Kei membuka pembicaraan diantara mereka"Lo beneran gakpapa kan dit"
"Iya sayang,gue gakpapa udah jangan khawatir terus" jelas dito berusaha meyakinkan kei dengan keadaanya
"Syukurlah,o iya orang tua lo mana?"
"Mreka lagi kerja kei"
Keheningan pun kembali melanda kedua sejoli itu, namun tanpa disadari tiba tiba tangan dito menggenggam kedua tangan kei yang duduk disampingnya dan membuka suara"kei gue kangen sama lo" dito pun mencium punggung tangan kei dengan sangat lembut
"gue juga kangen lo dit" jawab kei sedikit gerogi
Selama beberapa menit pandangan mereka pun bersatu membuat pasangan itu terlamun dalam tatapan mereka,tapi tiba tiba lamuan mereka terpecah karena art dito yang mengantarkan minuman "permisi tuan,ni minumnya" ucapnya sambil meletakkan minumam yang ia bawa ke meja disamping kasur dito
"Iya bik,makasih" ucap dito sedikit kesal karena pembantu itu merusak keromantisannya dengan kei "sama sama tuan" jawab pembantu dan pergi meninggalkan kamar dito
Dito mengambil gelas yang berisi jus mangga"minum dulu kei"
"Thanks dit" kei pun mengambil minuman yang dito berikan padanya,dan segera meminumnya,"hm cukup enak,tpi gak seenak buatan ayah" ucap kei dalam hati dan meletakkan minuman itu kembali ke atas meja
"Eh gue baru sadar,lo kok bisa keluar dari sekolah kei?" Tanya dito yang sedikit bingung kenapa kekasihnya itu bisa ada dirumahnya
"Hehe demi lo dit,abisnya sih gue khawatir"
"Oh gitu,trus si satpam gk ngelarang lo keluar?" Tanya dito
"Dito dito,lo kayak gak tau gue aja"
" etss jangan bilang lo ngibulin tu satpam lagi" ucap dito dengan nada mengintrogasi
Kei terkekeh kecil mendengar ucapan dito, memang benar sih kei bohongin tu satpam tapi ya mau gimana lagi ini demi kekasih tampanya itu
"Kei kei,besok pas idul fitri lo kerumah tu satpam ya,minta maaf atas dosa dosa lo ke dia"
"Garing dit" kata kei sambil tertawa
Dito dan kei larut dalam pembahasan yang tak habis habis membuat perbincangan mreka penuh canda tawa,tiba tiba mata kei tak sengaja melihat sekilas jam tangan berwarna coklat yang ia kenakan menunjukkan pukul 1.30 siang
"Eh dit udah jam setegah dua ni,gue balik ya mau jemput si afri"
"Hem,ok kei hati hati di jalan jangan ngebut,dan jangan lupa makan"
"Siap bos" kei pun berdiri dari duduknya dan hendak keluar kamar kei,namun langkahnya terhenti karena lengan nya ditahan dito "love you kei"
Kei tersenyum mendengar ucapan dito dan membalasnya" love you dito darka"
Dito melepaskan genggamannya dan kei melanjutkan langkahnya keluar kamar menuju mobilnya,sesampainya di gerbang kei terhenti karena mendengar sapaan satpam rumah itu
"Hati hati non"
"Iya pak saya pulang dulu" kei kembali melanjutkan langkahnya menuju mobil
''
Sesampainya kei didepan gerbang SMP6 melati ia pun melihat banyak anak sekolah yang keluar dari gerbang,namun pandangan kei tertuju pada satu wanita yang sedang berbincang dengan seorang pria seumuran lawan bicaranya, wanita itu siapalagi kalau bukan afri anita dan pria itu?entahlah kei pun tak mengetahuinya
Kei turun dari mobil,ia tetap melihat gerak gerik perbincangan mereka berdua sambil bersender didepan mobil "ni bocah lama amat ngobrolnya"
Kei tak sengaja melihat ke bawah dan terlihat tali sepatunya terlepas ia pun segera memasangnya, namun saat kei sedang sibuk memasang tali sepatunya tiba tiba afri datang "tumben jemput"

KAMU SEDANG MEMBACA
Wound Wight
Teen Fiction[SLOW UPDATE-REVISI] Ketika seseorang merasa benar benar memiliki,maka disaat yang dimiliki pergi, itu akan menjadi beban reruntuhan batin yang bertubi-tubi. Dia pergi dan gak akan kembali!! Membuat sikis seseorang terganggu. apa itu menjadi sesuatu...