BAHAGIA

777 45 6
                                    

Sejak 1 jam yang lalu Aisyah tak henti-hentinya membaca catatan harian yang selalu ditulis oleh Ari. Mulai dari awal perkenalan hingga goresan terakhir Ari yang sangat bahagia akan meminang Aisyah.

"Lagi baca apa lo?" Tanya seseorang dari pinggir ia duduk.

Aisyah menoleh, "eh lo, bis. Ini baca catatan harian punya Ari." Jelasnya sembari menutup buku tersebut.

Bisma menghela nafas kasar, "masih belum lupain Ari? Come on, lo seharusnya udah bahagia sekarang. Jangan menoleh ke masa lalu terus, kapan majunya kalau lo pengen balik lagi ke masa lalu mulu." Bisma memutarkan bola matanya.

"Tapi, salah kalau gue mikirin terus Ari? Engga kan? Ya, walaupun dia belum jadi suami sah gue pada saat itu tapi ya gimana ya. Kehilangan banget, bis." Aisyah mulai menitikkan air matanya dengan perasaan haru.

Bisma mengusap air matanya dan tersenyum, "kalau gue suka dan sayang sama lo lagi salah apa engga, syah?" Tanya Bisma dengan wajah serius.

Wajah Aisyah yang tadinya sedih kini menjadi shock dan tak percaya dengan perkataan Bisma.

"Maksud lo apa? Gue ga salah denger kan?" Tanya Aisyah berbalik meyakinkan dirinya sekali lagi.

"Engga, gue emang sayang sama lo. Ya, walaupun gue sama lo itu pernah jadi masa lalu tapi kenapa rasanya deket dan jadi teman penghibur lo itu mengasyikkan menurut gue." Bisma terkekeh.

"Sejak kapan lo sayang lagi sama gue?" Tanya Aisyah lagi.

"Sejak gue ketemu sama lo lagi." Jelas Bisma tersenyum.

Agy yang mendengar ucapan dari Bisma mulai menghampiri keduanya.

"Selamat bro!! Semoga secepatnya ya, doain gue juga." Agy bersemangat.

"Apaan sih lo dateng-dateng ga jelas? Gue sama Bisma masih temen biasa kok." Aisyah mulai kesal dan mencubit Agy.

Agy meringis kesakitan dan berlalu meninggalkan Aisyah dan Bisma.

"Jadi, jawaban lo apa nih? Apa gue boleh ngisi kekosongan hati lo setelah Ari tiada dan menggantikan rasa sedih menjadi rasa bahagia setiap harinya?" Tanya Bisma tersenyum.

"Gue pikir-pikir dulu ya, bis. Maaf gue mau ke kamar dulu. Cape tadi abis beresin kamar mamahnya Agy." Aisyah berlalu meninggalkan Bisma yang masih mematung.

Tetapi, Aisyah lupa tidak membawa catatan harian dari Ari. Bisma yang ingin mengetahui hanya membuka beberapa lembar saja.

"Dear Aisyah Aqilah,

Selamat hari jadi yang ke 5 tahun!! InsyaAllah tahun depan kamu sudah jadi istri dari Mr. Ari Irham.

Love you, from Ari."







"Aisyah, tak terasa besok kita sudah mau mengakhiri hubungan kita menjadi sepasang suami istri yang halal.

Jika aku tidak selalu berada didekatmu, aku harap selalu ada orang yang akan bahagiakan kamu nanti. Entah itu Agy, Zacky, Herdi, Azka ataupun Rasyifa. Pokoknya aku ga sabar untuk acara besok!!!!!

Ari Irham."





Bisma mulai mencerna tulisan dari Ari dan tersenyum.

"InsyaAllah, gue bisa bahagiakan Aisyah saat ini dan selamanya, ri. Tenang disana bro, gue bakal jagain bidadari lo disini." Lirih Bisma mulai menutup catatan dari Ari dan bergegas ke kamar Agy.





"Gy, lo yakin gue bisa dapetin lagi Aisyah ga ya?" Tanya Bisma ragu.

Agy menoleh kearahnya dan mengernyitkan dahinya, "lo sayang sama Aisyah beber-bener kan? Halalin langsung aja bro. Jangan sampai kendor." Jelas Agy dengan wajah polosnya.

"Bangsat lo, apanya yang kendor? Muka lo?" Bisma tertawa ngakak.

"Kampret, maksud gue jangan lama-lama deketin Aisyah nya, ntar dia keburu ada yang lamar loh." Agy mulai merubah posisi yang sedari tadi tiduran kini menjadi duduk sama dengan Bisma.

"Bisa bantu?" Bisma agak yakin.

"Bisa, tapi traktir gue mcd ya, bis?" Agy terkekeh.

Bisma mengangguk dan tersenyum walaupun dia takut terkena sifat ga jelas dari Agy.












Haloooo guys
Maaf baru di next ya, soalnya keadaan aku sedang tidak sehat xixi.
Semoga suka part yang ini ya, makasih selalu stay dicerita ini.
Love💜

SETANGKAI MAWAR PEMBERIAN JODOHKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang