MUNGKIN SUATU SAAT NANTI

570 40 4
                                    

"Akhirnya kamu udah bangun, sayang. Selamat pagi, maaf mengganggu tidurmu ya." Ucap seseorang dari arah sofa kamar Aisyah.

Aisyah membuka matanya dan terkejut melihat kearah tersebut, "mamah Ari?" Aisyah loncat dan langsung memeluk mamah dari Ari.

"Apa kabar sayang? Maaf ya mamah engga jenguk kamu. Mamah harus beresin tugas perusahaan yang sudah lama tidak di handle oleh Ari. Mamah harap kamu sehat selalu ya cantik. Jangan kecapean makanya!" Mamah Ari mengelus pipi Aisyah pelan.

"Baik mah, Aisyah janji." Ucap Aisyah singkat dengan air mata berlinang di pipinya.

Mamah Ari tersenyum melihat ke wajah Aisyah, "wajar kalau kamu masih sedih. Tapi jangan sampe sedih kamu itu bikin kamu drop terus. Kan kasian badan kamu jadi makin kecil hehe." Mamah Ari mulai merenggangkan pelukannya dan mengajak Aisyah duduk di sofa.

"Iya mah" Aisyah menghapus air matanya dan tersenyum.



"Syah, ini maka.. Nannya." Agy shock sembari membuka pintu kamar Aisyah. "Loh kok ada tante? Sejak kapan tante disini? Kok Agy ga liat tante masuk ke kamar Aisyah?" Tanya Agy bertubi-tubi dengan menyimpan nampan makanan di meja dekat obat Aisyah.

"Apa sih kamu, gy. Kaya yang jarang liat tante dateng aja. Tante baru aja dateng kok, mungkin kamunya lagi di dapur jadi g liat tante. Padahal tante udah teriak-teriak manggil nama kamu sama Aisyah tapi gaada jawaban. Jadi,  tante langsung aja masuk ke kamar Aisyah." Jelas mamah Ari tersenyum.

Agy hanya ber oh ria dan mulai mengambil mangkuk bubur untuk dimakan oleh Aisyah.

"Makan" Pinta Agy lembut.

"Najis, ngapain so lembut2 gitu sih lo." Kesal Aisyah yang mulai memakan buburnya sedikit demi sedikit.

"Tuhkan salah mulu gue, dasar gajelas lo." Ledek Agy memeletkan lidahnya dan berlalu meninggalkan Aisyah dan mamah Ari di kamar Aisyah.

"Mau dibantu?" Tanya mamah Ari ramah.

"Gausah mah, Aisyah bisa kok. Mamah kalau mau makan bisa Aisyah buatin." Jelas Aisyah masih melahap buburnya.

"Gausah cantik, mamah udah makan koo dirumah. Oiya, mamah mau permisi untuk pulang lebih cepat hari ini. Maaf gabisa nemenin kamu. Soalnya mamah masih ada kerjaan dikantor. Kapan-kapan kamu main ya kesana. Mamah tunggu loh ya." Mamah Ari berdiri dan berlalu dari kamar Aisyah.

"Maaf Aisyah gabisa nganter mamah sampe depan. Aisyah masih lemes mah." Lirih Aisyah dengan meneteskan airmatanya yang tak sengaja jatuh didalam buburnya.





"Tumben ya Bisma ga kesini, mungkin dia cape kali ngurus lo, syah." Ledek Agy lagi yang tak lelah membuat Aisyah kesal.

"Terus kalau Bisma ga kesini ada sangkut pautnya sama gue?  Ya ga lah, dodol!" Kesal Aisyah sembari meminum obatnya.

"Tapi,  ga biasanya dia terlambat kesini. Mungkin dijalan kali ya." Ucap Agy berfeeling.

Aisyah hanya mengangkat bahunya tanda tak tau.

"Gue berharap lo berjodoh sama Bisma, syah. Kalau bisa gue yang bikin Bisma nembak lo deh." Ucap Agy spontan.

"Ngaco lo, kampret. Jangan halu ya, gy. Lo kayaknya butuh tidur yang lama deh atau engga bangun sama sekali." Kesal Aisyah menjadi-jadi.

"Gila kali ya lo. Masa gue didoain cepet mati. Amit-amit deh, gue masih belum nikah woy, udah doain yang gitu sama lo. Dasar gila nih cewe." Agy tak terima dengan perkataan yang dilontarkan oleh Aisyah tadi.


"Suruh siapa lo ngomong kalau gue jodoh nya sama Bisma? Aneh kan lo." Ketus Aisyah sembari duduk disebelah Agy.



"Lo aja yang gabisa liat kedepannya kaya gimana. Mungkin suatu saat nanti kalian nikah terus punya anak yang lucu deh. Jangan sungkan ngasih ponakan buat gue, cukup 20 aja gue bahagia kok." Agy tersenyum cool.




Aisyah hanya memasang wajah datar dan mulai memukul Agy serta menjambak rambut Agy.














Haloo guys, maaf ya jarang next setiap hari, diusahain aku bakal next secepatnya kok. Semoga suka cerita yang dijudul ini ya.
Saran buat nambah pemain baru lagi dong, biar seru hehe.
Thanks guys❤

SETANGKAI MAWAR PEMBERIAN JODOHKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang