TF | 22

8.6K 377 51
                                    


Don't forget to vote ya ⭐

Pagi telah tiba, ditandai dengan matahari yang mulai menampakan sinarnya yang hangat, menyinari bumi hingga bisa dirasakan oleh semua makhluk hidup tak terkecuali kedua insan yang sedang dipenuhi cinta

Mata Jennie perlahan terbuka,  menyesuaikan penglihatannya dengan sinar matahari yang terpancar masuk ke dalam jendela kaca yang dibalut dengan tirai berwarna putih di kamar milik kekasihnya

Jika biasanya setiap pagi Jennie bangun sendiri dengan mengenakan piyama dan diselimuti oleh selimut tebalnya sambil memeluk guling atau boneka kesayangannya, kali ini berbeda.  this morning is different, no, very different

Jennie pagi ini terbangun tidak sendirian namun terbangun disamping  lelaki yang dicintainya, lebih tepatnya berada di pelukan lelaki yang dicintainya dengan sepenuh hatinya, dengan tubuh polos tanpa terbalut sehelai benangpun , hanya ditutupi selimut putih tebal yang menutupi keduanya

Dirinya memandang wajah tampan milik kekasihnya yang masih terlelap namun tidak mengurangi kadar ketampanannya itu,  wajah yang selalu dia rindukan jika sedang berjahuan, wajah yang selalu terlihat dingin tanpa ekspresi namun selalu menarik perhatiannya

Jennie mengulurkan tangannya menyentuh wajah kekasih yang amat dicintainya itu,  menyentuh setiap sudut wajah miliknya dan berhenti pada bagian wajah yang selalu menjadi bagian favorite nya. Bibir Kai selalu menjadi bagian yang paling disukai Jennie

Ingatannya berputar pada kejadian semalam, malam dimana dirinya meyakinkan rasa cintanya kepada Kai kekasihnya,  malam yang tak akan pernah terlupakan oleh dirinya dan malam dimana dia menyerahkan seluruh kesuciannya kepada lelaki yang menjadi pujaan hatinya itu

Jennie did not regret doing it with the person she loved

Pipi Jennie bersemu merah jika mengingat kejadian itu,  kejadian yang membuatnya pasrah dibawah kendali seorang Kim Jongin,  lelaki yang dulu menjadi bagian dari rasa penasarannya, rasa penasaran seberapa hebat permainannya di atas ranjang

This time Jennie had to confess that if Kai was very good at that

"Sudah puas memandangi wajah tampanku hmmm?" Ucap Kai yang masih terus memejamkan matanya dan tiba-tiba mengeratkan pelukannya terhadap Jennie,  hal itu tentu saja membuat Jennie kaget

"Ya!! Percaya diri sekali ck" Jennie mencoba menutupi rasa gugupnya

"Jika tidak, kenapa kau sedari tadi memandangi wajahku,  jika bukan karena tampan lalu apa hmm". Jika sudah begini Jennie sudah tidak bisa mengelak lagi,  dirinya malu karena tercyduk oleh kekasihnya hingga membuat pipinya berkali-kali menampilkan semburat merah

"Bagaimana kau bisa tahu"

"Kau sedari tadi menyentuh bibirku,  apa kau belum puas aku cium sayang ?". Perkataan Kai membuat Jennie menutupi kedua wajahnya yang terlanjur merah seperti tomat

"Kenapa kau menutup wajahmu sayang ?" Kai kemudian menarik kedua tangan Jennie yang menutupi wajah cantik miliknya itu

Hal yang tak terduga adalah Kai kini mengecup bibir Jennie sehingga membuat Jennie menahan nafasnya  dan berusaha menetralkan jantungnya yang sedari tadi ingin keluar karena perbuatan Kai yang kelewatan romantis dan terus menggodanya

Jennie memberanikan diri menatap mata milik Kai yang selalu saja membuatnya tenggelam, mengulurkan tangannya kemudian mengusap pipi Kai dengan kedua ibu jarinya,  Kai menutup matanya menikmati sentuhan Jennie,  apapun yang Jennie lakukan pasti membuatnya merasakan kehangatan

True Feelings (Kai x Jennie)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang