Chapter #1

358 31 16
                                    

Tidak ada kata terlambat untuk menuntut ilmu.
~~~

Bruk
Audy menambrak seorang cowok yang tingginya 175cm. Sehingga membuat buku audy terjatuh dimana mana.

"Eh!! lo kalau jalan pake mata dong!" teriak Audy kepada cowok yang menabraknya tadi pergi meninggalkannya.

"Jalan pake kaki kali.." Balas cowo itu membalikkan badan sambil melepasakan kedua earphonenya.

"Bodo!! Beresin tuh buku gue. Awas aja sampe ada yang hilang abis lo!" ucap Audy dengan nada mengancam.

Cowok itu mengerutkan keningnya. Dan pergi meninggalkan Audy dan kembali menautkan earphonenya ditelinganya.

"Eh!! Mau pergi kem-" ucapan Audy terhenti ketika melihat kedua temannya.

"Audy...!!" teriak Risha dan chesa memotong teriakan Audy.

"Eh,, kalian ngapai kesini? Bukannya mau ke perpus?" tanya Audy bingung.

"Ya. Gimana kita gak kesini, lo bikin kaget kita." Ucap chesa dengan nafas memburu.

"Emangnya kenapa?" tanya Audy lagi lagi dengan wajah bingung. Sembari merapikan bukunya.

"Lo gila kali yak. Ngapai lo marah marah sama kak Faro? pakai acara nyuruh nyuruh lagi, bego." ucap Raisha. Menoyor kepala Audy.

"Asal lo tau ya, orang yang lo tabrak tadi itu senior lo, gila. Jangan bilang ke gue kalau dia udah nanya kelas lu dimana." timpal chesa.

"Bodo ah. Mau dia senior kek, junior kek, seangkatan kek. Gue kagak takut!!" Ucap Audy dengan wajah menantang.

Selang beberapa menit mereka berbincang bincang. Terdengar suara yang mengagetkan. Yaaaa itu suara bel jam pertama. Tepat pada jam 07.00

"Kekelas gc. Ntar disuruh berdiri lagi sama bu Yeni, ogah gue. " ucap Chesa sambil mempercepat langkahnya.

"Biarin dah, gua juga males dengerin omelan gak jelas." ucap Audy tak perduli dengan ucapan Chesa.

"Ye... Elo enak pinter, lah gua belajar sampe kepala pak Edi numbuh rambut juga gak bakalan nyantol di otak tuh semua rumus." ucap Rhisa yang langsung disambut gelak tawa dari semuanya.

Akhirnya mereka sampai di kelas. Tetapi ternyata di kelas sudah ada bu Yeni yang lagi ceramah panjang lebar.
Seperti biasa, Yang berani masuk duluan adalah Audy. Sudah jadi kebiasaan kalau sudah terlambat.

"Permisi bu.." ucap Audy memotong ceramah panjang bu Yeni.

"Ya.. Ini dia teman teman kalian yang paling On time. Audy, Chesa dan Risha kenapa lagi lagi kalian terlambat? Ibu sudah capek sama kelakuan kalian. Sudah kalian berdiri di depan kelas, sampai jam pelajaran ibu selesai. Paham!" perintah Bu Yeni. Diangguki chesa dan Risha. Kecuali Audy.

"Audy!! Kenapa kamu diam dari tadi? Kamu paham tidak!!". Bentak Bu Yeni. membulatkan mata.

"Jadi gini Bu, menurut saya Ibu sangat tidak adil kepada kami. Karena ada pepatah mengatakan tidak ada kata terlambat untuk menuntut ilmu. Tujuan kami sekolah untuk menuntut ilmu, bukan untuk dihukum. Kalau kami terlambat ya wajar saja, bahkan seorang presiden pun juga pernah terlambatkan. Setidaknya kasih kami hukuman yang ringan ajalah bu, kasih kami tugas atau apa gitu sehingga kami bisa mengikuti pelajaran." Ucap Audy ngeles dan ikut menceramahi Gurunya itu.

Skakmat, seisi ruangan hening termasuk bu Yeni Tak bisa berkata apa apa lagi. Sudah kebiasaan kalau Audy itu pinter banget ngelesnya. Makanya ia tidak pernah di hukum setiap melakukan kesalahan.

"Y-ya udah kalian Boleh masuk di jam ibu tapi ingat jangan ulangi lagi. Nanti ibu akan kasih kalian tugas yang setimpal dengan perbuatan kalian." lagi lagi Bu Yeni termakan omong kosong Audy. Audy dkk tidak jadi di hukum.

Setelah beberapa menit masuk kelas yang isinya cuma omelan dan ceramah bu Yeni panjang lebar, membuat seisi kelas mengantuk sampe ada yang tertidur.

Bosan mendengar penjelasan dan ceramah bu Yeni yang gak akan ada habisnya. Audy beranjak dari tempat duduknya.

"Eh gua ke toilet bentaran ya. Udah diujung ini." ucap Audy yang langsung di respon teman temannya.

"Ikut." ucap Risha dan Chesa bersamaan.

Mendengar ada suara dari bangku belakang, Bu Yeni mencari asal suara dan mendapatinya. "Audy, Chesa dan Risha. Ngapai kalian??"

"Nggak bu, Saya izin ke toilet bu." Ucap Audy berjalan keluar dari kelas diikuti kedua temannya.

"Risa dan Chesa tidak boleh ikut, Ibu tau nanti ujung ujungnya kalian malah ke kantin." tahan Bu Yeni.

"Tapi bu-" baru saja mereka membuka suara, langsung disanggah Bu Yeni.

"Tidak ada tapi tapian atau saya alpha kamu?" ucap Bu Yeni mengancam.

Alhasil Audy saja yang diizinkan keluar, sedangkan Chesa dan Risa harus mendekam dikelas sampai jam pelajaran selesai.

Setelah selesai buang Air Kecil, Audy merapikan Rambut dan menyemprotkan  parfum kebeberapa titik.

Saat ia beranjak keluar toilet, ternyata lantainya licin dan tiba tiba..

Bruk
Bukan suara badan Audy yang terjatuh, melainkan suara pintu yang terdorong oleh tubuh laki laki yang menyelamatkan Audy.

Kepala Audy Tersandar ke dada cowok itu sehingga terdengar suara detak jantungnya.

"Elo?!! Lelapasin gak." Audy kaget ternyata orang yang menolong nya adalah Faro.

Faro yang dari tadi memandangi wajah Audy yang putih bersih tanpa ada flek sedikitpun, bola matanya berwarna hitam pekat berpadu dengan rambut berwarna coklat, hidungnya mancung, dengan bibir tipis berwarna merah muda.

Tanpa sengaja ia mengucap kata yang jarang sekali terucap olehnya "cantik." ia seketika menutup mulutnya.

"Paan sih, tapi makasih ya." ekspresi wajah Audy yang dari tadi jutek berubah 180° ketika ia tersenyum.

"Sama sama. Eh btw Kita belum kenalan, nama gue Faro kelas XII MIPA 1." ucap Faro sambil mengulurkan tangannya namun tidak terbalaskan Audy.

"Nama gue Audy, ok gue pergi, bye." Ucapan Audy berubah 180° kembali jutek.

Lahh, nih cewek kesambet apaan dah tadi perasaan manis, kenapa jadi jutek lagi anjir. Batin Faro.

Faro memandangi Audy uang semakin lama mulai menghilang dari hadapannya.

Makasih ya udah mampir kesini :)
Sorry kalau banyak typo
Ok see you next chapter

I'm A Bad Girl ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang