LAMPU HIJAU BUAT ARI-AISYAH

1.8K 96 1
                                    

Setelah menempuh sekitar 2 jam akibat macet, Ari-Aisyah pun sampai di rumah sakit harapan.

Aisyah berlari ke arah informasi untuk menanyakan ruang kamar rawat mamahnya.

"Sus, kamar rawat ibu Rena dimana ya?" tanya Aisyah masih panik.
"Mohon tunggu sebentar ya mba, saya carikan dulu namanya" suster membuka buku nama-nama pasien dan ia menemukan nama mamah Aisyah, "ruang melati 33 ya mba" suster tersenyum sembari memberi tahu arah jalannya.

Aisyah menghiraukan perkataan suster dan mulai berjalan mencari kamar rawat mamahnya disusul oleh Ari dibelakangnya.

Aisyah dan Ari melihat Agy berdiri didepan kamar rawat. Aisyah langsung berlari ke arah Agy.

"Gimana keadaan mamah gue?" tanya Aisyah gelisah akan keadaan mamahnya.
"Mamah lo kena penyakit jantung,syah. Dokter tadi bilang sama gue dia harus istirahat total" jelas Agy panjang.
"Urusan kantor gimana? Gue ga bisa ngurus itu semua,gy" Aisyah mulai memelas.
"Biar gue yang handle, lo fokus kuliah aja" ucap Agy mantap.
"Terus kuliah lo gimana,gy? Ga mungkin lo tinggalin kaya gitu dong" celetuk Ari tak setuju dengan perkataan Agy.
"Kuliah gue bisa gue atur,ri. Yang jelas kantor nyokap Aisyah ga boleh terbengkalai gitu aja" Agy tersenyum.
"Makasih" lirih Aisyah singkat. Agy hanya mengangguk.

Aisyah membuka pintu kamar rawat, dilihat mamahnya sedang tertidur. Ia menghampirinya dan mulai duduk dibangku yang telah disediakan rumah sakit.

"Maafin Aisyah ga bisa jagain mamah" Aisyah menggengam tangan mamahnya.

Ia tak sengaja menjatuhkan air matanya di pipi chubby miliknya.

Mamah Aisyah mulai membuka matanya perlahan dan tersenyum walaupun terlihat lemas.

"Aisyah, kesini sama siapa nak?" tanya mamah Aisyah dengan keadaan lemas.
"Ari mah, kenapa mamah ga bilang kalau mamah sakit? Aisyah jadi bersalah ga jagain mamah" Aisyah mulai menangis tersedu-sedu sembari memeluk tangan mamahnya.
"Ari? Dimana dia?" tanya mamah Aisyah. Ari mulai berdiri dari tempat duduknya, dan mulai menghampiri mamah Aisyah.

"Haloo tante, cepat sembuh ya" Ari tersenyum.
"Makasih ya nak Ari" lirih mamah Aisyah tersenyum.
"Mah, Aisyah ingin mamah jangan kecapen kalau dikantor. Boleh sibuk tapi jangan kecapean" Aisyah menasihati mamahnya.
"Terus kapan kamu siap bekerja dikantor mamah?" tanya mamah Aisyah mengelus rambut Aisyah.
"Aisyah siap,mah. Tapi ga sekarang. Yang Aisyah ingin mamah sembuh udah itu aja" pinta Aisyah memeluk mamahnya.
"Iya,sayang. Doain aja ya cantik. Mamah denger-denger kamu sama Ari udah jadian ya?" Mamah Aisyah tersenyum.

Aisyah yang malu dengan pertanyaan mamahnya hanya bisa diam. Ari pun sama-sama ikut terdiam dan hanya tersenyum mendengar pertanyaan dari mamah Aisyah.

"Tenang kok sayang, mamah ga akan ngelarang kamu pacaran sama Ari. Mamah ingin kamu ada yang jagain, bukan nyakitin kamu dan bikin kamu nangis. Nah buat nak Ari bahagiain Aisyah seperti kamu bahagiain kedua orang tua kamu ya. Tante harap kalian bisa jadi jodoh setelah lulus nanti" Mamah Aisyah tersenyum.

Ari dan Aisyah hanya bisa tersenyum mendengar  pertanyaan mamah Aisyah tadi.


😉😉😉😉

SETANGKAI MAWAR PEMBERIAN JODOHKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang