Rinai hujan mengalun dengan indah nya malam ini, menemani kesendirian Kyungsoo yang asyik dengan dunia membaca nya. Halaman demi halaman ia buka dan ia baca dengan cermat..
Bibir nya tak sadar kalau terkadang tersenyum tiap kali membaca kata yang menghibur nya.
"I Love you, pinguin kecil ku... "
.Tes...
Bukan... Ini bukan air hujan. Kyungsoo mengusap pipi nya. Basah... Dia menangis? Setelah membaca kata yang ada di note kecil tepat ia membuka halaman 121." bagaimana kau tau sejauh ini, Kai? Kita bru mengenal sebulan yang lalu. Dan kau sudah mengenal ku sejauh ini? Bahkan angka kelahiranku? Kau benar-benar menjadi penguntit ku ya?" ujarnya.
Dia tersenyum miris. "seharusnya aku tau itu. Dan aku tak perlu sekaget ini bukan? Semua perhatian, perlindungan, dan kasih sayang mu. Seharusnya aku tau itu, kalau kau tak mungkin melakukan itu secara percuma. Tapi, aku terlalu bodoh. Untuk memahami semua itu saja aku tak bisa."
Kyungsoo menutup buku nya. Secepatnya mungkin ia mengganti pakaian nya. Meraih Mantel nya. Dan langsung menuju mobil nya.
Rumah Kai... Hanya itu tujuan nya...
,,,
Hampir satu jam, ia membunyikan bel rumah Kai. Tapi, tak ada jawaban sama sekali. Rambut nya sudah basah. Bahkan pakaian pun sama. Bibir nya mengigil kedinginan.
Menyerah? Apa ia harus menyerah?
Luhan...
Yah, hanya Luhan yang bisa membantu nya.Ia pun kembali masuk kedalam mobil nya. Mengendarai nya menuju rumah Luhan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting for you ✔
DiversosCinta yang dibasuh oleh airmata akan tetap murni dan indah sentiasa. ~ Khalil Gibran Kaisoo Chanbaek Hunhan *alur= campuran