-Emang lagi beruntung kali gue ya?Bisa sekelas sama pangeran gue-
❤️❤️❤️
Setelah berkeliling satu sekolahan akhirnya gadis tersebut berhasil menemukan ruang KepSek.
Dengan ragu-ragu gadis tersebut mengetok pintu ruang KepSek yang ada didepannya
Tok tok tok
lalu terdengar suara sahutan dari dalam ruangan tersebut
"iya, masuk."
Setelah mendapat sahutan dari dalam ruangan tersebut gadis yang bernama Ardella Rianti Putri atau biasa di panggil Della itu pun mulai melangkah masuk kedalam ruang kepsek yang sudah ada Bapak-bapak yang kurang lebih berumur setengah abad.
Sambil tersenyum ramah Della masuk ruangan tersebut dan berbincang-bincang sebentar mengenai kelas baru nya.
Setelah 5 menit berbincang dengan Kepsek SMA Garuda yang baru ia ketahui bernama Pak Hendra akhirnya ia diantarkan Bapak Kepsek tersebut menuju kelas baru nya yaitu kelas XI MIPA 1.
🍁🍁🍁
Sesampainya Della di depan kelas barunya ia di persilahkan masuk sendirian karena Pak Hendra sedang ada urusan mendadak, sehingga ia harus masuk ke kelas barunya sendirian.
Setelah menghembuskan napas nya Della mulai mengetok pintu yang ada didepannya dan setelah mendapat persetujuan masuk dari orang yang ada di dalam ia pun masuk dan mulai memberitahukan kepada guru yang mengajar bahwa ia adalah murid baru yang mendapat beasiswa.
Setelah memberitahu guru yang mengajar, guru tersebut pun mulai menyuruh semua murid diam.
"Anak-anak tolong diam semua, kita kedatangan murid baru, Della tolong perkenalkan dirimu" Minta guru tersebut kepada semua murid dan juga Della.
Della yang merasa di minta untuk memperkenalkan dirinya pun mulai mendongakkan kepalanya setelah sedari tadi menunduk karena gugup.
Dengan perlahan-lahan Dela mulai maju ke depan kelas dan mulai memperkenalkan dirinya.
"Nama saya Ardella Putri Rianti saya pindahan dari pedesaan yang ada di kota Bandung. Terima kasih."
karena penasaran bagaimana reaksi semua teman sekelas barunya ia pun melihat satu-satu ekspresi dari mereka semua, rata-rata mereka gak peduli bahkan terkesan cuek.
Namun, ada juga yang mencibirnya bahkan terang-terangan menghina dan mencemooh dirinya.
"Miskin dong Lo"
"Berarti anak kampungan dong ya"
"Gak punya tas branded dong kayak kita-kita, ya gak mau deh gue temenan sama Lo"
"Anak miskin gitu kok bisa masuk sekolah elite sih?"
"Malu-maluin kelas kita aja sih dia"
kira-kira seperti itulah cibiran-cibiran mereka tentang Della dan masih banyak lagi.
Della yang mendengar cibiran teman sekelasnya hanya bisa sabar dan menguatkan hati nya agar tak terlihat sedih di depan teman sekelasnya.
Ia pun melihat seluruh teman sekelasnya sambil tersenyum dan saat ia melihat ke arah pojok tepatnya di bangku pojok kanan paling belakang ternyata ada laki-laki yang tadi pagi menabrak nya.
Della pun mulai tersenyum dan ia dipersilahkan guru yang mengajar agar ia duduk di bangku kosong yang berada di samping seorang gadis manis dengan rambut sebahu.
Setelah duduk di bangku nya Della pun berkenalan dengan teman sebangkunya yang bernama Selina, ternyata Selina itu orang baik dan juga ramah.
Setelah itu, diam-diam Della melirik kearah laki-laki yang tadi pagi menabraknya sambil senyum-senyum sendiri, Selina pun bingung akan tingkah Della yang tiba-tiba senyum-senyum sendiri.
Selina pun punya ide untuk menyadarkan Della karena senyum-senyum sedari tadi, tiba-tiba Selina menepuk bahu Della dengan cukup keras sehingga Della pun kaget dan berteriak dengan keras
"EH KODOK, EH KODOK"
sontak semua murid yang ada di kelas tertawa terbahak-bahak dan guru yang mengajar pun menatap ke arahnya dan berkata dengan tajam
"ANAK-ANAK DIAM SEMUA, DAN KAMU DELLA JANGAN BERISIK!!!"
Seketika semua murid yang ada di kelas pun diam termasuk Della yang rasanya pengen terjun dari atas pesawat karena saking malu nya.
Setelah mengikuti pelajaran selama 2 jam lebih akhirnya terdengar suara bel istirahat. Selina pun mengajak Della pergi ke kantin dan meminta maaf atas kejadian tadi yang membuat Della kena semprot dari guru killer tadi.
Della pun berkata jika ia sudah memaafkan Selina tetapi Della tidak bisa pergi ke kantin sekarang karena ia masih belum menyelesaikan catatan yang ada di papan tulis.
Selina yang sudah tidak tahan karena cacing-cacing yang ada di perutnya terus berdemo minta untuk segera diisi pun memutuskan untuk pergi ke kantin duluan dan meminta Della untuk segera menyusulnya jika ia sudah selesai mencatat.
Setelah selesai mencatat Della pun segera menyusul Selina ke kantin karena Della sangat haus dan lapar. Dalam perjalanan menuju kantin Della berpikir jika ia akan boros jika selalu makan di kantin dan itu akan menambah biaya hidupnya sehari-hari.
Jadi mulai besok ia harus membawa bekal makanan sendiri dari rumah supaya bisa menghemat pengeluaran uangnya.Sambil melamun tentang pengeluaran uangnya sehari-hari, tiba- tiba
Bruuuuk
Like and coment ya😉
Harap maklum masih pemula, jadi ceritanya masih absurd😅
See you next part😘
Bay.....bay.....👋👋

Bonus
Dapat salam cinta dari Defan👆
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Be?
Teen FictionCan I Be? Bisakah Aku? Bisakah aku yang hanya sebuah upik abu ini memiliki mu? Hahahaha memang seharusnya dari awal aku yang sadar Aku yang harus tahu diri Bagaimana seorang upik abu seperti ku mengharapkan cinta tulus mu pangeran? Sampai kapan pun...