11

440 67 0
                                    

Sinar matahari pagi menyapa 2 insan yang masih terlelap di balik selimut dengan tenang. Mentari menyilaukan mereka melalui celah jendela rumah sakit. Memaksa mereka untuk bangun.

Mata gadis, itu terbuka perlahan. Terganggu dengan silau nya mentari. "eungh? Jam berapa.?"tanya nya dengan suara yang serak. Khas bangun tidur.

" mungkin jam 8,sayang." jawab lelaki yang masih setia menjadikan nya bantal guling itu.

"Kai, lepas. Aku mau mandi." ujar Kyungsoo seraya berusaha melepaskan pelukan nya.

Bukannya di lepas. Kai justru mempererat pelukan nya. "nanti saja sayang. Masih pagi."

"kau bilang kalau orang tua mu akan datang.?"

Kai langsung membuka matanya lebar. Melepaskan pelukan nya. "ah. Kenapa aku bisa lupa? Mereka akan datang pagi ini."

Kyungsoo berusaha untuk duduk. "aish... Kau ini. Sudahlah, aku akan mandi dulu."

Ia menurunkan kakinya." aw... "keluh nya saat berusaha berjalan. Pangkal paha nya masih terasa sakit.

" masih sakit? "tanya Kai.

Kyungsoo mengangguk." gwenchana. Aku bisa kok. " Kyungsoo berusaha untuk tetap menahan nya. Dia berjalan perlahan menuju kamar mandi.

,,,

Pintu ruangan Kai terbuka. Sepasang suami istri masuk dengan wajah cerah mereka. "uri adeul..." sapa sang wanita paruh baya itu.

Kai tersenyum menyambut kedatangan kedua orang tuanya. Ibunya memeluk nya, Kai pun membalas nya dengan pelukan hangat. "bagaimana kau bisa kabur? Kau kemana kemarin?"  tanya ibunya.

"eomma. Aku tidak kabur. Aku hanya pergi sebentar. " elak Kai membela diri.

Ibunya menggeleng kan kepalanya. Kai hanya cengengesan ditatap tajam ayahnya. Namun, seketika wajah nya berubah saat melihat beberapa orang yang masuk dengan membawa beberapa kantong plastik.

"eoh.? Kalian datang?" tanya nya kaget.

"mereka memaksa kami untuk datang." jawab Chanyeol menunjuk kedua gadis yang mengikuti mereka.

"lalu, dimana Kyungsoo? Dia bersama mu bukan? " tanya Luhan tak sabar.

Belum juga Kai menjawab. Pintu kamar mandi sudah terbuka terlebih dahulu. Kyungsoo keluar dengan rambut nya yang basah. Langkah nya terhenti dan terkejut melihat ruangan yang tadinya sepi saat ia tinggal dan kini sudah ramai dengan beberapa orang.

"apa itu menjawab pertanyaan ku, Lu? " tanya Kai

" Luhan,? Baekhyun? Kalian disini? " tanya Kyungsoo terkejut.

Luhan dan Baekhyun langsung menghambur memeluk Kyungsoo. Sedangkan Kai melihat wajah kedua orang tuanya yang sedang menatap nya tajam. Seolah bertanya,"siapa gadis itu?"

"dia Kyungsoo. Eomma. Appa. Dia kekasih ku."jawab Kai dengan santai.

"mwo? Kau baru sadar dari koma selama setahun. Dan kau langsung bisa mendapatkan kekasih? Bagaimana bisa? " tanya eomma nya heran.

Kyungsoo yang merasa namanya di panggil pun melepaskan pelukan kedua sahabat nya. Dan menyapa kedua orang tua Kai dengan sopan." anyeonghaseo, Do Kyungsoo inilah? "

" Do kyungsoo? Kau anak Do ji nan? Dari Do Corp?"tanya Ayah Kai terkejut.

Kyungsoo hanya mengangguk membenarkan pertanyaan itu.

"jangan terkejut seperti itu appa. Lihatlah wajah nya itu. Malu... "

" ani. Appa masih tidak percaya. Kau itu baru sadar. Dan langsung bisa mengencani gadis cantik ini? Pasti ada sesuatu."

"ani, ahjussi. Mungkin Kyungsoo bukan lagi gadis lagi..." sambung Sehun dengan santai nya. Dia langsung duduk di sofa dengan santai tanpa bersalah.

"yaak, oh sehun! " teriak Kai menegur sahabat nya yang kelewat sopan itu.

Chanyeol hanya tertawa meliha kelakuan kedua sahabat nya itu." kau ini, Sehun. Kau tidak lihat wajah Kyungsoo yang merah itu."

"Kim Jong-in... Jelaskan semua nya..! " paksa eomma Kai pada nya.

Kai hanya menatap tajam Sehun." iya... Aku akan menjelaskan semua nya." ujar nya. "Kyungie. Kau carilah sarapan bersama Luhan Dan Baekhyun."

"tapi. Bagaimana denganmu?"  tanya Kyungsoo ragu.

"kau tenang saja. Aku akan menjelaskan semuanya. Kau pergilah. Jangan lupa belikan aku juga ya?"

Kyungsoo hanya mengangguk. Ia pun keluar bersama kedua sahabat nya. Kai duduk di sofa. Di sebelah Chanyeol.

Kedua orang tuanya pun ikut duduk. "eomma. Aku sudah sembuh. Boleh aku pulang. Ya?" bujuk nya.

"jelaskan dulu. "

Kai menarik nafas dalam. Dia berharap kedua sahabat nya itu membantu nya. Namun, tak ada bantuan sama sekali. Ia pun mulai menceritakan semuanya.

"aku mau appa dan eomma melamar nya pada kedua orang tuanya."..

"dia tidak hamil kan? Kenapa kau terburu buru? "

" eomma... Bahkan baru semalam aku tidur bersama nya. Mana mungkin dia hamil. Sehun dan Luhan yang sudah 5 bulan menikah saja belum hamil."

"yak. Kenapa kau membawa namaku." sela Sehun.

"biar eomma percaya padaku Sehun. Kau ini. Bukan nya menolong ku. Kalian itu sama saja."

"wae?"

"arasseo... Nanti appa akan bertemu dengan kedua orang tua nya. Dan meminta nya. Jangan bertengkar lagi." ujar Ayah Kai menengahi pertengkaran ketiga pria muda itu.

Kai tersenyum lebar mendengar jawaban ayahnya. "appa memang yang terbaik." puji nya.

"lalu, bagaimana dengan perusahaan mu disni, sayang?" tanya ibunya pada ayahnya itu

"diantara kalian berdua? Ada yang mau mengganti kan Kai? "tanya Ayah Kai pada kedua sahabat Kai sekaligus pegawai nya itu.

Kedua orang yang di tanya hanya menggeleng kan kepala nya kuat. Menolak tawaran itu." aku juga akan menikah dengan Baekhyun, ahjussi." Chanyeol beralasan.

"orang tua Luhan tidak mau berjauhan dengan luhan ahjussi. "alasan Sehun.

Ayah Kai menghela nafas berat." baiklah. Biar Tuan Lee yang menangani yang disini. Dan untuk kalian. Harus berusaha lebih keras lagi di Korea. Kalau sampai tidak beres. Aku akan mengirim kalian kesini. Arrachi?"

Ketiga lelaki di hadapan nya hanya mengangguk.

,,,

Waiting for you ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang