasuke-kun libur, jadi aku ingin mengajakmu pergi keluar'
‘dengan mereka?’
Hinata benar-benar merasa bersalah karena membohonginya, kini Sasuke mulai tidak percaya padanya.
'Tidak, hanya kita berdua. Aku janji'
‘baiklah, aku akan menjemputmu'
'arigatoo, Sasuke-kun'

Hinata tersenyum miris, dia tak ingin berharap pada pria itu, tapi dia Juga tidak bisa jauh dari pria itu. Sebenarnya apa yang diinginkan hatinya???
‘kami-sama tolong aku, aku harus bagaimana?’

...

Sasuke akan menjemputnya 15 menit lagi jadi Hinata harus secepat kilat mempersiapkan diri. Salahnya sendiri kenapa malah melamun?
Saat sedang serius berdandan, suara gedoran pintu mengagetkannya. Ingat gendoran! Bukan ketukan!!!
Hinata segera membukanya dan sang kakak ipar berdiri dengan wajah seperti melihat hantu.
“H-hinata ada seseorang yang datang mencarimu”
“siapa? Sasuke? Suruh dia duduk dulu aku.... “
“bukan!”
Ehh???? Hinata bingung, ada apa dengan kakak iparnya itu?
“dia pria tampan. Aku tidak mengenalnya”
“???”
“semoga kalau anakku laki-laki bisa setampan itu” sambil mengelus perutnya. Tenten mulai gila! Pikir Hinata.

Tak ingin berlama-lama, Hinata segera turun dan membuka pintu. Dan.....

Amethysnya membola!!! Melihat seorang pria berdiri dengan kemeja putih dan celana jeans.

“T-ttoneri senpai?”
Pria yang dipanggil namanya tersenyum hingga matanya menyipit.
“Hinata, apa kabar?”
“A-aku baik”

Bagaimana pria ini bisa tahu alamat rumahnya? Hinata bahkan sengaja mengganti nomor ponselnya hanya untuk menghindari pria ini. Dan sekarang dia malah berdiri dengan senyum yang menjengkelkan dimata gadis itu.
“Kau tahu, aku rindu sekali padamu. Sampai-sampai aku harus pindah ketokyo agar bisa dekat denganmu”
“A-aku....”
“Hinata”

Suara Sasuke membuat Hinata semakin gugup. Sasuke menghampiri dua orang yang sedang berbicara didepan pintu.
“Kau sudah siap?”
Hinata mengangguk cepat. Dan Sasuke melirik pria yang sedang bersama Hinata dengan tajam dan Toneripun membalasnya tidak kalah tajam.
“Hinata siapa dia?”
Kali ini Toneri yang bertanya.
“Dia... “
“Aku kekasih Hinata”
Terkejut, Toneri langsung memandang Hinata seolah meminta penjelasan. Sedang sang gadis malah menunduk takut, dia benar-benar tidak nyaman dengan keberadaan Toneri. Sasuke segera merangkul pinggang ramping Hinata agar pria ubanan didepannya ini lebih percaya.

Lama mereka diam, memikirkan apa yang terjadi. Hingga akhirnya salah satu dari mereka menyerah.
“Haahhh.... Baiklah Hinata, maaf mengganggu. Aku kesini hanya ingin memberikan undangan reunian kampus kita dikyoto. Kuharap kau bisa datang dan.......
Bawa pasanganmu”
Hinata hanya mengangguk tanpa memandangnya. Setelah berpamitan akhirnya Toneri pergi. Dan kini hanya ada Hinata dan Sasuke dengan tangan yang masih melingkar dipinggang gadis itu. Sepertinya mereka merasa nyaman dan belum sadar.

“Hime, kita jadi pergi kan?”
“ya, aku ambil tasku dulu”
“hn”
Sasuke segera melepaskan pautannya dan memandang Hinata yang menjauh menuju kamarnya. Sebenarnya Sasuke masih penasaran dengan pria yang tadi. Ada hubungan apa dia dengan Hinata?

...

Mereka sedang menghabiskan waktu berdua, tapi jangan berpikir jika mereka sedang nonton atau makan direstoran yang mewah atau kencan romantis. Mereka kini berada di apartemen milik Sasuke.

Berhubung si bungsu Uchiha kini sedang banyak kerjaan walaupun ini weekend, tapi karena Hinata adalah wanita yang pengertian jadilah dia disini. Menemani Sasuke yang fokus dengan laptopnya setelah ia memasak didapur. Mungkin sebagian orang melihat itu membosankan. Tapi tak ada yang tahu apa yang dirasakan bungsu Uchiha ini. Ia merasa sangat bahagia, bekerja ditemani orang terdekatmu tanpa mengeluh adalah sebuah kebahagiaan yang bahkan tak ia dapatkan dari Sakura. Karena mereka sama-sama sibuk dan tak ada waktu bersama.

Setelah selesai, Sasuke langsung menutup laptopnya dan menggeser duduknya agar dapat berhadapan dengan Hinata.
“Siapa pria tadi?”

Hinata sudah menduga pasti Sasuke akan menanyakannya. Tapi sebenarnya dia tidak ingin membahas pria itu berhubung ingatan tentang pria itu hampir tidak ada yang menyenangkan.
“Hime?”
“dia Toneri, Senpai ku saat kuliah di kyoto”
Sasuke masih diam mendengarkan apa yang akan dikatakan Hinata selanjutnya.
“Dia berkali-kali menyatakan Cintanya padaku, tapi selalu aku tolak. Tapi entah mengapa dia tidak pernah menyerah mendekatiku sampai aku sedikit takut padanya. Aku selalu menghindarinya setiap kali bertemu”

Amethysnya menerawang, mencoba mengingat kenangan yang coba ia kubur tanpa diberitahu kepada siapapun.

“pada satu malam, dia memintaku datang ke apartemennya untuk me meminjamkanku buku yang aku butuhkan. Dia..... Hampir memperkosaku”

DEG.

Rahangnnya mengeras. Jika saja dia tahu dari awal, dia pastikan pria itu akan mati ditangannya. Segera ia peluk gadis yang hampir menangis didepannya ini. Entah mengapa dia merasa sedikit bersalah karena tak ada disamping gadis itu saat ia membutuhkan bantuan.
“Kenapa kau tak mengatakannya padaku?” suaranya pelan hampir berbisik.
Jatuhlah sudah tangisnya yang ia tahan sedari pertama melihat lelaki brengsek itu.

“A-aku takut, bahkan aku takut hanya dengan mendengar namanya. A-aku masih beruntung karena beberapa orang yang mendengar teriakanku datang menolong”
Hinata menangis semakin kencang, saat dia merasa tangan Sasuke membelai rambut panjangnya.
“Lalu, bagaimana dengan reuniannya?”
“hiks... Entahlah, sebenarnya aku ingin kesana tapi aku takut bertemu dengannya”
“jangan khawatir hime” Sasuke mengecup Puncak kepala Hinata.
“Aku akan menemanimu. Aku pastikan dia tak akan menyentuhmu sedikitpun” suaranya meyakinkan. Dalam hati Dia bersumpah jika pria itu menyentuh Hinata sedikit saja maka Sasuke akan membunuhnya.

...

I LOVE YOU, FRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang