TF | 21

9.6K 419 64
                                    

Don't forget to vote guys
Musiknya di play ya kalau baca biar dapet feel

Warning ⚠⚠
This chapter contains 18++
If u still underage, just SKIP

Kai melajukan mobilnya sangat kencang di tengah hujan deras, pikirannya masih dipenuhi dengan emosi. Emosinya sulit dikendalikan jika menyangkut kesetiaan, dirinya sedikit sensitif mengenai hal itu, mengingat dirinya yang dulu pernah dikhianati oleh mantan kekasihnya

Walaupun sekarang sedang emosi dirinya tidak berhenti sedikitpun memikirkan Jennie, rasa cintanya pada Jennie melebihi emosi yang dirasakannya saat ini

Jennie is the only girl he loves now, after his mother

Rasa bersalahnya mulai timbul dalam hatinya, emosinya kini redah karena pikirannya dipenuhi oleh Jennie. Kenapa dirinya tidak mendengarkan kekasihnya itu, padahal dirinya sudah tau bahwa Jennie bukanlah wanita yang mudah tertarik kepada seorang pria

Kai membanting stir mobilnya dan menatap sekelilingnya, dirinya baru sadar jika Jennie mungkin saat ini sedang berjalan di tengah hujan deras

'Kim Jongin bodoh' kai meruntuki dirinya sendiri, bagaimana bisa dirinya meninggalkan gadisnya sendirian menerpa hujan deras apalagi saat malam hari seperti ini

Kai memutar balik mobilnya, dirinya mencari keberadaan Jennie. Di tengah perjalanan Kai tidak henti-hentinya mengumpat karena kebodohannya yang melebihi batas hingga melukai Jennie

Jika terjadi sesuatu pada Jennie, Kai tidak akan memaafkan dirinya sendiri. Kai mengambil ponselnya dan segera menghubungi kekasihnya itu namun hasilnya nihil. Nomor Jennie tidak aktif, Kai melanjutkan mobilnya dengan kencang, dirinya harus segera menemukan Jennie

.

Hujan semakin deras tubuh Jennie membeku, tubuhnya bergetar entah karena tangisannya atau karena dinginnya hujan, Jennie doesn't care

Jennie berjalan menyusuri jalan sepi dengan sebelah tangannya yang memegang dadanya yang sesak akibat tangisannya dan sebelah tangannya lagi sibuk memegang kedua sepatu dan tas miliknya sehingga saat ini Jennie hanya berjalan dengan telanjang kaki

Jennie harus menahan sesak dalam hatinya, kenapa kekasihnya tidak mau mendengarkan penjelasannya. Air mata Jennie tak kunjung berhenti, terus mengalir membasahi pipinya seperti hujan yang terus membasahi tubuhnya

Langkahnya tertatih-tatih namun tak berhenti berjalan, Jennie tidak peduli dengan kondisi dan keadaannya sekarang. Dia bisa saja menghubungi Jisoo atau menaiki taxi namun sekarang dia hanya ingin sendiri di tengah hujan agar air matanya tak terlihat

Jennie tiba-tiba merasakan ada tangan yang melingkar di perutnya, Jennie ingin berbalik namun tak bisa, pelukannya terlalu erat hingga membuat Jennie menutup mulutnya agar tangisannya tidak terdengar namun tubuhnya bergetar sehingga Kai juga bisa merasakan jika Jennie sedang menangis

"Maaf" Kai menundukan kepalanya di pundak Jennie, dirinya menangis menyesali apa yang telah dilakukannya sehingga membuat kekasihnya seperti ini

"Menangislah jika kau ingin menangis, keluarkan suaramu jangan ditahan, maafkan aku Jennie-ya"

Pelukannya semakin erat, Kai memeluk Jennie di tengah-tengah hujan deras dengan air mata, he really loves Jennie. Jennie membalikan badannya saat merasakan tubuh Kai yang bergetar

True Feelings (Kai x Jennie)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang