Bahkan belum sempat aku berjuang, dirinya sudah memiliki pasangan
***
Dua puluh jam setelah aku menganggumi nya dengan sangat. Entah mengapa aku merasa ingin lebih dekat. Menetap dengan lekat melalui sekat-sekat yang terlihat mencekat.
Menyadari kenyataan yang memang tak seindah mimpi mungkin harus menelan beberapa harapan yang sudah diharapkan. Berjumpa dengan nya dengan tawa. Berkomunikasi seolah tak asing lagi. Mungkin tak ada lagi.
Dirinya—ananda. Sudah mempunyai pasangan yang terlihat sempurna dimata. Adinda yang tinggi semapai dengan rambut panjang yang terurai indah menjadi pesona yang dapat memikat segalanya. Termasuk dirimu.
Jangan bertanya darimana aku bisa tahu semua nya, logika saja. di jaman globalisasi siapa yang tak mempunyai media sosial. Bertanya dan mencari tahu dari satu titik ke titik lain. Hingga akhirnya aku tahu bahwa diriku harus berhenti untuk menghilangkan rasa hati. Serta detak-detak jantung saat dirimu merenung.
"si cewek udah terlalu banyak kasih kenangan ke dia," ucap temanku.
"terus hubungan nya sama aku harus mundur dan gak berjuang apa?"
"cari yang lain,"
"iya juga. lupa kalok cowok gak satu di dunia ini"
"semangat cari yang kayak dia,"
"tapi yang kayak dia cuma satu di dunia,"Hanya satu kesimpulan, aku belum berjuang bahkan mengungkapkan, kenyataan sudah membuat aku mundur dengan hati yang hancur.
YOU ARE READING
Perkara Rasa
Teen Fictionaku puan, selalu jatuh pada tuan, yang tak bisa mengungkapkan, bahwa rasa sayang melebihi batas kewajaran -nes