-Bahagia itu sederhana. Liat dia ketawa sama yang lain aja udah seneng. Apalagi sama kita yang cuma bisa ngestalking dia-
❤️❤️❤️
"TATAK, TATAK ama anget cih. Udah lio ungguin dali tadi tauk!" Seru seorang bocah dengan suara cadelnya.
Baru sampai di tempat asrama tersebut, Defan sudah di sambut dengan suara cempreng adiknya.
"Maafin kakak ya, Rio jadi nunggu disini lama deh. Sebagai permintaan maaf kakak, besok kakak bakalan traktir Rio es krim coklat deh!" Jawab Defan dengan lembut kepada adiknya yang mulai ngambek.
"Waaah, benelan tak? Anji ya?" Tanya bocah kecil tersebut sambil mengacungkan jari kelingkingnya.
"Iya, iya. Janji" jawab Defan sambil melingkari jari kelingking adiknya.
🍁🍁🍁
Di Cafe bernuansa menenangkan tersebut terlihat seorang gadis yang masih sibuk bolak-balik mengambil pesanan dari pelanggan.
Gadis tersebut masih terus bekerja walaupun jam sudah menunjukan waktu hampir tengah malam.
"Udah Del, ini juga udah jam 10. Jam kerja lo juga udah abis, biar gue aja yang gantiin" kata seorang pelayan lainnya.
"Iya, ini juga udah mau kelar. Nanggung mbak" sahut Dela sambil tersenyum ramah.
" Iya Del, jangan sampai malem-malem lho pulangnya. Takutnya nanti nggak ada angkutan umum"
"Iya, mbak makasih"
Setelah selesai dengan pekerjaan nya, Della pamit kepada para pegawai-pegawai cafe lainnya yang masih bekerja.
" Mbak dan mas semua, saya pamit pulang dulu ya. " Pamit Della kepada semua pegawai cafe.
"Iya, Del. Hati-hati ya" jawab salah satu pelayan cafe tersebut dan diikuti anggukan dari staf pegawai lainnya.
Setelah sampai di parkiran khusus pegawai cafe, Della mengambil sepedanya dan mulai mengayuh sepedanya untuk kembali kerumahnya.
Maaf ya, udah lama nggak update☺️
Maaf juga ceritanya pendek😊
See you next part, readers!😉
Bay bay😚
Bonus photo!
Bang Defan tetep ganteng walaupun pake baju formal🤩
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Be?
Teen FictionCan I Be? Bisakah Aku? Bisakah aku yang hanya sebuah upik abu ini memiliki mu? Hahahaha memang seharusnya dari awal aku yang sadar Aku yang harus tahu diri Bagaimana seorang upik abu seperti ku mengharapkan cinta tulus mu pangeran? Sampai kapan pun...