-Kalo cinta ya di kejar, jangan diam aja kayak Patung Pancoran-
❤️❤️❤️
"Hey bro, kemana aja lo? Kita udah nunggu setengah jam lebih tau nggak ?" Tanya seorang cowok manis yang bernama Dion tersebut."Yoi lama banget Lo fan. Keburu habis nih makanan gue" tambah cowok yang satunya lagi yang bernama Reno.
"Tadi, ada urusan mendadak. Gak usah bawel Lo berdua!" Seru Defan kepada kedua sahabatnya.
"Cih, gayanya kayak orang penting aja. Paling urusannya cuma ngurusin adik kecilnya itu." Ejek Reno yang sudah menghabiskan makanannya kepada Defan.
"Berisik lu, sekali lagi Lo ngomong tentang gue, gue sumpelin mulut Lo sama tisu!"
"Emang Lo bera------mmnhi" omong Reno dan berakhir dengan mulut yang disumpal tisu oleh Defan.
Dion yang melihat tingkah kedua sahabatnya yang absurd itu hanya bisa tertawa tanpa ada niatan untuk membela Reno.
"Sumpah ya Lo berdua emang sahabat terlaknat. Tega banget sama gue, hati aku tuh sakit bang kamu giniin terus" kata Reno yang memulai aksi drama queen nya.
"Jijik banget Lo ren"
"Najis"
Seru kedua sahabatnya, yaitu Dion dan Defan. Disertai dengan gaya ingin muntah keduanya.
"Udah-udah Lo ngajak kita kumpul kesini buat apa?" Tanya Dion melerai pertikaian kecil yang jika tidak dihentikan tidak akan berhenti sampai besok.
"Gue mau minta tolong sama kalian buat cariin baby sister." Sahut Defan.
"Hah, baby sister? Lo mau minta diurusin sama baby sister fan?" Tanya Reno dengan tampang watados nya.
"Ya nggak lah dodol, gue cari tuh baby sister buat adek gue bukan gue!" Jawab Defan seolah-olah ingin mengubur Reno hidup-hidup.
"Ooh, kirain buat ngurusin lo baby sister nya" sahut Reno sambil senyum-senyum gaje membayangkan Defan yang dimandiin dan disuapin oleh baby sister nya .
"Ngapain Lo senyum-senyum sendiri?" Tanya Defan.
"Tau gila kali temen Lo" sahut Dion.
"Ya udah yok, cabut!" Ajak Defan kepada Dion.
"Ok. Biarin aja tuh orang gila." Sahut Dion yang bermaksud ingin meninggalkan Reno yang dianggap orang gila.
🍁🍁🍁
Sesampainya di rumah yang bak istana di negeri dongeng tersebut, Defan masuk kedalam rumah tersebut dan disambut dengan kesepian dan kesunyian.
Walaupun ia sering sendiri di rumah tapi tetap saja ia merasa kesepian, apalagi setelah mama nya pergi meninggalkannya dan papa nya serta adik nya demi laki-laki lain.
Tentu saja ia takkan memaafkan kesalahan ibunya itu. Ia juga sudah lama tidak mengetahui kabar ibu nya setelah 2 tahun pergi demi laki-laki yang sama sekali tidak ia kenali.
Setelah masuk kedalam kamarnya. Defan segera mandi dan kemudian memakai baju formalnya untuk pergi ke cafe miliknya. Cafe tersebut sudah ia dirikan 1 tahun yang lalu, dari tabungan uang saku yang diberikan ayahnya lebih dari cukup.
Di cafe yang bernuansa menenangkan tersebut seorang laki-laki yang bernama Defan tersebut mulai memasuki ruangan khusus untuk pemilik cafe.
Di ruangan tersebut Defan terlihat sangat serius memeriksa dokumen-dokumen yang menumpuk dimejanya.
Setelah dirasa semua dokumen-dokumen tersebut sudah benar dan ditanda tangani nya. Ia segera bersiap-siap untuk pulang karena ini sudah pukul 5 sore dan adiknya pasti sudah pulang sekolah.
Sekedar info adiknya Defan itu masih berumur 5 tahun tapi di sekolahkan di tempat asrama yang di urusi segala keperluannya dari jam 7 pagi sampai jam 6 sore.
Defan segera mengambil handphone, dompet dan kunci mobilnya. Setelah itu, ia segera pergi dari ruangan nya dan menuju bagian depan cafe untuk mengambil mobilnya dan segera pergi untuk menjemput adik satu satunya yang ia punya dan ia sayangi.
See you next part❤️❤️
Bye bye😚
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Be?
Teen FictionCan I Be? Bisakah Aku? Bisakah aku yang hanya sebuah upik abu ini memiliki mu? Hahahaha memang seharusnya dari awal aku yang sadar Aku yang harus tahu diri Bagaimana seorang upik abu seperti ku mengharapkan cinta tulus mu pangeran? Sampai kapan pun...