Bab 11.

9.7K 366 0
                                    

Dalea bergegas berlari membukakan pintu untuk kekasihnya. Sore ini Nattan datang untuk menemuinya sekaligus ingin ngapel. Sudah hampir seminggu mereka tidak bertemu karena kesibukannya masing-masing.

"Hay." sapa Dalea begitu pintunya sudah terbuka dengan lebar.

"Hay juga, sayang." Nattan langsung memeluk Dalea lalu mencium pipinya. "Aku merindukan mu." bisiknya.

"Kamu iih bisa aja!" Dalea memukul pelan dada Nattan.

"Masuk, yuk!" Dalea mempersilakan Nattan masuk dan berjalan di belakangnya.

"Bagaimana apakah kerja mu di sana lancar?"

"Alhamdulillah lancar, kamu mau ku buatin apa, mas?" tanya Dalea.

"Buatin anak aja." canda Nattan.

"Ah! Kamu ini ada-ada aja!"

"Ya, udah kamu tunggu di sini aja ya? aku mau ambil air dulu." Dalea pergi ke dapur untuk mengambil minuman untuk Nattan. Saat Dalea sudah mengambil air untuk Nattan, ia melihat Nattan mengambil kunci mobilnya.

"Mau ke mana, mas?" Dalea menaruh minuman di atas meja.

"Aku mau pulang."

"Pulang? Bukannya kamu baru aja datang? Terus kenapa harus pergi lagi,"

"Iya nih, Dara tadi telpon minta dibelikan ayam geprek."

Dalea mendengus kesal. "Ya, udah kalo gitu." jawab Dalea datar mencoba untuk memahaminya.

"Kamu marah?"

"Gak kok, mas. Lagiankan Dara juga hamil anak kamu, jadi wajarkan kalo kamu peduli sama dia."

"Ya, udah kalo kamu marah aku tetap di sini aja,"

"Et! Jangan nanti Dara nyariin kamu lagi."

"Habisnya kamu ngambek, ya. Udah aku di sini aja."

"Iya, kamu boleh pergi kok."

"Beneran?"

Dalea mengganguk. "Iya."

"Ya, udah aku pulang dulu, ya." Nattan mengecup kening Dalea lalu bergegas pergi untuk membelikan pesanan Dara.

Dara mondar-mandiri menunggu Nattan pulang dari kantor. Dara sudah tak sabar lagi ingin makan ayam geprek yang sedari tadi ia idam-idamkan.

Dara tersenyum sumpringan saat mendengar suara mobil Nattan, Dara bergegas membukakan pintu dan menunggu Nattan di depan teras.

"Maaf, agak sedikit lama soalnya tadi ngantri."

"Iya, gak apa-apa kok, mas."

"Nih pesanan kamu, dihabisin ya." Nattan memberikan kresek yang berisikan pesanan Dara.

Dara menutup matanya saat mencium aroma sambal dari ayam geprek. Dara sempat mengusap sudut bibirnya saat mengeluarkan air liurnya.

"Langsung di makan saja." ujar Nattan seraya masuk ke dalam rumahnya.

"Mas? gak mau rasain?"

"Enggak, makan aja." Nattan menaruh sepatunya di rak sepatu lalu pergi menaiki anak tangga.

"Dara? Kamu sedang menunggu siapa?" tanya Yuni pada Dara yang berdiri di depan pintu.

"Eh, enggak, bu"

"Itu yang di keresek hitam apaan?"

"Oh ini ayam geprek"

"Dari Nattan?" tanya Yuni juga ikutan senang saat Dara yang mulai diperhatikan itu oleh anaknya.

Second Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang