Chapter #18 💔

80 11 1
                                    

Lebih sakit, Seperti luka yang tak berdarah.

°°°

A

udy, gadis itu sedang melamun di meja baca perpus. Entah apa yang membuatnya seperti itu.

Apa mungkin Faro?
Karna Audy selama satu minggu ini tidak pernah bertemu, kecuali saat pagi dan pulang sekolah.

"Hey!!" seruan itu membuyarkan lamunan Audy.

"Anjir, kaget gue." pekik Audy.

"Sorry, elo nya yang ngapain melamun." celetuk Shasya.

"Gak papa, kenapa?" tanya Audy.

"Tadi gue ketemu sama bu Dewi. Katanya mau ada rapat eskul, jadi lo di panggil." jelas Shasya.

"Makasih ya, temenin gue yuk." ajak Audy yang  langsung diangguki Shasya.

Audy segera merapikan buku bacaannya yang sedari tadi tidak di sentuhnya.

kedua gadis itu berjalan menuju ruang rapat eskul yang lokasinya tidak jauh dari perpustakaan.

Kriakk..

Bunyi decitan pintu membuat semua orang yang berada di ruangan itu memusatkan perhatiannya pada Audy.

"Permisi bu," ucap Audy.

"Ayo duduk sini, ibu mau bicara sama kamu." Bu Dewi mempersilahkan Audy.

"Gue gabung sama anak anak." ucap Shasya yang langsung diangguki Audy.

Audy dan Bu Dewi duduk berhadapan dan Bu Dewi mengeluarkan tatapan dalam ke Audy.

"Ini kesempatan terakhir kamu ya. Ibu berharap kamu bisa membimbing anak anak, dan ibu gak mau kamu ngancurin kepercayaan Ibu dan sekolah." tegas Bu Dewi.

"Siap bu." jawab Audy.

"Langsung ke intinya aja ya. Sekolah kita bakal mengadakan Lomba antar sekolah, yang di perlombakan itu salah satunya Band sekolah. Ibu berharap kamu bisa mengatur dan melatih teman teman kamu sampai bisa." jelas Bu Dewi.

"Siap bu, saya bakal berusaha." balas Audy.

"Yaudah kamu bisa ngatur dari sekarang dan lombanya di mulai 2 minggu lagi, jadi persiapkan semaksimal mungkin." Tambah Bu Dewi.

"Siap bu." Balas Audy.

Berat?

Sangat berat bagi Audy untuk bisa mempersiapkan dalam kurun waktu 2 minggu. Tapi, dia harus bisa melakukannya agar mendapat kepercayaan seperti dulu.

***SKIP***

Keempat laki laki tampan dan ketiga gadis cantik itu sedang duduk di meja tengah kantin sambil tertawa bahagia terkecuali Faro.

"Kesambet apaan lo?" tanya Leon memecah lamunan Faro.

"Ciee yang galau di tinggal cewek nya." goda Rava.

"Di tinggal? Maksud lo?" tanya Risa.

"Audy kan udah sibuk tuh sama diak anak musik, jadi perhatiannya berkurang." Celetuk Ryan.

"Tapi, perhatian Alena sama aa Ryan gak pernah berkurang kan?" goda Chesa yang langsung mengundang gelak tawa.

"Gue siram kuah bakso ntar muka lo." gerutu Alena.

"Jangan pada ribut, pangeran lagi galau nih di tinggal tuan putri." goda Leon sambil melirik Faro.

"Kecian, jangan galau galau berat biar aku aja." celetuk Ryan.

I'm A Bad Girl ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang