True Feelings (Kai x Jennie)

Tf | 18

Jangan lupa vote ya ⭐

Hari ini adalah hari ke 5 sejak kepergian Kai ke Jepang dan Jennie masih saja sangat merindukan dirinya walaupun sudah bertukar pesan dan video call, hal itu tidak membuat perasaan rindu Jennie berkurang

She really missed the man who she loved so much

Jennie menarik nafasnya kasar setelah menatap layar ponselnya, tidak ada tanda-tanda balasan atau panggilan dari Kai.  Jennie tidak ingin berpikir yang tidak-tidak tentang kekasihnya

'mungkin Kai sedang sibuk' batinnya. Jennie memang sedang menunggu balasan chat dari Kai, sejak kemarin sore dirinya tidak mendapatkan balasan dari kekasihnya itu dan ini tidak seperti biasanya mengingat sejak kepergiannya ke Jepang,  Kai tidak pernah absen untuk menghubungi Jennie

Saat malam tiba Jennie masih saja belum mendapatkan balasan dari Kai hingga dirinya memilih untuk segera tidur,  namun baru beberapa detik dirinya menutup mata, ponselnya tiba-tiba saja berbunyi dan segera membatalkan niatnya untuk tidur lalu mengambil ponselnya

Setelah melihat ponselnya senyum Jennie tiba-tiba mengembang karena orang yang sedari kemarin ditunggu balasannya akhirnya membalas pesannya

Belum juga Jennie membalas pesan tersebut, ponselnya tiba-tiba berdering karena Kai melakukan panggilan Video dengannya

Jennie kemudian menekan tombol hijau yang ada di layar ponselnya,  Jennie harus menahan rindunya saat sosok Kai muncul di layar ponselnya dengan senyum yang mengembang di wajah tampannya ditambah lagi rambut Kai yang sedikit basah dan acak-acakan membuat dirinya ingin memeluk kekasihnya itu

"Baby,  I miss you" suara Kai sangat lembut hingga membuat pipinya merona

"I miss you too, kau dari mana saja huh?  Cepatlah pulang" Jennie membuat aegyo yang membuat Kai gemash dan ingin sekali menggigit pipi milik kekasihnya itu

"Besok aku sudah kembali,  bersabarlah sayang. Sekarang kau tidurlah, aku hanya ingin memastikan kau baik-baik saja"

"Baiklah,  kau juga harus tidur. Aku merindukan mu,  sampai ketemu" Ucap Jennie dan setelah itu ponselnya dimatikan dan Jennie memilih untuk tidur

.

Cahaya matahari yang hangat menyentuh kulit Jennie lewat jendela miliknya, Jennie biasanya sangat membenci hal seperti ini,  bukan membenci mataharinya tapi membenci waktu yang cepat berlalu sehingga malam hari yang dipakainya untuk beristirahat harus berkahir dan berganti dengan pagi hari yang menandakan bahwa dirinya harus bangun dari mimpinya yang indah dan menyiapkan seluruh waktunya untuk diisi dengan aktivitasnya yang padat

Namun pagi ini Jennie tidak seperti biasanya,  tidak bermalas-malasan untuk terus bergulat dengan selimut tebal miliknya.  Jennie telah bangun dan sedang bersiap-siap untuk menanti kepulangan kekasihnya dari Jepang,  kekasih hatinya yang amat sangat dia cintai dan dia rindukan