baru saja kemarin ia berbaikan dengan jeongin, satu masalah muncul lagi.
sore itu hyunjin punya banyak waktu luang, dan karena tingkat ke-posesif annya kian menjadi, hyunjin akhirnya pergi menemui jeongin.
dengan mata kepalanya sendiri ia melihat guanlin merangkul kekasihnya sok akrab sementara jeongin nampak sekali terlihat canggung. berulang kali pria itu mencoba menjauhkan tubuhnya, tapi tidak berhasil saat tangan guanlin memegang erat pundaknya.
"sebenarnya apa masalahmu?"
hyunjin menarik tubuh jeongin kebelakangnya, guanlin tersenyum miring "bukannya kita selalu punya masalah?"
"guanlin, kupikir setelah bertahun-tahun tidak bertemu, masalah kita akan ikut surut juga. tapi-"
guanlin menatap nyalang "kau yang membuatku melakukan ini, hyunjin! kau selalu merebut apa yang seharusnya menjadi milikku. termasuk heejin" dan bernada pelan saat menyebut nama heejin.
jeongin diam saja. terlalu takut untuk merecoki dua pria didepannya. ia juga tidak mengerti apa alasan mereka saling membenci satu sama lain.
"kau tidak mengerti yang sebenarnya, guanlin-" lirih hyunjin. sebenarnya ia ingin menumpahkan segala emosinya tapi ia juga tidak mau buang-buang tenaga lagi.
"-kau tidak mengerti apa alasan heejin waktu itu"
.
"maaf mengabarimu mendadak"
hyunjin tersenyum pelan pada perempuan didepannya. perempuan itu cantik dan punya bibir mungil. seperti jeongin, tapi mungkin versi perempuan.
perempuan tadi terkekeh "tidak masalah. ada apa memang?"
"ini soal guanlin,"
heejin, perempuan tadi mematung sejenak. lama sekali mereka tidak membicarakan masalah guanlin "aku bertemu dengannya lagi"
heejin tersenyum kecut. dua orang itu memang masih berhubungan baik sedari dulu, murni berteman bahkan saat itu mereka putus karena mereka tidak merasa cocok satu sama lain. hyunjin dan dirinya sangat jauh berbeda.
"aku lelah mengejar dan menjelaskan semua padanya, hyunjin" heejin mengusap matanya yang berair.
jadi faktanya adalah heejin sebenarnya menyukai guanlin, tapi ia tidak tahu kalau guanlin menyukainya karena pria itu terlalu dingin dan sulit disentuh, ia tidak segan-segan untuk bicara kasar bahkan pada perempuan sekalipun. heejin sempat menyerah dan akhirnya mendekati hyunjin, lalu hyunjin bilang padanya kalau sebenarnya guanlin menyukainya. semuanya serba salah paham dan berlanjut rumit seperti ini.
"aku ingin membantu, tapi posisiku juga tidak baik. guanlin ingin merebut kekasihku" hyunjin mendengus mengingat kejadian tadi. sementara heejin dibuat melotot mendengarnya.
heejin seringkali merasa bersalah pada pria ini, hyunjin terlalu baik. pria itu selalu bermasalah dengan guanlin apalagi itu menyangkut dirinya.
"hyunjin, menurutmu aku harus menyerah atau tetap berjuang?"
ayune rekk mbak heejin:)) btw sebenernya aku ga ngikutin loona sih, tau beberapa membernya juga karena hyunjin sering dipasangin sama ini. tp kaliniii aku tidak akan membuat mbakyu jadi pelakor, okesip:)
waduh demi kelancaran cerita ini kubuat doi jd antagonis, ya meskipun tidak bisa kupungkiri guanlin kadang wajahnya soft banget:'))
oh iya mau minta maaf juga, abis ini mungkin updatenya agak telat ya aku uas soalnya:(((
KAMU SEDANG MEMBACA
lakuna | hyunjeong
Historia Cortahyunjin tidak pernah peduli dengan yang namanya konsep 'pria cantik' seperti yang di elu-elukan temannya, sampai dia bertemu dengan jeongin.